Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Update 106 Siswa SMAN 1 Mempawah Akhirnya Bisa Ikut SNBP, Wakil Kepala Sekolah Sudah Minta Maaf

Sebanyak 106 siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) dipastikan bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

DOK WARGA via KOMPAS.com
BISA IKUT SNBP - Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar aksi demonstrasi menuntut sekolah bertanggungjawab karena lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS), Senin (3/2/2025). Kini sebanyak 106 siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) dipastikan bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

TRIBUNJATIM.COM - Kabar gembira ratusan siswa SMAN 1 Mempawah dipastikan bisa ikut SNBP 2025.

Sebanyak 106 siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) dipastikan bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

Hal ini menjadi kabar bahagia bagi SMAN 1 Mempawah, setelah Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) menyetujui data yang sebelumnya dimasukkan ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS).

Namun, ada 7 siswa lainnya yang datanya tidak lengkap dan masih dalam proses untuk diperjuangkan.

Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson, mengungkapkan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (6/2/2025).

“Sedangkan, ada 7 siswa lain yang tidak lengkap datanya masih diperjuangkan,” kata Harisson.

Baca juga: Siswa Nangis Kecewa Sekolah Lalai Isi PDSS sampai Gagal Ikut SNBP, Guru Malah Beri Solusi Bimbel

Harisson juga menjelaskan bahwa Pemprov Kalbar telah menyurati Menteri Pendidikan Tinggi serta mengutus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar untuk segera menyelesaikan masalah ini di Jakarta.

Sebelumnya, ratusan pelajar SMAN 1 Mempawah menggelar aksi demonstrasi menuntut sekolah bertanggung jawab terkait kelalaian dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS).

Seorang siswa, Muhammad Hafiz, mengungkapkan kekecewaan karena gagal mengikuti SNBP 2025 meskipun sudah mempersiapkan diri jauh hari.

“Dari semester 1 sampai lima untuk bisa lolos bersaing masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, melalui jalur beasiswa atau prestasi, sehingga tak mengeluarkan biaya, namun semua sirna gara gara oknum guru yang tak bertanggung jawab,” ungkap Hafiz dalam video yang diunggahnya pada Selasa (4/2/2025).

Hafiz, yang sudah tidak memiliki orangtua, menambahkan bahwa kondisi ekonomi keluarganya yang menengah ke bawah membuat jalur prestasi menjadi satu-satunya harapan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

“Orangtua saya sudah meninggal dunia, hanya dengan cara inilah saya bisa kuliah,” ujarnya.

Menurut Hafiz, ada oknum guru yang diduga lalai atau bahkan sengaja tidak mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PPDS), dan ia berpendapat bahwa tindakan tersebut layak mendapat sanksi.

Saat itu, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, Febrini, meminta maaf kepada seluruh pelajar dan orangtua murid atas kelalaian sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kelalaian itu menyebabkan ratusan siswa terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 untuk masuk perguruan tinggi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved