Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bertemu KONI, Pengurus Baru IPSI Jatim Berkomitmen Bina Atlet untuk PON 2028

Bertemu KONI, pengurus baru IPSI Jawa Timur berkomitmen membina atlet untuk gelaran PON 2028. Meski masih beberapa tahun lagi.

Tribun Jatim Network/Bobby Constantine
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono (BHS) bertemu Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil di Kantor KONI Jatim, Jumat (24/1/2025). 

"Seperti misalnya saya sendiri, melalui BHS Cup. Kami akan memperbanyak kejuaraan-kejuaraan tingkat Jatim yang nantinya menjadi wadah seleksi para atlet," kata pria berlatar belakang pengusaha ini.

Ada dua kriteria atlet yang nantinya akan dipilih.

Mereka merupakan juara atau mereka yang memiliki bakat.

"Tentu dari atlet yang juara atau tidak juara tetapi berbakat, betul-betul bisa disaring untuk kekuatan IPSI Jatim," lanjutnya.

Atlet-atlet Jatim juga akan dilatih oleh pelatih profesional.

Pembentukan pelatih juga tidak lepas dari pembenahan, baik pelatih kategori tanding maupun kategori seni jurus tunggal, jurus ganda, dan jurus regu (TGR seni).

"Sebetulnya, Jawa Timur memiliki banyak sekali atlet berbakat yang mempunyai prestasi serta kemampuan maupun kemauan keras. Ini yang perlu kita bina betul ke depannya," kata BHS

"Melalui pembinaan dan kedekatan antara atlet, pelatih dan pengurus, kita akan maksimalkan ini. Sehingga, meningkatkan prestasi atlet tersebut," paparnya.

IPSI juga akan merangkul lebih banyak perguruan silat di Jawa Timur. Sehingga, memunculkan banyak atlet baru.

Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, mendukung hal tersebut.

"Pencak silat ini sebagai cabor yang seksi, mempunyai daya tarik," kata Nabil. 

"Jangankan penontonnya, anggotanya saja banyak. Artinya, kita berharap ada sebuah prestasi baru ada peningkatan perolehan medali dan itu direspons baik sama Pak Bambang," kata Nabil.

Nabil menyarankan, IPSI dapat memperbanyak single event untuk membangun prestasi, menumbuhkan kepercayaan diri pesilat, dan memberi ruang ekspresi para pesilat, sehingga mereka menambah jam terbang.

Setahun, minimal ada empat kejuaraan provinsi. 

Selain itu, tim pelatih juga diminta untuk membentuk talent scouting yang berperan merekrut atlet.

Sehingga, pemilihan atlet tidak hanya pada mereka yang juara pada kejuaraan, namun juga mereka yang berbakat.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved