Berita Viral
Pantas Uswatun Tergiur Diajak Antok Check In di Hotel, Disiapkan Iming-iming sebelum Dimutilasi
Antok diketahui sengaja mengajak bertemu Uswatun dan meminta dijemput di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, Minggu sore.
Perwakilan keluarga ditemani perangkat desa pergi menjemput potongan tubuh korban di RS Bhayangkara Kediri.
Sedang warga menyiapkan proses pemakaman di TPU Desa Sidodadi.
"Semua diberi kemudahan dan kelancaran, berkat kerjasama semua warga lingkungan di sini. Alhamdulillah, bagian tubuh korban sudah lengkap. Langsung dibawa ke pemakaman. Prosesi pemakaman sesuai syariat, anggota tubuh korban disatukan kembali," ujarnya.
Baca juga: Pesan Ayah Uswatun Khasanah ke Pelaku yang Ternyata Mantan Menantunya, Minta Dihukum Mati: Melukai
Seperti diketahui, Uswatun Khasanah menjadi korban pembunuhan dan mutilasi yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Kabupaten Ngawi pada Kamis (23/1/2025) lalu.
Pelaku pembunuhan, yaitu, Rahmad Tri Hartanto alias Antok (33), warga Kabupaten Tulungagung yang tak lain pria teman dekat korban.
Baca juga: Arti Tangisan Antok saat Diinterogasi usai Mutilasi Uswatun Khasanah, Polisi Temukan Motif soal Anak
Ketika ditemukan di dalam koper, jasad korban tidak lengkap. Bagian kepala dan kaki korban hilang.
Belakangan, bagian kepala korban ditemukan di Kabupaten Trenggalek, sedang kaki korban ditemukan di Kabupaten Ponorogo.
Kasus mutilasi di Ngawi, Jawa Timur, hingga kini masih menjadi perhatian publik.
Pelaku diketahui bernama Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.
Korbannya adalah Uswatun Khasanah, seorang janda dua anak.
Diketahui, Antok memutilasi jasad Uswatun Khasanah. Bagian tubuhnya dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Ngawi, Jawa Timur.
Cara Antok membungkus potongan tubuh Uswatun Khasanah jadi sorotan.
Pasalnya, ia membungkus tubuh korban mutilasi tersebut dengan rapi, tak seperti orang panik.
Polisi pun kuak Antok memang memiliki keahlian dalam membungkus atau packing barang.
Antok ternyata pernah bekerja sebagai TKI di Korea Selatan (Korsel).
Selama di Indonesia Antok mencari uang lewat jual beli mobil bodong.
Antok bahkan mengaku sempat berpikir untuk pergi ke Korea Selatan agar bisa lolos dari kasus jasad dalam koper merah.
Baca juga: Ratapan Anak Uswatun Korban Mutilasi di Ngawi, Nasibnya Buat Polisi Iba, Antok si Pembunuh Menyesal
"Sempat kepikiran. (Lewat jalur) ya resmi," kata Antok.
Ia pernah bekerja sebagai TKI selama 6 sampai 8 tahun.
Selama bekerja sebagai TKI, Antok mendapat gaji dua digit.
"Gaji Rp 12 juta," katanya.
PS Kanit III Subdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim AKP Fauzi mengatakan saat bekerja di Korea Selatan, Antok bertugas mengemas barang.
Tak ayal ia sampai dua kali dikontrak dengan masing-masing masa kerja selama empat tahun.
"Antok terbiasa dengan pekerjaan bungkus barang," katanya.
Keahlian tersebut justru dipakai Antok di kasus jasad dalam koper merah.
"Inilah yang membuat dia (Antok) mengemas potongan tubuh korban sangat teliti dan rapih," katanya.
