Kepala SMAN 6 Depok Akhirnya Dicopot, Pihak Sekolah Klaim Study Tour Bali Bukanlah 'Refreshing'

TRIBUNJATIM.COM - Kepala SMAN 6 Depok akhinya dicopot oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pihak sekolah kini buka suara.

Perseteruan antara sekolah dan Dedi Mulyadi beberapa waktu belakangan memang sering disoroti.

Dedi Mulyadi menginginkan agar sekolah yang menagih biaya tinggi ke siswa untuk mengikuti study tour harus menghentikan program tersebut.

Tak menggubris perintah Dedi Mulyadi, pihak SMAN 6 Depok tetap berangkat ke Bali guna mengadakan study tour.

Pihak sekolah akhirnya buka suara terkait tujuan sebenarnya study tour ke Bali.

Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan menyampaikan, destinasi Bali yang dikunjungi para siswanya pada hari terakhir kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour bukan untuk kegiatan wisata seutuhnya.

Hal ini sekaligus untuk mengklarifikasi pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dari unggahan video di Instagram.

“Mereka refreshing di sana (Bali) pun, refreshing-nya bukan refreshing ke pantai, piknik-piknik, dan sebagainya, tetapi mengunjungi Desa Penglipuran (Bangli, Bali),” kata Syahri saat ditemui Kompas.com, Jumat (21/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Sabtu (22/2/2025).

Desa Penglipuran merupakan salah satu desa di wilayah Kubu, Kabupaten Bangli, yang disebutkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia.

Kunjungan siswa SMAN 6 Depok ke desa tersebut, kata Syahri, untuk kembali melakukan observasi.

“Apa sih yang membuat desa itu menjadi terbersih di dunia? Mereka (para siswa) lakukan lagi observasi di situ. Syukur-syukur bisa diterapkan, minimal di lingkungan sekolah kita, itulah bentuk kegiatannya,” ujar Syahri.

Baca juga: Fakta Study Tour Siswa SMA Rp 3,8 Juta, Kepala Sekolah Dicopot Dedi Mulyadi, Murid Tetap Berangkat

Syahri tak menampik bahwa Bali menjadi destinasi terakhir dari rangkaian study tour yang sebenarnya berpusat di Surabaya dan Malang di Jawa Timur.

“Dan untuk Bali nya sendiri adalah bagian terakhir setelah sekian hari melalui kegiatan yang mungkin melelahkan buat anak-anak,” terang Syahri.

Adapun sebanyak 347 siswa kelas XI SMAN 6 Depok tetap menggelar kunjungan objek belajar (KOB) atau study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali meski sempat dilarang Dedi Mulyadi.

Besaran biaya yang dibebankan kepada setiap siswa adalah Rp 3,8 juta dan dengan menerapkan sistem subsidi silang.

Study tour tersebut berlangsung selama delapan hari, dimulai pada Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025) mendatang.

Tujuan utama program adalah mengunjungi empat perguruan tinggi negeri (PTN) di wilayah Surabaya dan Malang di Jawa Timur.

Selain itu, mereka juga akan tinggal beberapa hari bersama penduduk Desa Kungkut, Batu, Malang, untuk melakukan observasi lingkungan dan budaya di sana.

Baca juga: Jabatan Dicopot Dedi Mulyadi, Kepsek SMAN 6 Depok Ternyata Tak Ikut Study Tour, Staf: Kami Menyatu

Sementara itu, kunjungan ke destinasi Bali dilakukan pada hari terakhir perjalanan untuk wisata setelah melakukan rangkaian agenda observasi.

Sebelumnya diberitakan, Dedi Mulyadi mengimbau agar rencana kegiatan study tour SMAN 6 ditiadakan.

Baca juga: SMAN 6 Depok Anggap Imbauan Dedy Mulyadi Soal Study Tour Bukan Larangan

Pasalnya, Dedi mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour dinilai terlalu besar.

“Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).

Dedi menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. Jika ditambah uang jajan, orangtua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.

Masalah study tour SMAN 6 Depok, belakangan jadi sorotan. 

Pasalnya siswa harus bayar Rp3,5 juta untuk bisa ikut. Banyak wali murid yang merasa keberatan membayar biaya mengikuti kegiatan ini.

Dedi Mulyadi pun gerak cepat (gercep) melarang kegiatan study tour tersebut. 

Namun tampaknya sekolah tetap memberangkatkan siswanya study tour ke Jawa Timur. 

Gubernur Jawa Barat yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kamis (20/2/2025) ini pun langsung memecat Siti Faizah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok. 

"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja," ujar Dedi Mulyadi di Istana, Jakarta, Kamis.

"Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi," tambahnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Hanifah, Siswi Bongkar Dugaan Pungli Rp250 Ribu di Sekolahnya, Dedi Mulyadi: Kamu Nggak Takut?

Sosok Kepala SMAN 6 Depok

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepala SMAN 6 Depok belum memberikan statement apapun.

Termasuk saat ramai-ramai masalah study tour yang berujung pelarangan oleh Dedi Mulyadi.

Lalu, siapakah sosok Kepala SMAN 6 Depok?

Dari penelusuran Tribunnews.com, saat ini Kepala SMAN 6 Depok adalah Siti Faizah MPd.

Siti Faizah menjabat sebagai Kepala SMAN 6 Depok sejak pertengahan tahun 2022.

Baca juga: Sepatu Dedi Mulyadi sampai Patah usai Latihan Baris Berbaris Jelang Pelantikan, Dipakai 22 Tahun

Sebelumnya, Siti Faizah sempat menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Depok dan SMAN 10 Depok.

Berdasarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang beredar, Siti Faizah diketahui lahir pada 3 Oktober 1968.

Sehingga saat ini, ia berusia 56 tahun.

Ia diangkat menjadi PNS pada Januari 1992 atau sudah 33 tahun menjadi seorang abdi negara.

Sebagai kepala sekolah, Siti Faizah kerap muncul di sejumlah kegiatan. Terutama di SMAN 6 Depok.

 Misalnya, saat Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Tahun Ajaran 2024/2025 dan HEXA Campus Exhibition & Job Fair 2024.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com