Berita Viral
Nasib Guru Riniani Pukul Siswa SMA hingga Pingsan, Baru 1 Tahun Ngajar, Keluarga Murid Tak Terima
Tengah viral di media sosial kasus guru pukul murid hingga pingsan. Kasus ini terjadi di sebuah SMA di Nias Selatan, Sumatera Utara.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kasus guru pukul murid hingga pingsan.
Kasus ini terjadi di sebuah SMA di Nias Selatan, Sumatera Utara.
Guru honorer yang memukul siswa itu disebut bernama Riniani Ndruru.
Video sang siswa sedang kesakitan dibagikan oleh akun Facebook Halawa Matyus I, Senin (20/1/2025).
Tampak pada video itu, seorang siswa SMA sedang mengerang kesakitan sambil memegang lehernya.
Saat diusap bagian lehernya, siswa itu juga tetap merintih kesakitan.
Bahkan ia seperti tidak bersuara sama sekali.
Telihat juga ada beberapa luka lecet di bagian leher kanannya.
Pada postingan itu juga terdapat video di mana siswa SMA itu sedang ditandu menggunakan kain dan sebilah bambu oleh warga.
Menurut keterangan video, siswa itu bernama Matanya Halawa, siswa SMA Negeri 3 Huruna, Nias Selatan.
Ia diduga dianiaya oleh seorang guru honorer berinisial RN, yakni Riniani Ndruru.
Diduga Matanya dianiaya oleh oleh Riniani dengan cara dipukul.
Baca juga: Guru Lailatul Kecewa Lulus PPPK Tapi Dibatalkan Sepihak, Panitia Diduga Lalai, Kriterianya Berubah
"Kejadian hari ini di SMA NEGERI 3 Huruna. Seorang guru yg ber inisial R N memukul siswanya yg bernama matanya halawa sampai tidak sadarkan diri," kata Halawa Matyus I, melansir dari TribunBogor.
Menurut dia, Matanya Halawla langsung dilarikan ke puskesmas usai kejadian tersebut.
Namun karena tidak bisa ditangani, Matanya kemudian dirujuk ke rumah sakit.
"Dan kondisinya saat ini lagi di puskesmas huruna menurut info yg saya dengar puskesmas huruna tidak bisa menangani sehingga siswa tersebut di rujuk di rumah sakit thomsen gunung sitoli," tulisnya lagi.
Pihak keluarga pun berniat melaporkan kejadian itu ke polisi.
Keluarga langsung melakukan visum terhadap korban.
"Pada saat ini kami lagi menunggu visum dari pihak puskesmas sebagai bentuk barang bukti kepada kami," tulisnya.
Baca juga: Alasan Sekolah Minta Semua Siswi SMA Tes Kehamilan Tiap Semester, Sebut Demi Ketenangan Orangtua
Keluarga menyayangkan sikap Riniani yang tidak mencerminkan seorang pendidik.
Apalagi kata dia, guru honorer itu baru satu tahun mengajar di sekolah tersebut.
"Kami keluarga sangat menyayangkan kelakuan oknum guru tersebut
Baru juga 1 tahun mengajar udh sok jago main tangan kepada siswa nya," tulis dia lagi.
Sementara itu, Polres Nias Selatan mengatakan akan menindak lanjuti kasus ini.
"Selamat sore sobat polsi. Terimakasih atas informasinya, terkait peristiwa ini akan kami tindaklanjuti," tulisnya di Instagram @polres.nias.selatan.
Sementara itu, seorang guru di Pondok Pesantren At-Tanwir Muhammadiyah, Mamuju, Sulawesi Barat, Taufiqul Hidayat justru menjadi korban dugaan penganiayaan oleh seorang pria berinisial SR, kakak dari salah satu santrinya.
Insiden terjadi pada Kamis (16/1/2025) di pintu masuk pondok pesantren di Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju.
Dugaan penganiayaan bermula dari teguran yang diberikan Taufik kepada seorang santri saat kegiatan senam pagi.
Guru tersebut meminta santri untuk merapikan barisan sambil sedikit menarik bajunya. Santri tersebut diduga tidak terima dan mengadu kepada kakaknya.
Kepala SMP At-Tanwir Muhammadiyah, Basri, menjelaskan bahwa setelah kegiatan senam, para guru, termasuk korban, hendak menuju kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Saat melintas di pintu masuk pondok pesantren, mobil Taufik dihentikan oleh SR.
"Korban dianiaya usai mobilnya dicegat di gerbang. Guru dan warga di lokasi sempat melerai," ujar Basri, Jumat (17/1/2025), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Sudah 14 Tahun Mengabdi, Guru Hadi Batal Jadi PPPK, Syok Status Lulus Berubah: Mental Gak Karuan
Rekaman CCTV berdurasi 1 menit 15 detik yang tersebar di grup WhatsApp menunjukkan detik-detik kejadian penganiayaan tersebut.
Basri mengatakan bahwa pihak pondok pesantren telah mencoba melakukan mediasi antara guru dan wali santri.
Namun, korban memutuskan untuk melaporkan insiden ini ke kepolisian.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman, membenarkan laporan Taufik terkait dugaan penganiayaan tersebut.
"Penyidik akan menjadwalkan pemanggilan saksi-saksi terlebih dahulu. Terlapor akan diperiksa lebih dulu," ujar Herman.
Korban juga telah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, meskipun hasilnya belum diketahui.
Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini untuk memastikan tindakan lebih lanjut terhadap terlapor.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
guru pukul murid hingga pingsan
Nias Selatan
Sumatera Utara
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kondisi Bayi Zafa usai Yusuf Kolong Jembatan Ditangkap Polisi karena Curi Motor Kerabat |
![]() |
---|
Ingat Aipda Robig? Polisi yang Tembak Pelajar itu Masih Anggota Aktif dan Terima Gaji |
![]() |
---|
Kekayaan Kepala PPATK yang Meroket Ketika Rekening Rakyat Ramai Diblokir, Naik 2 Kali Lipat |
![]() |
---|
Sial Penjual Rujak Niatnya Nazar Siswa Malah Muntah-muntah, Kepsek Tak Tega Lihat Istrinya |
![]() |
---|
Sosok Firman Soebagyo yang Sebut Pengibaran Bendera One Piece adalah Makar: Harus Ditindak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.