Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan di Tulungagung

Nasib Pilu Wanita Tulungagung Tewas Tertabrak KA di Perlintasan, Berawal Saat Melaju Tanpa Menengok

SP (44) alias Siti, seorang perempuan warga Dusun Pundensari, Desa/Kecamatan Rejotangan tewas tertabrak kereta api

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/Polsek Rejotangan Tulungagung
SEPEDA MOTOR KORBAN - Sepeda motor milik SP (44) alias Siti tergeleta di tepi rel dalam keadaan rusak setelah tertabrak kereta api Komuter Doho di perlintasan tanpa palang Dusun Pundensari, Desa/Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (23/2/2025). Kecelakaan terjadi saat korban akan melewati perlintasan tanpa berhenti lebih dulu di saat kereta api sedang melintas. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - SP (44) alias Siti, seorang perempuan warga Dusun Pundensari, Desa/Kecamatan Rejotangan atau si wanita tewas tertabrak kereta api di desa setempat, Minggu (23/2/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. 

Kecelakaan ini terjadi diduga karena korban tidak memperhatikan saat akan melintasi rel kereta api tanpa palang perlintasan di Dusun Pundensari. 

Informasi yang dihimpun dari warga, saat itu korban hendak menjemput anaknya yang sedang mengaji. 

"Dia naik motor dari arah barat. Kebetulan jalan raya dan rel kereta api dalam posisi sejajar," terang Didit, salat satu warga yang ada di lokasi. 

Perlintasan rel KA tempat kejadian dengan jalan raya hanya berjarak sekitar 10 meter.

Baca juga: Tahun 2025 belum Genap 2 Bulan, Ada 4 Pasien DBD di Tulungagung Meninggal, Dinkes Lakukan Fogging

Korban yang mengendarai Honda Vario AG 6104 KCN dari arah barat langsung belok ke kiri atau ke arah utara.

Dia tidak tahu jika saat itu melaju KA Komuter Dhoho juga dari arah barat.

"Dia langsung belok, padahal dari arah belakang kereta api sudah datang. Akhirnya terjadi kecelakaan," sambung Didit. 

Lokasi kecelakaan ini tidak jauh dari Stasiun Rejotangan.

Perlintasan ini sebenarnya pernah ditutup oleh PT KAI karena sering terjadi kecelakaan antara pengguna jalan dengan kereta api. 

Namun karena dinilai salah satu akses penting, warga meminta agar PT KAI membuka perlintasan ini kembali.

Perlintasan pun dibuka dengan syarat ada relawan yang selalu berjaga di lokasi ini.

Saat kejadian perlintasan sebidang ini tanpa penjagaan sehingga korban tidak ada yang mengingatkan. 

Baca juga: 3 Fakta Gatut Sunu Wibowo, Bupati Tulungagung Dulu Buka Toko Bangunan, Sekolahkan Adik Jadi Dokter

Informasi yang didapat, relawan yang biasa berjaga sedang pulang untuk mandi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved