Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hamil Anak Kembar, Farida Ditandu 2 Km ke Rumah Sakit untuk Lahiran, 1 Bayi Meninggal karena Kritis

Seorang ibu hamil harus kehilangan satu bayinya usai ditandu 2 km untuk dibawa melahirkan ke rumah sakit.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok Nafisa via Kompas.com
Hamil Anak Kembar, Farida Ditandu 2 Km ke Rumah Sakit untuk Lahiran, 1 Bayi Meninggal karena Kritis 

Ibu hamil itu diketahui bernama Petronela Nimut (37).

Egifanius Parera, warga Kampung Tadong, mengatakan, peristiwa orang sakit dan ibu hamil ditandu menuju puskesmas bukan cerita baru.

Baca juga: Nasib Ibu Hamil Terpaksa Ditandu Menuju Puskesmas, Melintasi Jalanan Berbatu saat Akan Melahirkan

Masyarakat di wilayah itu sudah biasa menggotong pasien karena jalan belum diaspal.

"Dari dulu memang seperti ini terus. Kalau ada yang diantar ke puskesmas pasti ditandu. Masyarakat khususnya laki-laki semua ikut gotong," kata Egifanius saat dihubungi, Rabu (5/6/2024) pagi.

Ia menuturkan, peristiwa ibu hamil ditandu ke puskesmas itu terjadi pada Jumat, 31 Mei 2024.

Petronela harus ditandu sekitar 3 kilometer untuk menuju Puskesmas Pembantu (Pustu) di desa tersebut.

“Akses jalan dari Kampung Tadong belum pernah diaspal dan tidak bisa dilewati kendaraan. Terpaksa warga tandu pakai bambu dan kain,” tutur dia.

Tiba di pustu, lanjut dia, ibu hamil itu mengalami darah tinggi.

Bidan di pustu pun membuat rujukan ke Puskesmas Datak, Desa Golo Ronggot.

"Sementara jarak antara Pustu dengan Puskesmas Datak 3 kilometer. Menuju ke Puskesmas masih ada jalan batu. Lalu keluarga lanjut gotong dia sampai ujung aspal (Kampung Kotok) jaraknya sekitar 2 kilometer baru sewa pikap," katanya.

Baca juga: Penjelasan RS Soal Bayi Kembar Farida Meninggal 1, Viral Ibu Hamil di Bima Ditandu 2 Km Demi Lahiran

Kabar baiknya, lanjut dia, ibu Petronela dan anaknya lahir aman dan selamat di Puskesmas Datak.

Saat ini, Petronela bersama buah hatinya sudah kembali ke rumah mereka di Tadong dalam keadaan selamat.

Kendati demikian, tambah dia, warga di wilayah itu mengaku kesal lantaran dari dulu sudah meminta kepada pemerintah untuk pembangunan jalan dari Tadong menuju Kampung Kotok.

Namun tak kunjung direspons.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat segera membangun akses jalan di kampung tersebut.

Selain pembangunan infrastruktur jalan, kata dia, setidaknya pemerintah mengadakan fasilitas kesehatan di kampung Tadong.

"Harapan kami kalau anggaran untuk jalan tidak bisa, kalau bisa pemerintah mengadakan fasilitas kesehatan dan ambulans," imbuhnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved