Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Ortu Siswa SMKN Protes Pungutan Kursus Bahasa Inggris, Bertentangan dengan Perundang-undangan

Unjuk rasa kali ini merupakan lanjutan dari polemik pencetusan kursus Bahasa Inggris oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palu, Loddy Surentu.

Tribun Palu/Fadhila
Puluhan massa gabungan siswa, guru dan orangtua siswa SMK Negeri 2 Palu berunjuk rasa menuntut untuk menghentikan pungutan kursus Bahasa Inggris, Kamis (24/10/2024). 

"Kursus-kursus yang begini (musiman) kita beri sanksi saja, saya tentunya (akan) berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," bebernya.

Pengetatan bagi lembaga kursus bahasa di Kampung Inggris Pare menurut Mas Dhito saat ini telah dilakukan dengan menerapkan sistem pendaftaran di FKB. Pendaftaran bagi lembaga kursus bahasa itu untuk menyeleksi lembaga yang benar-benar kompeten memberikan pelatihan bahasa Inggris. 

Baca juga: Sosok Guru Supandi Lulusan Paket C, Ngajar Bahasa Inggris Gaji Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Luar Biasa

"Artinya kalau tidak teregistrasi di FKB dengan desa, maka otomatis akan kita minta untuk keluar dari Kampung Inggris," tegas Mas Dhito.

Sejauh ini, lanjut Mas Dhito sudah ada 164 lembaga kursus bahasa yang terdaftar di Kampung Inggris. Untuk menjaga kualitas pendidikan bahasa Inggris itu, Mas Dhito mengaku telah meminta Dinas Pendidikan membuat standarisasi kurikulum dengan berkoordinasi bersama FKB.

Keluhan terhadap lembaga kursus musiman itu sebelumnya pernah disampaikan pengurus FKB karena program yang ditawarkan tidak sejalan dengan yang diberikan. Keluhan itu bahkan dirasakan Muhammad Kalend Osen, pendiri Basic English Course (BEC) yang menjadi cikal bakal Kampung Inggris Pare. 

Tingginya animo masyarakat untuk belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, membuat lembaga kursus-kursus musiman datang memanfaatkan peluang. Kondisi itu menjadi kekhawatiran Kalend Osen, yang berkomitmen menjaga mutu pembelajaran. 

"Yang kita khawatirkan munculnya kursus- kursus musiman, yang tiba-tiba muncul tiba-tiba menghilang. Ini mengganggu kami yang sudah berpuluh-puluh tahun. Rasanya mohon maaf itu mengganggu kami," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved