Berita Lamongan
PMK di Lamongan Makin Meluas, Kini Tembus 824 Ekor Sapi, Kapolres, Dandim dan Bupati Turun Gunung
Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Lamongan tak terkendali, sebanyak 824 ekor sapi terdata terjangkit PMK.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
Ia mengingatkan pada peternak sapi atau para pemelihara sapi untuk tidak mudah terprovokasi menjual sampinya hanya karena bujuk rayu oleh orang lain dengan cara menakut-nakuti peternak akan dampak PMK.
"Jangan percaya itu, karena penyakit PMK bisa disembuhkan. Jadi jangan menjual dengan murah karena pengaruh orang lain atau tengkulak," tandasnya.
Ia menunjukkan bukti bahwa angka kematian sapi karena PMK ini hanya 10 persen, itu artinya tingkat kesembuhannya cukup tinggi. Yang terpenting peternak tanggap apabila ternaknya terjangkit PMK.
"Segera melapor ke petugas agar segera bisa ditangani," katanya.
Dandin 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menambahkan, pihaknya kompak dengan Forkopimda untuk mengatasi penyebaran PMK. " Jaharan Kodim 0812 siap membantu, mencegah dan menangani PMK ini," ujarnya.
Purbawan juga meminta pada peternak untuk tidak panik dengan PMK. Ingat, katanya, bahwa PMK ini dapat disembuhkan. Dan jangan takut untuk vaksin ternaknya.
Kepala Disnakeswa, Shofiah Nurhayati mengatakan, dari 824 ekor sapi yang terjangkit PMK itu kebanyakan ada di Kecamatan Sugio, Modo dan Sambeng. " Sekitar 40 persen dari populasi sapi di tiga kecamatan itu," kata Shofiah.
Pihaknya memastikan, bahwa tingkat kesembuhan sapi yang terjangkit PMK cukup tinggi. Sampai hari ini sebanyak 222 ekor sapi berhasil disembuhkan. Dan terdata hanya 44 ekor sapi yang mati
"Selebihnya masih proses penyembuhan," ujarnya.
Tingkat kesembuhan yang tinggi itu adalah wujud dari vaksinasi yang sebelumnya sudah dilakukan. " Karena sebelumnya sudah divaksin, maka proses penyembuhannya cepat," katanya.
Bersamaan dengan mulai menjangkitnya PMK saat ini, banyak peternak sapi yang melakukan vaksin mandiri. Merek beli vaksin sendiri, sementara vaksinasinnya dibantu oleh tenaga kesehatan Disnakeswan.
"Vaksin mandiri itu dilakukan para pedagang menengah ke atas," ujarnya.
Menyinggung kebutuhan vaksin untuk peternak rakyat, Shofiah mengatakan, masih menunggu bantuan dari provinsi. Pihaknya juga mengajukan bantuan dana dari corporate social responsibility (CSR). Tapi ia tidak merinci ke perusahaan mana permohonan pengajuan dana CSR itu dikirim.
Untuk mengendalikan agat PMK di Lamongan tidak meluas penularannya, pihaknya mengambil beberapa langkah diantaranya, memberikan KIE (komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada peternak dan pasar hewan.
Kepada para peternak untuk meningkatkan kerjasama dengan tenaga kesehatan Disnakeswan.
"Jika ada atau menemukan sakit pada sapi, segera menginformasikan kepada petugas," katanya.
Karena pada dasarnya penyakit PMK pada sapi itu bisa dikenali dan disembuhkan, tergantung peternak yang melaporkan atau gejala klinisnya.
Selain cara KIE, cara kedua meminimalisir adalah dengan memperkatat orang luar yang berkunjung ke kandang.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
desinfektan
vaksinasi
sapi
Kapolres Lamongan
Dandim 0812 Lamongan
Bupati Lamongan
TribunJatim.com
| Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
|
|---|
| Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
|
|---|
| Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
|
|---|
| Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari |
|
|---|
| Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Bupati-Lamongan-Yuhronur-Efendi-Kapolres-AKBP-Bobby-A-Condroputra-dan-Dandim-0812.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.