Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Setahun Jualan Es Teh dan Bakso Cilok, Edi Tewas Tergencet Bus, Keluarga Pilu Tulang Punggung Hilang

Sungguh tragis cara Edi penjual es teh dan bakso cilok meninggal dunia karena tergencet bus yang alami rem blong.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Solo/Istimewa - Mardon Widiyanto
KORBAN TULANG PUNGGUNG - Bus Setia Usaha menabrak kios es teh di Jalan Lawu, tepatnya di minimarket dekat SPBU Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar,  Senin (17/2/2025). Proses evakuasi korban yang merupakan seorang penjual es teh dan bakso cilok, Senin (17/2/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Korban kecelakaan bus di dekat SPBU Tawangmangu ternyata merupakan tulang punggung keluarga.

Edi menjadi korban tewas dengan cara yang tragis karena tergencet.

Edi Witanto, warga asal Desa Seloromo, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus Setia Usaha di Jalan Lawu, tepatnya di dekat SPBU Tawangmangu, Senin (17/2/2025).

Diketahui, korban merupakan karyawan penjual es teh dan bakso cilok yang kiosnya ditabrak oleh bus itu.

Korban sendiri merupakan tulang punggung keluarganya.

Sepupu korban yang bernama Andi mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

Ia mengaku, baru bertemu dengan korban dalam beberapa hari yang lalu.

"Kemarin almarhum habis pulang di Jenawi, dan saya habis ketemu dengan almarhum setelah sekian lama tak bertemu dengan anaknya paling besar, datang ke rumah saya nengok orang tua saya sakit. Kondisinya sehat walafiat. Dengan kabar ini saya kaget shok dan terpukul," kata Andi, Senin (17/2/2025).

Andi mengatakan, korban sudah bekerja sebagai pedagang es teh dan bakso cilok di sana sudah satu tahun.

Ia mengatakan, korban jarang pulang ke rumahnya di Desa Seloromo, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar dan tinggal di rumah saudara di Kecamatan Tawangmangu.

Baca juga: Penyebab Bus TransJakarta Berhenti di Perlintasan Rel KA, Penumpang Panik Berhamburan Keluar

"Almarhum mempunyai satu istri dan dua anak yang masih kecil-kecil," kata Andi.

"Almarhum merupakan tulang punggung keluarga, istrinya ibu rumah tangga, anak pertama masih TK dan anak keduanya masih berusia satu tahun, namun untuk itu (langkah hukum) langkah kedepan kami belum tahu," pungkas dia.

Bus Setia Usaha menabrak kios es teh dan bakso cilok kontainer di jalan Lawu, tepatnya di depan minimarket dekat SPBU Tawangmangu, Senin (17/2/2025) siang.

Kecelakaan tunggal itu terjadi saat bus itu menuruni turunan di kelok Tawangmangu.

Relawan Lintas Tawangmangu (Realita) Sutrisno Al Fatih mengatakan kejadian tersebut terjadi pukul 13.20 WIB.

BUS TABRAK KIOS DI KARANGANYAR. Bus Setia Usaha menabrak kios es teh di Jalan Lawu, tepatnya di minimarket dekat SPBU Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar,  Senin (17/2/2025). Akibat dari kecelakaan ini, satu orang tewas di lokasi. (Istimewa)
BUS TABRAK KIOS DI KARANGANYAR. Bus Setia Usaha menabrak kios es teh di Jalan Lawu, tepatnya di minimarket dekat SPBU Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Senin (17/2/2025). Akibat dari kecelakaan ini, satu orang tewas di lokasi. (Istimewa)

Saat itu, bus berplat AD 7086 AF berjalan dari arah Tawangmangu ke arah Solo.

"Bus itu berjalan ke arah solo dengan menuruni turunan di kelok Tawangmangu," kata Sutrisno, Senin (17/2/2025).

Sutrisno mengatakan saat bus itu sampai di lokasi kejadian, tepatnya saat menuruni kelok dekat SPBU Tawangmangu, rem bus itu blong.

Akibatnya, bus menabrak kios minuman yang berada di depan minimarket Belvamart.

"Bus itu menabrak kios yang terbuat dari besi kontainer dan menyebabkan orang yang berada di dalam tergencet," kata dia.

Baca juga: Kaget Kepergok Berduaan dengan Wanita Lain di Mobil, ASN ini Malah Tabrak Istrinya

Kejadian pilu lainnya dialami seorang ayah.

Kepergian Edy Kuncoro (60) pejalan kaki yang tewas tertebrak bus angkutan 'Suroboyo Bus' di depan Sekolah Santo Yosep Jalan Joyoboyo, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, pada Rabu (5/2/2025) pagi, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. 

Anak bungsu korban, Andre Julian (21) tak menyangka bahwa obrolan dengan ayahandanya pada Selasa (4/2/2025) malam, menjadi kenangan berharga seumur hidupnya. 

Ia tak menampik bahwa dirinya memang sibuk bekerja. Terkadang, cuma beberapa jam saja berada di rumah. Itu pun pada malam hari dan ia cuma manfaatkan untuk tidur. 

Namun, semalam, ia merasakan situasi yang berbeda. Pemuda berkaus oblong warna hitam itu, mengaku seperti tak berhasrat untuk berada di luar lama-lama. 

Sepulang bekerja ia seperti terdorong untuk segera pulang ke rumah secepatnya. Berjumpa dengan ayahandanya untuk bepergian ke pasar membeli makanan, mengudapnya bersama-sama di rumah, lalu berlanjut ngobrol berbagai macam hal. 

"Lebih dekat saja dengan bapak. Saya kan jarang pulang. Ya ngobrol, makan bareng, beli makan bareng, lalu banyak kasih uang, pada malam kemarin," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di rumah duka kawasan, Jalan Waringin Kedurus, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, pada Rabu (5/2/2025). 

Baca juga: Identitas Pejalan Kaki yang Tewas Tertabrak Suroboyo Bus, Kerja Cuci Motor Dekat Terminal Joyoboyo

Andre mengakui bahwa dirinya tidak mendapati adanya firasat petanda kepergian yang menjelma bak mimpi atau bayangan yang aneh-aneh mengenai ayahandanya. 

Namun, dorongan dan hasrat untuk segera pulang ke rumah setelah bekerja dan menjumpai sang ayah, ia anggap sebagai petanda akan kepergian sang kepala keluarga. 

"Enggak ada obrolan yang kayak wasiat gitu. Cuma malam itu, saya kan gak pernah minta uang. Beliau malah kasih uang dan kasih rokok. Pokoknya lebih dekat dari biasanya. Firasat ya saya merasa ingin pulang cepet aja. Pengen ketemu aja. Pengen pulang saya," pungkasnya. 

Pantauan Tribunjatim.com di rumah duka. Tenda depan rumah korban sesekali dihampiri pelayat warga. Beberapa pejabat dari kelurahan dan kecamatan setempat bertakziah. Lalu disusul rombongan para pejabat dari TIJ. 

Kemudian, sejumlah kerabat terus berdatangan. Kakak kandung korban yang baru datang di rumah duka langsung pecah tangisnya memeluk Diyah sang adik ipar. 

Baca juga: Tawarkan Jamu ke Sopir Truk, Pedagang Asongan Tewas Ditabrak Bus Harapan Jaya di Kota Kediri

Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya Iptu Suryadi menerangkan, kecelakaan bermula saat bus bernopol L-7354-UB itu melintas dari arah barat kawasan Karang Pilang menuju ke selatan kawasan Wonokromo, sekitar pukul 05.30 WIB. 

Lalu, saat bus yang dikemudikan DP (27) bermanuver belok ke kanan jalan arah selatan untuk menuju ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), tepat depan sekolah tersebut, ternyata menabrak seorang pejalan kaki. 

"Saat di TKP belok kanan ke arah selatan, karena kurang hati-hati dan konsentrasi sehingga terjadi kecelakaan lantas dengan pejalan kaki yang berjalan menyebrang dari arah barat ke timur," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Rabu (5/2/2025). 

Mengenai penyebab pasti tabrakan tersebut. Suryadi mengakui pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjutan dengan memeriksa sopir bus tersebut. 

"Masih penyelidikan ya," pungkasnya. 

Baca juga: Suroboyo Bus Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Polisi Periksa Sopir, Warga Harap Tak Lagi Ngebut

Pantauan TribunJatim.com di lokasi kejadian kecelakaan. Terpantau gundukan tanah berbentuk tak beraturan masih terdapat di titik jenazah korban tergeletak.

Titik lokasi korban tergeletak berjarak sekitar 10 meter dari pintu gerbang utama gedung sekolah Santo Yoseph. 

Sedangkan lebar badan jalan tersebut diperkirakan sekitar 15 meter. 

Ruas jalan depan sekolah tersebut merupakan tikungan putar balik atau U-Turn bagi arus kendaraan yang melaju dari arah barat kawasan Karang Pilang menuju ke timur kawasan Wonokromo. 

Ternyata, Edy Kuncoro merupakan bapak dua anak, yang bekerja sebagai tukang cuci motor dan membuka lapaknya di dekat Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) selama belasan tahun. 

Lokasi lapak milik Edy Kuncoro berjarak sekitar 300 meter dari tempatnya tergeletak tewas ditabrak bus bernopol L-7359-UB yang dikemudikan, JDP (36) warga Gading, Tambaksari, Surabaya. 

Insiden nahas yang dialami Edy Kuncoro, terjadi saat sedang berjalan membuka lapak tempat jasa cuci motor, sekitar pukul 05.30 WIB. 

Baca juga: Suroboyo Bus Capai 1,2 Juta Penumpang, Tarif Murah dan Layanan Nyaman Jadi Daya Tarik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved