Berita Viral
Guru Mogok Ngajar Imbas Tunjangan, Sekolah Ditutup hingga Siswa Telantar, Pemerintah Belum Menjawab
Mogok ngajar karena tak diberi tunjangan, sekolah ditutup sampai siswanya telantar dan belajar mengajar lumpuh, pemerintah diminta turun tangan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi mogok ngajar dialami oleh sebuah sekolah hingga proses belajar mengajarnya lumpuh.
Mogok mengajar itu dilakukan oleh sekelompok guru di Kabupaten Mahakam Ulu.
Hampir seluruh guru di Kabupaten Mahakam Ulu melakukan aksi mogok massal sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kenaikan tunjangan yang dianggap tidak adil.
Aksi ini melibatkan sekolah-sekolah di seluruh wilayah Mahulu, menyebabkan kegiatan belajar mengajar terhenti.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mahakam Ulu, Margaretha Ulan, mengungkapkan bahwa aksi ini dipicu oleh kebijakan draft kenaikan tunjangan dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang dinilai tidak mengakomodasi hak para guru.
"Dari draft tersebut ada ketidakadilan kepada para guru. Ini terkait tunjangan kenaikan, namun di pihak guru tidak ada kenaikan sama sekali. Saat kita melaksanakan RDP (rapat dengar pendapat), ternyata itu bukan lagi sekadar draft, tapi sudah diusulkan sebagai anggaran di 2025," ujar Margaretha, Selasa (11/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Selasa.
Menurutnya, guru-guru telah menyampaikan aspirasi mereka sejak Maret 2024, namun belum ada tanggapan memuaskan dari pemerintah daerah.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan aksi mogok mengajar sebagai bentuk protes atas kebijakan tersebut.
"Kami meminta kejelasan dari pemangku kebijakan di pemerintah. Aksi mogok ini terjadi di seluruh sekolah Kabupaten Mahulu dan tidak bisa dibendung lagi. Kami hanya ingin keadilan. Kalau semua ASN mendapatkan kenaikan, maka jangan lupakan teman-teman guru," tegasnya.
Aksi mogok guru ini berdampak langsung pada proses belajar mengajar di Mahulu.
Baca juga: Guru Olahraga Ajarkan Siswa Setrika Baju, Anak-anak Antusias dalam Kelas, Guru Densul: Pelan-pelan
Kepala SDN 001 Ujoh Bilang, Florentina, menyatakan bahwa penutupan sekolah akibat aksi ini telah menghambat aktivitas pendidikan siswa.
"Sekolah ditutup ini ada dampaknya terhadap siswa. Tapi kami sudah cukup bersabar mengenai hal ini. Kami benar-benar mengalami kesenjangan dengan ASN lain. Kami sudah melaksanakan rapat dengan dewan, tapi sampai sekarang belum mendapatkan kejelasan," kata Florentina ditemui Selasa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah daerah terkait tuntutan para guru.
Para pendidik berharap aksi ini bisa mendorong pemerintah untuk segera memberikan solusi yang adil bagi mereka.

Sementara itu, di beberapa tempat sempat juga viral kisah sekolah yang nyaris ditutup karena gurunya tak ada yang mau mengajar.
Ratusan Siswa Keracunan MBG sampai Ada yang Kejang-kejang Dibawa ke RS, Penyebabnya Lauk Ikan Tuna |
![]() |
---|
Cita-cita Dokter Tak Tercapai, Wanita Sragen Lulusan SMA Jadi Gadungan, Tipu Pasien Rp500 Juta |
![]() |
---|
Besaran Gaji ASN yang Berlaku saat ini, Tahun 2026 Resmi Naik, Tenaga Penyuluh Juga |
![]() |
---|
Usulan DPR soal 1 Orang 1 Akun Media Sosial, Wamenkomdigi Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Arti Stop Tot Tot Wuk Wuk, Viral di Media Sosial untuk Protes Penggunaan Strobo di Jalan Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.