Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cuma Punya Uang 60 Ribu, Pengamen Bingung Tak Bisa Bayar Persalinan Istri Rp2 Juta, BPJS Tak Aktif

Nasib pengamen tak bisa membawa pulang istri dan anaknya yang baru lahir. Ini dikarenakan ia belum membayar tagihan klinik untuk persalinan istri .

KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
PERSALINAN - Febri (kiri) akhirnya bisa membawa pulang anak dan istrinya dari rumah sakit, Senin (3/2/2025) setelah dibantu Komunitas Tolong Menolong. Ia sebelumnya bingung tak bisa menebus biaya persalinan istrinya sebesar Rp2,1 juta. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib pengamen bingung tak bisa membawa pulang istri dan anaknya yang baru lahir.

Ini dikarenakan ia tak bisa membayar tagihan klinik untuk persalinan istri sebesar Rp2,1 juta lebih.

Hal ini dialami oleh Febri (36) dan Ayu (23).

Pasangan suami istri di Surabaya ini belum boleh pulang membawa buah hatinya dari sebuah klinik bersalin di wilayah Surabaya Utara hingga Senin (3/1/2025).

Ayu melahirkan bayi laki-laki dengan berat 3 kilogram dan panjang 50 sentimeter.

Bayi laki-laki itu diberi nama Bima Ferbrianu.

Baca juga: Sosok Si Boy Manusia Bukan Nabi Viral Gegara Ucapannya Usai Dituduh Maling, Ternyata Pengamen

Pasangan suami istri itu mengaku tidak dapat membayar tunggakan klinik bersalin tersebut sejumlah Rp 2,1 juta lebih.

Ayu masuk ke klinik dan menjalani persalinan pada Sabtu (1/2/2025) lalu.

Febri, sang suami, tidak punya banyak waktu untuk membawa isterinya ke RSUD Soewandhi yang gratis memberikan layanan persalinan kepada warga Surabaya.

Dia pun memilih rumah sakit terdekat dengan status layanan pasien umum.

"Tidak sempat membawa ke RSUD Soewandhi, karena kepala bayinya sudah terlihat keluar. Selain itu, BPJS istri juga tidak aktif," kata Febri, Senin (3/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Informasi tersebut sampai ke Daniel Lukas Rorong, Founder Komunitas Tolong Menolong Surabaya, Minggu (2/1/2025) kemarin.

Febri (kiri) akhirnya bisa membawa pulang anak dan isterinya dari rumah sakit, Senin (3/2/2025) setelah dibantu Komunitas Tolong Menolong.
Febri (kiri) akhirnya bisa membawa pulang anak dan isterinya dari rumah sakit, Senin (3/2/2025) setelah dibantu Komunitas Tolong Menolong. (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

Dia mendapatkan informasi dari tetangga pasangan suami istri tersebut.

Febri sendiri menganggur setelah tidak lagi bekerja sebagai cleaning services sejak akhir 2024 lalu.

Sebulan terakhir, dia bekerja serabutan dan mengamen di jalanan.

"Ayahnya cuma punya uang Rp 60.000 dipinjami temannya," kata Daniel.

Pasangan suami istri ini juga menunggak pembayaran sewa indekos tempat tinggalnya di Jalan Tambak Asri Surabaya selama 2 bulan.

Selain menebus biaya persalinan, komunitas ini juga melakukan pendampingan agar surat-surat kependudukan si bayi yang baru dilahirkannya dapat terbit, mengingat status pernikahannya adalah tidak resmi atau nikah siri.

"Puji Tuhan, tadi dibantu oleh Pak Camat Pabean Cantikan, di mana sesuai dengan Kartu Tanpa Penduduk (KTP) si ibu, akan dibantu untuk pengurusan hingga penerbitan akta lahirnya si bayi," katanya.

Pihak kecamatan juga sudah membantu mengaktifkan kepesertaan BPJS yang dimiliki oleh Ayu, yang sempat tidak aktif karena tidak pernah dipantau statusnya oleh yang bersangkutan.

Pihak klinik juga mendiskon pembayaran hingga hampir 50 persen, sehingga biaya persalinan yang dibebankan kepada pasutri tersebut hanya Rp 1,1 juta.

Dari hasil donasi yang dihimpun Komunitas Tolong Menolong, pasutri ini juga bisa membayar tunggakan uang indekos 2 bulan.

"Sisa donasi kami serahkan untuk pegangan," ucap Daniel.

Baca juga: Sumyati Bingung Bayinya Ditahan di Bidan karena Tak Bisa Bayar Rp 2,5 Juta, Suami Pengamen Jalanan

Sebelumnya, ulah seorang pengamen membuat pengemudi mobil rugi Rp 500 ribu.

Si pengamen itu memaksa minta uang hingga pecahkan kaca mobil.

Pengemudi mobil berpelat nomor Z 1052 BB ini pun lapor polisi.

Terungkap pelaku adalah pengamen berinisial R (20).

Aksi R viral di media sosial lantaran meminta uang dengan pemaksaan ke seorang pengemudi mobil di SPBU Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Sabtu (28/12/2024).

Pelaku pun merusak kaca mobil sampai pecah.

Kapolsek Buahbatu, Kompol Rizal Jatnika menyampaikan pelaku mengamen dan meminta uang kepada pengemudi dengan cara mengetuk kaca mobil depan diduga menggunakan batu akik. Akibatnya, terdengar suara keras ke dalam mobil dan cara meminta pelaku dengan tidak sopan.

Setelah itu, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut. Korban kembali ke dalam mobil dan tiba-tiba pelaku memukul kaca bagian depan kanan sampai pecah dan rusak.

Baca juga: Dulu Kerja Kantoran, Septi Banting Stir Jadi Pengamen Jalanan Sambil Bawa Anak, Tak Menyangka Viral

"Pelaku memukul kaca bagian depan sebelah kanan mobil korban sampai kaca bagian depan sebelah kanan mobil pecah dan rusak," ucapnya, Senin (30/12/2024), melansir dari TribunJabar.

Akibat kejadian itu, Kapolsek mengatakan korban mengalami kerugian sebesar Rp 500 ribu.

Korban pun telah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

"Korban mengalami kerugian sebesar Rp 500 ribu," katanya.

Dia menyebut petugas melakukan penyelidikan dan pada Minggu (29/12/2024) berhasil menangkap pelaku di kosan di Rancaekek sekitar pukul 16.30 WIB.

Pelaku telah dibawa ke Mapolsek Buahbatu untuk dimintai keterangan dan diperiksa.

"Pelaku di tempat kosan yang berada di Rancaekek sekitar pukul 16.30 WIB untuk selanjutnya dibawa ke Polsek Buahbatu untuk diproses," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved