Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Diguyur Hujan Seharian, 7 Desa di Jombang Terendam Banjir, Ketinggian Mencapai 2 Meter

Diguyur hujan seharian, 7 desa di Jombang, Jawa Timur, terendam banjir, ketinggian mencapai 2 meter. Air yang meluber berasal dari luapan sungai.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Anggit Pujie Widodo 
Banjir yang melanda salah satu desa di Kecamatan Sumobito, Jombang, Rabu (22/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Hujan seharian pada Selasa (21/1/2025) kemarin membuat tiga desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, terendam banjir, Rabu (22/1/2025).

Tiga desa tersebut yakni Desa Mancilan, Desa Betek dan Desa Kademangan. 

Bukan hanya di Kecamatan Mojoagung, namun beberapa kecamatan lain di Jombang juga terendam banjir. 

Banjir di Mojoagung bukan hal baru.

Daerah ini memang kerap dilanda banjir ketika hujan deras melanda.

Setiap tahunnya warga di daerah ini sudah terbiasa dengan bencana banjir. 

Jika curah hujan tinggi, wilayah hulu tiga sungai, yakni Sungai Pancir, Gunting dan Catak Banteng yang melewati wilayah Kecamatan Mojoagung kerap meluap.

Saat tergenang banjir, beberapa desa di Kecamatan Mojoagung ini terendam banjir dengan ketinggian genangan mencapai 2 meter di beberapa titik.

"Air itu mulai meluap sekitar pukul 22.00 WIB hari Selasa. Jalan di sini memang rendah, jadi karena airnya banyak, sungai jadi meluber. Air sudah masuk rumah sekitar pukul 23.00 WIB," ucap Umar Yani (60), warga Desa Kademangan, yang terdampak banjir, saat dikonfirmasi pada Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Pekalongan 17 Orang, 9 Hilang, Ini Identitasnya

Air yang meluber berasal dari luapan Sungai Pancir, Gunting dan Catak Banteng, serta membuat rumah warga terendam air.

Umar melanjutkan, banjir memang kerap terjadi di awal tahun. 

Di Januari 2025 saja, banjir sudah terjadi dua kali.

Menurut Umar, banjir yang terjadi kali ini merupakan yang terparah menerjang wilayah tersebut. 

"Luapan air dari wilayah Kecamatan Kandangan dan Wonosalam. Tingginya situ mencapai 80 centimeter di dalam rumah. Untuk di jalan itu tingginya 120 centimeter dan paling dalam sekitar 2 meter daerah yang rendah," ungkapnya. 

Meskipun banjir, Umar belum mau mengungsi.

Ia memutuskan untuk sementara tetap bertahan.

Alasannya karena ketinggian air masih belum pasti. 

"Saya tidak mengungsi karena mau menjaga barang-barang di rumah," ungkapnya.

Sementara menurut Fauzi, Petugas Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, banjir melanda 7 desa yang berada di 5 kecamatan di Jombang

"Banjir hari ini ada 5 kecamatan di Jombang, yakni di Mojowarno, Mojoagung, Diwek, Sumobito dan Perak," bebernya.

Rinciannya, satu desa di Kecamatan Mojowarno terendam banjir, yakni di Desa Catak Gayam.

Kecamatan Diwek satu desa yakni di Desa Keras. 

Di Kecamatan Sumobito satu desa terdampak yakni di Desa Talun Kidul.

Lalu di Kecamatan Perak satu desa yakni di Desa Perak. 

Untuk banjir terparah ada di wilayah Kecamatan Mojoagung, yakni di tiga desa yaitu di Desa Mancilan, Desa Betek dan Desa Kademangan.

"Untuk di Desa Kademangan terdampak banjir ada 474 kepala keluarga," imbuhnya.

Dari semua wilayah terdampak banjir ketinggian rata-rata genangan antara 150 cm sampai 170 cm.

Dirinya memastikan jika banjir yang melanda lebih disebabkan karena adanya luapan air dari sungai. 

"Meluapnya sungai karena debit air terlalu tinggi dari hulu, akhirnya meluber ke pemukiman warga. Sementara warga masih dirumah masing-masing, belum mengungsi," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved