Pemutar Dam Hilang Bikin Sawah di Pakis dan Tumpang Kekeringan, Dinas PU SDA Malang Turun Tangan
Sehari setelah perwakilan petani dari 4.000 petani di Kecamatan Pakis dan Tumpang, mengadu ke Hadi Mustofa.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sehari setelah perwakilan petani dari 4.000 petani di Kecamatan Pakis dan Tumpang, mengadu ke Hadi Mustofa, anggota dewan tiga periode dari Demokrat, terkait kesulitan air buat mengairi tanaman padinya, langsung direspons cepat Dinas PU SDA (Pekerjaan Umum Sumber Daya Alam).
Pada Rabu (12/2/2025) pagi, tim Dinas PU SDA Malang langsung memperbaiki dam, yang ada di Dusun Ledoksari, Desa/Kecamatan Tumpang karena pintu damnya sulit dibuka-tutup.
Penyebabnya, karena kemudi dam rusak sehingga berdampak pada tersendatnya pendistribusian air ke 950 hektare (Ha) sawah di dua kecamatan itu meski musim penghujan seperti ini.
"Ini lagi diperbaiki tehnisi kami. Termasuk juga, pintu damnya tersumbat sampah dan sedimen hingga menumpuk tinggi," tutur Farid Habibah, Kadis PU SDA Pemkab Malang.
Baca juga: Pelimpahan Tahap 2 Kasus Pencemaran Nama Baik, Jaksa di Malang Jebloskan Selebgram Isa Zega ke Bui
Langkah cepat Habibah itu setelah ditelepon Hadi Mustofa, Ketua DPC Demokrat, dengan menceritakan jika saat ini ada ribuan petani yang kesulitan air di saat musim tanam padi. Salah satu penyebabnya, menurut pria yang dipanggil Gus Top itu karena damnya bermasalah.
"Ya, terima kasih lah, karena Bu Habibah langsung menyelesaikannya. Kami memang minta agar keluhan petani seperti itu cepat dituntaskan, biar tak ada gejolak karena mereka itu yang akan memperkuat program Pak Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan," tegasnya.
Menanggapi respons cepat PU SDA itu, Abdul Syukur, ketua HIPA Dewi Ratih, memberikan apresiasi.
Cuma perlu diketahui, menurut Syukur, dam yang ada di Desa/Kecamatan Tumpang atau tepatnya di Sungai Lajing itu jadi kunci buat pendistribusian air ke sawah warga yang ada di Kecamatan Pakis-Tumpang. Sungai Lajing itu seluas 30 meter, sehingga airnya cukup deras.
Cuma, mengapa di saat musim hujan, sawah warga kok kekeringan?
"Itu karena pintu damnya tak bisa dibuka tutup akibat pemutarnya, yang bentuknya kayak kemudi mobil itu hilang sejak 2014 (karena dicuri orang). Saat ini, untuk membuka pintu dam, kami harus menyewa trek berkuatan 15 ton buat memutar bautnya itu. Itu sudah lama dilaporkan ke pengairan, namun entah mengapa belum diganti juga," tutur Syukur, yang rumahnya di Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakis.
Baca juga: Berawal dari Banjir, Petani Asal Malang Berinovasi Lakukan Pembibitan Benih Padi Sistem Kering
Menurutnya, irigasi ke sawah di dua kecamatan itu mestinya tak sampai tersendat jika damnya tak bermasalah. Sebab, itu ada dua sungai besar, yakni Sungai Lajing dan Sungai Kanteng, yang sama-sama seluas sekitar 30 meter dan kedalaman sekitar 8 meter.
Cuma, dam besar, yang ada di Desa Tumpang, dengan lebar daun pintunya sekitar 6 meter, bermasalah. Sedang, dam Urung-urung, Desa Bokor, yang ada di Barat dam utama itu, tertutup sampah, seperti batang bambu.
"Jika kedua dam besar itu tak ada masalah, maka pendustribusian air ke sawah warga akan lancar. Tapi, ini tidak, warga sampai melekan di sawah untuk berebut air, karena dam-dam kecil juga banyak yang bermasalah. Mulai rusak, sampai tertutup sampah atau sedimentasi. Makanya, warga minta dinas pengairan, agar damnya dirawat dan sering-sering dicek biar tak bikin petani susah hingga tak mau menanam padi dan beralih menanam jagung dan pisang," tuturnya.
Sementara, Haris F, Direktur Teknik (Dirtek) Tirta Kanjuruhan, mengatakan, air yang diambilnya dari Sumberpitu, Desa Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang itu tak akan melebihi debit yang ditentukan oleh BBWS-Brantas (Balai Besar Wilayah Sungai Brantas), di Surabaya.
Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70, Satlantas Polres Tuban Fasilitasi Driver Ojol Perpanjang SIM |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono: Peningkatan PAD Tak Boleh Bebani Rakyat |
![]() |
---|
Universitas Jember Selidiki Kasus Asusila di Ruang UKM, Dua Mahasiswa Diperiksa |
![]() |
---|
Petani di Trenggalek Semringah Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2025 Bertambah |
![]() |
---|
Viral di Medsos, Mahasiswa Universitas Jember Diduga Berbuat Asusila di UKM, Petugas Temukan Kondom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.