Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Update 106 Siswa SMAN 1 Mempawah Akhirnya Bisa Ikut SNBP, Wakil Kepala Sekolah Sudah Minta Maaf

Sebanyak 106 siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) dipastikan bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

DOK WARGA via KOMPAS.com
BISA IKUT SNBP - Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar aksi demonstrasi menuntut sekolah bertanggungjawab karena lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS), Senin (3/2/2025). Kini sebanyak 106 siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) dipastikan bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

"Saya di sini memohon maaf kepada bapak ibu, semoga solusi yang diberikan sekolah bisa bermanfaat bagi siswa," ujar Febrini dalam keterangan video, Selasa (4/2/2025).

Sekolah juga akan memberikan bantuan kepada siswa eligible yang terdampak dengan membiayai bimbingan belajar Ganesha Operation (GO) selama tiga bulan sebagai persiapan menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Baca juga: 10 Orang Tewas Akibat Penembakan Massal di Sekolah Swedia, Suara Berondongan Tembakan Terdengar

Guru SMAN 1 Mempawah Salahkan Banjir Usai Diprotes Siswa yang Gagal SNBP

Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Mempawah melakukan aksi unjuk rasa ke sekolahnya yang terletak di Jalan Raden Kusno, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 3 Februari 2025.
Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Mempawah melakukan aksi unjuk rasa ke sekolahnya yang terletak di Jalan Raden Kusno, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 3 Februari 2025. (Tribun Pontianak/Ramadhan)

Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar aksi demonstrasi menuntut sekolah bertanggung jawab atas kelalaian mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS).

Dampaknya, siswa terancam tidak bisa ikut tes Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

Seorang siswa, Muhammad Hafiz mengatakan, kekecewaan murid terjadi karena mereka gagal mengikuti SNBP 2025 padahal sudah disiapkan jauh hari.

"Dari semester 1 sampai lima (kami siapkan) untuk bisa lolos bersaing masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, melalui jalur beasiswa atau prestasi, sehingga tak mengeluarkan biaya. Namun semua sirna gara-gara oknum guru yang tak bertanggungjawab," kata Hafiz dalam keterangan videonya, Selasa (4/2/2025).

Saat ini Hafiz sudah tidak memiliki orangtua, sedangkan perekonomian keluarga menengah ke bawah, sehingga harapan untuk menempuh perguruan tinggi hanya lewat jalur prestasi.

“Orangtua saya sudah meninggal dunia, hanya dengan cara inilah saya bisa kuliah,” ucap Hafiz.

Menurut Hafiz, ada oknum guru yang lalai dan seakan disengaja tidak mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS) sehingga layak diberi sanksi.

Dikutip dari Tribunnews, para siswa mengungkapkan kekecewaannya kepada guru dan kepala sekolah. 

Terlebih pada guru yang bertanggungjawab dalam input data siswa. 

Sadar dirinya bersalah, seorang guru wanita di SMA Negeri 1 Mempawah pun pasrah saat diamuk muridnya.

Terlihat guru wanita berkacamata itu lari ketakutan sembari dilindungi polisi saat para siswa mengerumuninya.

Dengan wajah lesu, sang guru pun meminta maaf kepada para muridnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved