Berita Viral
Lesunya Kevin Dilarang Ujian dan Disuruh Keluar Kelas oleh Guru, Terpaksa Putus Sekolah, Ortu Pasrah
Siswa SMK di Yogyakarta, Kevin, terpaksa putus sekolah karena telah menunggak SPP.
TRIBUNJATIM.COM - Siswa SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) putus sekolah karena menunggak SPP.
Tak hanya itu, dia sempat dilarang ujian dan disuruh keluar kelas oleh guru.
Kisahnya viral sejak membuat surat terbuka untuk Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Kendati kisah viralnya, Dinas Pendidikan dan Olahraga DIY mengungkap fakta lain.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Followers IG Klub Baru Kevin Diks Melejit usai Bek Timnas Indonesia Gabung, Postingan Pecah Rekor
Siswa SMK di Sleman, Yogyakarta itu bernama Kevin Setiawan.
Belakangan ini curhatan Kevin Setiawan karena nasib pilunya itu viral dan menarik perhatian warganet.
Bagaimana tidak, Kevin dikeluarkan sekolah padahal dirinya adalah pelajar tingkat akhir.
Ia juga mengaku telah mati-matian belajar untuk ikut ujian namun berujung diusir daru kelas oleh gurunya sebelum ujian.
Kejadian tersebut sontak membuat Kevin putus asa dan syok, bahkan keputusan sekolah membuat sang ayah lesu.
Belakangan alasan Kevin diusir oleh gurunya dan disuruh keluar dari kelas sebelum ujian terungkap.
Ternyata Kevin diusir dari sekolah sebelum ujian karena belum membayar tunggakan biaya sekolah serta SPP.
Terpaksa keluar kelas dan tidak bisa ikut ujian, Kevin pun mengurai curhatan dalam surat terbuka.
Baca juga: Sosok Dika Anak Yatim Piatu Terlantar Ditolong Teh Novi, Ternyata Kabur dari Rumah dan Putus Sekolah
Melalui rekaman video di akun viral @rizna_77 di TikTok, Kevin meminta bantuan kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Surat terbuka kepada yang terhormat Gubernur Yogyakarta, kami sampaikan surat terbuka ini karena saya sudah tidak ada jalan keluar untuk mengikuti ujian," ujar Kevin Setiawan, dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis (13/2/2025).
Lebih lanjut, Kevin mengungkap detik-detik pengusiran terhadapnya yang dilakukan seorang guru.
Kala itu Kevin tengah bersiap mengerjakan ujian.
Namun secara mendadak Kevin disuruh keluar oleh guru bahasa jawa dan tidak diperkenankan mengikuti ujian sekolah.
"Saya Kevin Setiawan, sekolah di SMK Nasional Berbah jurusan teknik permesinan kelas 12, menyampaikan kepada bapak Gubernur, asya dari anak broken home yang kedua orang tua saya sudah tidak mampu lagi membiayai sekolah saya. Pada tanggal 11 Februari 2025, ada ujian sekolah, saya sudah berada di ruang kelas, akan tetapi saya disuruh keluar oleh guru bahasa jawa karena tidak mempunyai kartu ujian maka saya tidak boleh ikut ujian, dan disuruh keluar dari ruang kelas," pungkas Kevin dengan wajah memelas.
Lantaran kejadian tersebut, Kevin pun putus sekolah.
"Sampai hari ini 11 Februari 2025 saya tidak bisa mengikuti ujian dan terpaksa putus sekolah. Kami berharap bapak gubernur DIY dapat membantu kami untuk bisa melanjutkan sekolah sampai lulus dan mendapatkan ijazah," akui Kevin.
Karena belum bayar tunggakan SPP itu, Kevin terpaksa putus sekolah, sang ayah, Ariwantoko pun tampak pasrah.
Baca juga: Nyaris Putus Sekolah karena Tak Bisa Beli Seragam, Viki Kini Akhirnya Masuk SMP usai Dibantu Polisi
Dalam wawancara di kanal youtube tv one news, Ari mengaku sempat mendatangi sekolah setelah putranya diusir dari kelas gara-gara menunggak bayaran.
Kala itu diakui Ari, ia sampai memohon-mohon ke guru dan kepala sekolah agar Kevin diizinkan ikut ujian.
Namun permintaan Ari itu diabaikan pihak sekolah yang tetap bersikukuh soal bayaran SPP.
"Sebagai orang tua, saya terenyuh memang itu keadaan kita, saya sebagai orang tua udah memohon-mohon kepada pihak sekolah, ketemu ketua ujian sampai kepala sekolah, memang tidak ada toleransi sama sekali waktu itu. Saya sangat memohon-mohon supaya anak saya bisa ikut ujian bersama teman-temannya dan bisa lulus seperti anak lain," ujar Ariwantoko.
Dalam pernyataannya itu, Ari mengungkap total tunggakan yang ditagih sekolah.
Ternyata selama tiga tahun, Kevin menunggak biaya Rp14,8 juta.
Terkait dengan biaya fantastis untuk sekolah anaknya, Ari mengaku kesulitan.
Sebab selama ini Kevin cuma bekerja sebagai buruh.
"Keadaan saya, saya sebagai buruh harian lepas. Saya kerjaan tidak pasti, kalau ada kerjaan saya diajak teman, atau tetangga minta tolong ya saya bantu, saya kerja serabutan. Jadi untuk penghasilan enggak pasti," imbuh Ariwantoko.
Tak bisa berbuat apa-apa, Ari pun mengaku berjuang dengan mendatangi pihak sekolah.
Namun kata Ari, pihak sekolah tetap tidak memberikan toleransi.
Jika Kevin mau ujian, kata pihak sekolah, harus membayar minimal setengah dari tunggakan.
"Saya sudah datang ketemu tim pelaksana ujian, diarahkan ke kepala sekolah, saya temui semua. Saya memohon anak saya tetap bisa ikut ujian. Saya minta saran pengajuan ke dinas sosial, ada saran untuk DPS, tapi kata bapak kepala sekolah punya surat miskin enggak, sebenarnya saya kartu itu enggak punya sama sekali, saya sempat down. Katanya kalau mau dapat kartu harus bayar 50 persen (utang tunggakan) dulu," pungkas Ari.
Nasib memilukan yang menimpa Kevin itu sontak jadi sorotan TikTokers bernama Om Res.
Dalam akun media sosialnya, Om Res pun memviralkan kisah Kevin.
"Alhamdulillah berkat om res yang membuat video itu, sebenarnya saya enggak tahu ada video itu, kata anak dibantu om res cari solusi untuk bisa ujian," kata Ari.
Beruntung, kisah Kevin viral dan jadi atensi anggota dewan di Jogja.
Kini seluruh tunggahan Kevin telah dilunasi oleh anggota dewan.
"Alhamdulillah berkat kemarin mediasi di sekolah dan dinas sekolah DIY, ada keputusan memuaskan, alhamdulillah (Kevin) bisa mengikuti ujian hari ini dan tunggakan tercover oleh dewan beserta bantuan dari tim (DPRD). Saya banyak mengucapkan terima kasih untuk bantuannya untuk anak saya ikut ujian susulan," imbuh Ari.
Baca juga: TKW Ineke Bisa Jadikan 7 Adiknya Sarjana Meski Ia Putus Sekolah, Tiap Hari Mulai Kerja Jam 3 Pagi
Bantahan pihak dinas
Sementara kisah Kevin yang diusir dari kelas karena belum membayar tunggakan viral, pihak dinas pendidikan mengurai fakta lain.
Kepala dinas pendidikan dan olahraga DIY, Suhirman menyebut cerita yang disampaikan Kevin tidak sepenuhnya benar.
Sebab pihak sekolah membantah telah mengusir Kevin dari kelas sebelum ujian.
"Adanya marak video yang beredar itu tidak seluruhnya benar. Di situ disampaikan anak dikeluarkan dari kelas, itu tidak benar. Itu yang inisiatif membuat video bukan anaknya, bukan dari orang tuanya. Kami menghimbau kepada orang tua siswa kalau ada permasalahan bisa ke dinas sehingga kita selesaikan bersama," kata Suhirman.
Perihal polemik tersebut, Suhirman meminta kepada para orang tua yang menunggak biaya sekolah agar menyelesaikan kasus tersebut kepada dinas saja, jangan lewat media sosial.
Menurut Suhirman, permasalahan yang dialami Kevin penyebabnya karena salah komunikasi.
"Kemarin sudah kami temukan pak Ari, Kevin dan pembuat video itu dan di sekolah sudah kita temukan. Sebenarnya kalau dari kami komunikasi yang penting. Saya yakin sekolah tidak akan mengeluarkan siswa saat akan ujian itu. Saat kami cek ternyata ada jadwal sendiri untuk Kevin (ujian)," ucap Suhirman.
-----
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
Daerah Istimewa Yogykarta
putus sekolah
siswa SMK
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Muncul Slogan ACAB dan Kode 1312 di Media Sosial Pasca Demo 28 Agustus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.