Baca juga: Teganya Antok Mutilasi Uswatun, Jasadnya Dimasukkan Koper, Mobil Korban Dijual di Media Sosial
Baca juga: Arti Tangisan Antok saat Diinterogasi usai Mutilasi Uswatun Khasanah, Polisi Temukan Motif soal Anak
AKP Fauzi mengatakan kemampuan itu ia dapat selama bekerja sebagai TKI.
"Kemampuan ini dia dapat selama bekerja di sana," katanya.
Rohmad Tri Hartanto memang menyebar beberapa potongan tubuh Uswatun Khasanah.
Antok memotong tubuh Ana mulai dari kepala, kedua kaki.
Dia mengemas potongan tersebut menggunakan teknik pelapisan plastik yang sangat rapat dan efisien.

"Seperti cara mengemas barang yang rapuh, bukan orang yang sedang panik," kata AKP Fauzi.
"Sangat rapih sekali. Sama kayak packing pabrik. Ketemu kakinya, kepalanya juga. Kayak packing paket barang," tambahnya.
Ia menilai cara pengemasan potongan tubuh jasad dalam koper merah di Ngawi tak seperti dikerjakan orang panik.
"Bukan seperti orang panik. Santai," katanya.
Malahan koper merah yang dipakai Antok merupakan kenangan dari bekerja sebagai TKI.
Koper tersebut dipakai Antok selama bekerja di Korea Selatan.
"Koper dibawa langsung Antok saat kembali dari Korea setelah bekerja selama empat tahun," katanya.
Buang potongan tubuh di 3 kabupaten

RTH telah mutilasi Uswatun Khasanah menjadi beberapa bagian.
RTH membuang potongan-potongan tubuh perempuan pemandu lagu lepas itu di tiga kabupaten.
Potongan kepala dibuang di wilayah Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Tepatnya di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.
"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu.
Potongan kepala korban dititipkan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, Minggu.
Bagian tubuh kemudian dibawa menggunakan mobil Unit Inafis Satreskrim Polres Trenggalek.
Personel yang membawa bagian jenazah ini tiba pukul 12.55 WIB, disambut personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung.
Bagian kepala ini dibungkus dengan kantong jenazah berwarna oranye, langsung dibawa ke ruang pemulasaraan.
Sedangkan potongan kaki korban dibuang RTH di di Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Potongan kaki itu saat ini dititipkan di RSUD dr Harjono.
"Jam 05.00 kamar jenazah RSUD dr Harjono menerima bungkusan kresek dari Polsek Sampung dan Satreskrim Polres Ponorogo,” ungkap Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto, Minggu.
Bungkusan itu seperti paket dengan ukuran panjang 45 sentimeter dan lebar 28 sentimeter.
“Setelah diterima, bungkusan itu dimasukkan frezer jenazah di kamar jenazah RSUD dr Harjono Ponorogo,” kata Sugiyanto saat ditemui di RSUD dr Harjono Ponorogo.
Sementara itu warga Jalan Ponorogo-Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo geger lantaran ditemukan bungkusan seperti paket.
Diduga merupakan potongan kaki milik korban mutilasi di Ngawi, Uswatun Khasanah.
Dari informasi warga, di lokasi penemuan kaki banyak aparat polisi.
Berita Viral lainnya
Kadinkes Berdalih Latihan HUT RI usai Pegawai Kepergok Asyik Karaoke saat Jam Kerja di Basement |
![]() |
---|
Mau Ditaruh ke Panti Sosial, Mbah Irah yang Tinggal di Kuburan China Sudah 30 Tahun Malah Hilang |
![]() |
---|
37 Guru dan Staf Diseret Eks Kepsek ke Polisi yang Tak Terima Dicopot, Gubernur Ikut Terlibat |
![]() |
---|
Juladi Pasrah Akses Rumah Ditutup Warga, Dianggap Kurang Bersosialisasi, Anak Kini Depresi |
![]() |
---|
Musrika Playing Victim setelah Ngaku Buang Ibu karena Trauma, Polisi Ungkap Alasan Belum Menangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.