Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

5 Gebrakan Dedi Mulyadi Usai Jadi Gubernur Jabar, Usul Wisuda TK Dihapus, Wajib Militer Buat SMA

Dedi Mulyadi mengusulkan beberapa hal setelah resmi dilantik sebagai gubernur Jawa Barat. Apa saja?

Editor: Olga Mardianita
TribunJatim.com
GEBRAKAN DEDI MULYADI - Hari pertama dilantik sebagai gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung memecat kepala SMAN 6 Depok, Kamis (20/2/2025), buntut pelaksanaan study tour. Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Demul ini juga mengusulkan beberapa hal, seperti wajib militer bagi siswa SMA dan SMK serta penghapusan wisuda TK hingga SD. 

2. Lindungi Pengusaha dari Ormas

Dedi berjanji bakal melindungi perusahaan yang beroperasi di Jawa Barat agar tidak diganggu oleh organisasi masyarakat (ormas).

Dedi mengatakan, pemerintah akan memberikan biaya bantuan keamanan untuk melindungi para pengusaha dari ulah ormas.

"Kami membaca fenomena tentang oknum ormas yang mengganggu investasi. Kami siapkan pembiayaan untuk melindungi para pengusaha, untuk siapkan biaya keamanan dengan istilah Operasi Jabar Manunggal," ujar kata Dedi.

Dedi mengakui bahwa ormas di Jawa Barat kerap berulah dengan meminta jatah ke para pengusaha.

Mantan bupati Purwakarta ini menilai, hal itu sering memicu konflik di kawasan-kawasan inudstri.

"Kami dorong perusahaan untuk didampingi agar tidak terganggu oknum ormas, dari pembebasan tanah, minta jatah pembangunan, minta jatah ketika rekrutmen tenaga kerja, minta jatah produksi limbah ketika produksi," kata Dedi.

"(Ulah ormas) Ini sering jadi konflik di kawasan industri Jawa Barat," ujar dia melanjutkan.

Menurut Dedi, langkah yang diambilnya itu merupakan bentuk dari efisiensi anggaran yang tengah digalakan oleh pemerintah.

"Ini adalah orientasi soal efisiensi, bukan memotong anggaran, tapi pengalihan anggaran," kata dia.

Baca juga: Fakta Study Tour Siswa SMA Rp 3,8 Juta, Kepala Sekolah Dicopot Dedi Mulyadi, Murid Tetap Berangkat

3. Pangkas Anggaran Aneh

Dedi mengakui ada banyak anggaran yang aneh di Provinsi Jabar selama ini.

Dedi menyebut, salah satunya adalah biaya untuk membangun kelas di sekolah Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasinya mencapai Rp 730 miliar.

"Ada. Misalnya begini bantuan membangun ruang kelas baru Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasi sekolah Rp 730 miliar itu kan aneh. Kelas belum ada perangkat, digital disiapkan, aplikasi-aplikasi kita mulai hapuskan kalau enggak bermanfaat bagi kepentingan publik," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, dirinya juga akan menghapus anggaran baju dinas.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved