Berita Viral
Janu Anak Penjual Sayur di Pasar Sleman Kuliah LPDP di Inggris, Pulang-pulang Tetap Jualan Sayur
Janu seorang anak penjual sayur di Pasar Sleman diterima untuk menuntut ilmu di Inggris dengan beasiswa LPDP.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Prestasi ditorehkan seorang anak buruh tani dan penjual sayur di pasar Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Janu Muhammad berhasil membuat bangga orang tuanya dengan menuntut ilmu tinggi sampai ke Inggris.
Janu Muhammad yang biasa hidup sederhana di Sleman, akhirnya diberi kesempatan emas menuntut ilmu.
Dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, Selasa (17/1/2025) kisah hidup Janu Muhammad langsung menuai perbincangan.
Danu diketahui lahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Sleman, DIY.
Orang tuanya bekerja sebagai penjual sayur di Pasar Sleman.
Untuk menambah penghasilan, ayahnya menjadi buruh tani dan ibunya terkadang membantu berjualan ayam.
Meskipun lahir dari keluarga sederhana, orang tua Janu Muhammad ternyata sangat mendukung anaknya itu untuk bisa meraih cita-cita yang tinggi dengan menyisihkan uang dari penghasilannya.
Usaha orang tua Janu Muhammad pun berbuah manis.
Janu diterima kulaih di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan Jurusan Pendidikan Geografi.
Baca juga: Western Sydney University Indonesia Tambah Prodi Baru, Pemprov Jatim Komitmen Berikan Beasiswa
Janu Muhammad berhasil menamatkan pendidikannya di UNY selama 3,8 tahun hingga lulus pada 2015.
Setelah lulus, Janu Muhammad sempat bekerja di start up belajar online.
Tetapi, hanya beberapa bulan saja.
Janu memilih untuk keluar dan menggunakan gaji yang ia dapatkan untuk melakukan tes IELTS.

Hingga pada 2016, Janu Muhammad berhasil menjadi salah satu peraih beasiswa Lempaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) jalur afirmasi tidak mampu.
Ia pun terbang ke University of Birmingham, Inggris, dengan memilih program Human Geography.
"Itu ngambil masih linear sebenarnya geografi, tapi saya fokus di geografi manusia ataupun human geography. Karena memang saya lebih banyak ilmu sosial yang saya pelajari di situ,” terang Janu seperti dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Senin (17/2/2025).
Kepergiannya ke Inggris itu bukan lah untuk pertama kalinya. Saat kuliah S1, Janu Muhammad sempat mengikuti summer school di Univeersitiet Utrecht, Belanda.
Selain itu, pada tahun 2016, Janu menerima beasiswa pertukaran pelajar dari pemerintah Amerika, yang bertajuk Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) di Arizona State University pada jurusan Civic Engagement.
Baca juga: Rehab 48 Sekolah Rusak di Mojokerto Mandek, Dindik: Anggaran Pendidikan Terancam Dipangkas
Janu lulus dari University of Birmingham pada 2017 dan memilih untuk pulang ke Sleman.
Saat kembali ke tanah kelahirannya, Janu Muhammad mendirikan kampus bersama teman-temannya.
Namun setelah kampus itu berdiri, Janu merasa belum puas. Dalam lubuk hatinya ia ingin mengajar, kembali ke habitatnya sebagai guru.
Janu bersama beberapa koleganya mendirikan sebuah sekolah Islam, masih di daerah Yogyakarta. Sekolah tersebut berdiri mulai dari jenjang TK hingga SMP.
Janu mengurus segala hal mulai dari pendirian, perizinan, rekrutmen guru hingga pencarian siswa.
Bahkan, Janu didapuk sebagai kepala sekolah saat itu, di usianya yang baru menginjak 25 tahun.
"Dari situ memang sebelumnya tersalurkan juga passion saya ngajar karena memang saya senang berbagi," kata Janu.
Selain menjadi kepala sekolah, Janu merangkap beberapa pekerjaan, dari guru kelas hingga humas di yayasan.
Hal itu membuat Janu sedikit gusar, karena banyak waktu yang harus dia habiskan untuk pekerjaannya.
"Jadi ada sesuatu yang hilang menurut saya. Seperti mungkin kegemaran lain, hobi, beraktivitas sosial, ataupun berkomunitas hilang gitu selama 3 tahun," terang Janu.
