Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Suara Sirine Gemparkan Siswa hingga Guru SMKN 2 Ponorogo, Ikuti Simulasi Penanganan Bencana

Sirine tanda gempa terdengar nyaring di seantero SMKN 2 Ponorogo, Jalan Yos Sudarso, Ponorogo, Jatim, Kamis (13/2/2025)

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
SIMULASI PENANGANAN BENCANA - Siswa SMKN 2 Ponorogo, Putra saat memadamkan api dengan APAR waktu simulasi penanganan bencana kebakaran di lapangan SMKN 2 Ponorogo, Jalan Yos Sudarso, Ponorogo, Jatim, Kamis (13/2/2025). Ratusan siswa SMKN 2 Ponorogo dilatih simulasi penanganan bencana. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sirine tanda gempa terdengar nyaring di seantero SMKN 2 Ponorogo, Jalan Yos Sudarso, Ponorogo, Jatim, Kamis (13/2/2025).

Tak lama, ratusan siswa dan guru SMKN 2 Ponorogo keluar dari kelas. Mereka menutupi kepala dengan alat seadanya. Ada yang menggunakan tas. Adapula yang menggunakan kursi.

Mereka kemudian berkumpul di lapangan. Rupanya tak semua siswa sudah berkumpul di lapangan. Ada 4 siswa yang tercecer tak ikut berkumpul.

Rupanya, siswa yang tercecer itu masih di dalam kelas. Mereka mengalami luka dan trauma. Kemudian tim kesehatan mendatangi dan menanganinya.

Usut punya usut, ada simulasi penanganan bencana. Pertama adalah yang disimulasikan ketika bencana gempa menimpa SMKN 2 Ponorogo.

Baca juga: Siswa SMKN 2 Ponorogo Kenalkan Kuliner Tradisional Buatan Sendiri, Sekolah Mendadak Jadi Pasar

Simulasi penanganan bencana ini dilakukan oleh tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) dan BPBD Ponorogo.

Tak hanya tentang simulasi penanganan gempa. Juga simulasi penanganan kebakaran dan simulasi penanganan banjir.

Untuk simulasi penanganan kebakaran, siswa diajari bagaimana menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan APAT (Alat Pemadam Api Tradisional).

Baca juga: Peringati Hardiknas, Ratusan Siswa SMKN 2 Ponorogo Gunakan Pakaian Adat, Lihat Tampilannya

Api terlihat berkobar di tong yang telah terbakar. Tak lama, satu siswa maju, kemudian praktik menggunakan APAR. Dan memadamkan api begitu dengan APAR.

“Rasanya ikut senang juga ada ketakutan begitu. Awalnya takut banget,” ungkap salah satu siswa Rizkia Putri, Kamis (13/2/2025).

Dia menjelaskan bahwa simulasi penanganan bencana dirasa penting. Lantaran SMKN 2 Ponorogo merupakan salah satu sekolah yang rawan bencana.

Baca juga: Dilanda Angin Kencang, Rumah Warga Penyintas Bencana Gunung Semeru Rusak, BPBD Imbau Waspada

“Di SMKN 2 Ponorogo itu banyak alat elektronik, komputer, kompor jadi rawan kebakaran. Juga rawan banjir,” tambahnya.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun mengatakan bahwa ancaman bencana bisa dihadapi dengan 2 cara. Pertama dikurangi ancaman dan kedua ditangguhkan kapasitas masyarakat.

Baca juga: Masa Jabatan di Periode 1 Tak 5 Tahun, Bupati Ponorogo Kang Giri Tetap Digaji Sesuai Periodisasi

“Masyarakat itu terkotak di komunitas. Kami edukasi komunitas di SMKN 2 Ponorogo agar tangguh menghadapi bencana,” papar Masun ketika ditemui di SMKN 2 Ponorogo.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved