Berita Viral
Pantas Ibu Siswa SD yang Dihukum Duduk di Lantai Minta Guru Haryati Ganti Rugi Rp 15 Juta: Psikolog
Kasus siswa SD dihukum guru duduk di lantai masih berlanjut. Kini ibu si murid minta ganti rugi Rp 15 juta.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
"Laporannya terkait dugaan kekerasan terhadap anak. Terlapor guru yang menghukum korban duduk di lantai," kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Rabu (15/1/2025).
Baca juga: Gaji Guru Haryati Ternyata Rp 600 Ribu, Ngaku Tak Niat Zalimi Siswa: Hukuman Duduk di Lantai Pantas
Dalam laporannya, Kamelia menjelaskan bahwa ia mendapati anaknya, MA, merasa malu untuk pergi ke sekolah pada Rabu (8/1/2025) pagi.
MA dihukum oleh Haryati untuk duduk di lantai saat proses belajar karena belum mengambil rapor dan membayar SPP sejak Senin (6/1/2025).
Sekitar pukul 10.00 WIB, Kamelia datang ke sekolah anaknya, yang merupakan sekolah milik Yayasan Abdi Sukma di Kota Medan, untuk memeriksa kebenaran cerita anaknya.
Setibanya di lokasi, Kamelia melihat MA memang duduk di lantai ruang kelas 4 SD saat jam pelajaran.
Ia mengaku sempat mempertanyakan hal tersebut kepada Haryati, yang menjelaskan bahwa siswa yang tidak membayar SPP dan belum menerima rapor tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran.
Yayasan Tak Ikut Campur
Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, menyatakan tak akan mencampuri urusan orangtua murid SD Abdi Sukma di Kota Medan yang melapor ke polisi setelah anaknya dihukum belajar di lantai oleh Haryati, seorang guru sekolah tersebut, karena telat membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
"Hak dia (orangtua siswa melaporkan) dan saya tidak akan menanggapinya, biarlah waktu yang menjawab (kebenaran persoalan ini)," ujar Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Kamis (16/1/2025).
Ahmad mengatakan, saat ini pihaknya lebih fokus pada upaya memperbaiki mental para guru di SD Abdi Sukma.
Menurut dia, setelah peristiwa tersebut viral, banyak guru yang merasa tertekan meski tidak terlibat.
"Terkait dengan persoalan itu, biarlah waktu yang menjawabnya. Saya hanya lebih fokus untuk mengembalikan semangat guru-guru. Sejak video itu viral, mereka mendapat teror bahasa di media sosial," ujarnya.
Ahmad menjelaskan bahwa sejak berdiri pada 1963, sekolah ini didedikasikan untuk masyarakat kurang mampu. Para guru juga mengabdi dengan gaji yang rendah.
"Ini sekolah amal untuk kepentingan sosial. Uang sekolah saja enam bulan gratis, gaji guru hanya Rp 380 ribu sampai Rp 600 ribu. Tiba-tiba kondisi seperti ini terjadi, apa lagi mau saya bilang. Biarkan waktu yang menjawab," katanya.
Namun, Ahmad memastikan tindakan yang dilakukan Haryati adalah kesalahan pribadi, bukan kebijakan sekolah. Haryati pun telah diskorsing dari tugasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
siswa SD dihukum guru duduk di lantai
meminta ganti rugi Rp 15 juta ke Guru Hartati
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Wali Kota Sebut Anaknya ke Sekolah Diantar, Kelakuan Bawa Mobil Parkir di Lapangan Dibongkar Teman |
![]() |
---|
Sebut Tempat Gibran Tuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK, Said Didu Pastikan UTS Insearch Hanya Bimbel |
![]() |
---|
Penjelasan Kades usai MBG Hasil Usaha Adiknya Dikritik Pelit karena Porsi Secuil: Untuk PAUD |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Korban Tabrak Lari Minta Keadilan Harus Ngemis, Pelaku Cuma Dituntut 1,5 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Said Kepsek Antar Jemput 32 Siswa Pakai Tossa Tiap Hari, Nangis Tetap Ditunggu Meski Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.