Sebenarnya tak ada penyesalan dalam dirinya. Bahkan Janu banyak bersyukur telah diberi banyak pengalaman.
"Bagi saya, setiap pengalaman ada pembelajarannya. Jadi kalau ada masalah atau apa ya kita bukan untuk malah lari ataupun bersembunyi, tapi memang harus dihadapi. Perkara nanti hasilnya seperti apa, saya serahkan sama Allah SWT," ungkapnya.
Baca juga: Alasan Pemilik Toko Kelontong Gugat Marno Penjual Sayur, Mangkal Pagi sampai Siang, Kades Terseret
Usaha orang tuanya berjualan di pasar mulai terguncang ketika Covid-19 melanda pada 2020.
Banyak dagangan mereka yang tidak laku.
Berawal dari curhatan orangtuanya yang mengeluh dagangan yang sepi, Janu bersama istrinya mencoba membantu dengan menjajakan produk-produk di pasar seperti sayuran lewat instagram dan pesanan lewat WhatAapp.
Waktu itu, Janu bisa mendapat 15 sampai 20 orderan setiap harinya, mulai dari wilayah Klaten hingga Magelang.
Perjalanannya saat itu lumayan berat, Janu harus bisa membagi waktu. Malam hari Janu menyiapkan pesanan sayur.
Setelah subuh dia harus mengantar setiap pesanannya, dan sebelum setengah tujuh pagi ia harus sudah berada di sekolah untuk mengajar yang lokasinya berada di kaki gunung Merapi.
Setahun berlalu, Janu merasa dia harus lebih berfokus pada pekerjaannya. Dengan segala pertimbangan, berat hati Janu harus meninggalkan profesi gurunya.
Janu memilih untuk berfokus membesarkan usaha berjualan sayurnya yang dia beri nama "Sayur Sleman".
Pada 2021, setelah anak keduanya lahir, Janu memutuskan berhenti menjadi guru.
Pada awal merintis Sayur Sleman, Janu merasa kesulitan untuk mengembangkannya.
Pendapatannya hanya cukup untuk membayar kurir dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Namun, Tuhan selalu memberi jalan bagi hambanya yang mau berusaha. Janu mengikuti kompetisi dari UNDP (United Nations Development Program) Indonesia.
Ide inovasi tentang Sayur Sleman milik Janu berhasil memenangkan kompetisi tersebut. Janu mendapat dana dan fasilitas yang cukup untuk bisa mengembangkan usahanya.
Selain disibukkan dengan pekerjaannya di Sayur Sleman, Janu juga memiliki banyak kegiatan lainnya.
Seperti kegiatannya di komunitas petani milenial yang mengantarkannya menjadi salah satu Duta Muda Pertanian dari Kementerian Pertanian. Ia memiliki tugas untuk meresonansi serta meningkatkan keterlibatan anak muda dalam dunia pertanian.
Janu pernah mengikuti temu petani milenial se-ASEAN, serta telah melatih 65.000 anak muda di 28 provinsi di Indonesia bersama rekan-rekan duta pertanian lainnya.
Selain itu masih banyak kegiatan Janu lain, antara lain Community Manager pada RCE Regional Youth Coordinator for Asia-Pacific, kegiatan di Equity initiative yang telah mengantarnya ke berbagai negara, delegasi Indonesia di 2024 One Young World Summit, ASEAN Youth Fellow dan lainnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak penjual sayur
Pasar Sleman
Beasiswa LPDP
Kabupaten Sleman
Inggris
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Sempat Ngamuk, Toni Paving Block Kini Bingung Ditantang Dedi Mulyadi & Diberi Uang Rp50 Juta |
![]() |
---|
Wasroni Bisa Jadi Miliarder usai Temukan Batu Disebut Meteor Hitam, Jatuh di Pekarangan: Tidak Panas |
![]() |
---|
Cara Edit Foto Ala Anime Jepang dengan Prompt Gemini AI yang Viral di TikTok dan Instagram |
![]() |
---|
Purbaya Digeruduk 18 Gubernur di Kantornya, Anggaran TKD Dipangkas Diprotes, Menkeu: itu Normal |
![]() |
---|
5 Tahun Wahyuni Rela Seberangi Derasnya Arus Sungai Demi Mengajar, Berharap Solusi dari Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.