Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sugeng Tak Kuat Istrinya Tewas saat Berburu Elpiji Lalu Santuan Rp 50 Juta Dicuri: Tolong Saya Pak

Seorang suami bernama Sugeng sungguh bernasib pilu. Istri Sugeng meninggal lalu uang santunannya dicuri.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Channel INEWS TV - Dok Polsek Kebonagung
TEWAS BERBURU ELPIJI - Sosok Sugeng yang istrinya, Tri Lestari tewas saat tengah berburu elpiji 3 kg. Tri warga Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah ini terlindas truk tronton di Jalan Semarang-Grobogan pada Selasa (4/2/2025) lalu. Setelah musibah ini, Sugeng malah kehilangan uang santunan Rp 50 juta. 

"(Uang yang dicuri) dibutuhkan banget, sangat-sangat banget," pintanya.

Sementara itu, emak-emak di Kota Mojokerto mengeluhkan sulitnya membeli gaselpiji 3 kg, imbas kebijakan pemerintah pusat yang sempat melarang pengecer menjual elpiji bersubsidi.

Warga terpaksa membelielpiji 3 kg ke pangkalan yang jaraknya sekitar satu kilometer dari rumahnya.
 
Endang (50) warga Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto, mengaku dirinya kesulitan saat akan membelielpiji 3 kg di lingkungan rumahnya.

Bahkan ia susah payah mendatangi beberapa toko (Pengecer) untuk membeli elpiji subsidi tersebut.

"Tadi sudah muter-muter lima toko tidak ada yang jual elpiji 3 kilogram,  saya beli di agen Wates juga tidak ada. Ini baru dapat elpiji di pangkalan jaraknya 1 kilo lebih dari rumah," kata Endang, saat ditemui di pangkalan elpiji Wates, Kota Mojokerto, Selasa (4/2/2025).

Ia mengatakan baginyaelpiji 3 kg adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Apalagi elpiji itu dibuatnya untuk berjualan makanan.

"Kebutuhannya satu tabungelpiji 3 kg setiap hari, untuk usaha saya jualan seblak. Kalau tidak ada elpiji ya bingung, mau pakai kayu ya tidak ada," jelasnya. 

Baca juga: Taufiq Modal Lihat YouTube Bikin Kompor Tanpa Gas Elpiji, Hemat Ratusan Ribu Pakai Jelantah: Hemat

Dirinya tidak mengetahui adanya kebijakan pemerintah pusat terkini larangan pengecer menjual gaselpiji 3 kg.

"Saya tidak tahu, biasanya beli elpiji di toko sebelah rumah. Tapi semuanya kosong tidak, di toko (Pengecer) bilangnya tidak ada elpiji 3 kilogram begitu," ungkap Endang kesal.

Dirinya berharap pemerintah memastikan stokelpiji 3 kg, tetap tersedia untuk masyarakat, khususnya bagi pemilik usaha makanan. Tidak mempersulit wong cilik dengan kebijakan larangan tersebut.

"Harapannya elpiji 3 kilo selalu ada, meskipun mahal tidak apa-apa tetap kita beli. Kita orang usaha itu butuh elpiji. Ini jualan seblak, sudah setengah matang gas habis kan bingung ditunggu pembeli," pungkasnya.

Pemilik pangkalanelpiji 3 kg, Sugiati (57) di Jalan Raya Ijen, Lingkungan Banjaranyar, Kelurahan Wates, Magersari, Kota Mojokerto, menjelaskan, pembeli elpiji di pangkalan miliknya yang sudah beroperasi sejak tahun 2007 itu semakin bertambah, bahkan dari warga di luar lingkungannya.

"Ini tadi banyak pembeli baru yang rumahnya jauh dari pangkalan, tetap kita layani tapi minimal pembelian satuelpiji 3 kg. Kalau tidak kita batasi, nanti orang di lingkungan sini tidak kebagian," ujar Sugiati.

Menurut dia, pasokan elpiji dari agen ke pangkalan normal setiap hari dan selalu habis.

"Setiap hari 120 tabung, selalu habis," tandasnya. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved