Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Didemo Warga Soal Korupsi di Desa, ini Penjelasan Kepala DPMD Jombang: Tak Enak Juga

Didemo warga, pedagang hingga tukang becak soal korupsi di desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Sholahuddin Hadi

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
KANTOR DPMD JOMBANG DIDEMO - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sholahuddin Hadi Sucipto saat berdialog dengan Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan usai demo di depan Kantor DPMD Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025). Sebut menerima kritik namun tidak bisa melangkah lebih jauh terkait dugaan korupsi di desa.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Didemo warga, pedagang hingga tukang becak soal korupsi di desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Jombang, Sholahuddin Hadi Sucipto terima kritik namun sebut tidak bisa melangkah lebih jauh. 

"Terima kasih atas kritik dan masukan kepada kita. Terkait masalah korupsi di desa, semisal contoh kasus korupsi Desa Pulo Lor, kami tidak bisa melangkah lebih jauh karena sudah ditangani oleh Inspektorat dan Kejaksaan," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (25/2/2025) usai demo di depan Kantor DPMD Jombang

"Menurut etika kami, secara langsung kita masuk gak enak juga," ujarnya melanjutkan. 

Ia melanjutkan, dalam ranah permasalahan di desa, kewenangan DPMD Jombang ada pada pembinaan dan pengawasan. Jika ada temuan, tim ahli dari pihaknya akan melakukan pengawasan serta pembinaan. 

Baca juga: Prihatin Jombang Darurat Ruang Aman, Aktivis sampai Lansia Demo Minta Pelaku Kekerasan Dihukum Mati

"Kalau ada temuan yang disampaikan oleh pendemo, kami juga ada tenaga ahli yang juga melakukan pengawasan dan pembinaan," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia menuturkan jika temuan di desa yang diterima pihaknya bisa melalui tenaga ahli, yakni pendamping desa, bisa juga dari kecamatan, bahkan dari LSM maupun Pers. 

"Jika ada temuan kami berharap ada saran dan masukan kepada kami," katanya melanjutkan.

Diberitakan sebelumnya, penyimpangan pembangunan menggunakan Dana Desa (DD) disebut ugal-ugalan terjadi di Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang membuat sejumlah warga setempat kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) pada Selasa (25/2/2025).

Masa aksi yang didominasi oleh para pedagang, sampai tukang becak ini menggelar unjuk rasa karena dipicu oleh dugaan penyimpangan proyek pembangunan menggunakan DD di Desa Pulo Lor ini dianggap warga sudah ugal-ugalan.

Menurut salah satu warga yang juga Joko Fattah Rochim, juga selaku Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) menyebut tidak akan pernah bosan untuk terus menyuarakan kejanggalan. 

Pria yang akrab disapa Cak Fattah ini mengatakan jika warga sudah mengendus bau busuk kejanggalan dalam penggunaan DD di desanya itu. Menurutnya, kondisi desa sangat memprihatinkan dan aparat penegak hukum harus terjun mengecek langsung. 

"Saya tidak asal ngomong. Seperti contohnya adalah proyek di RT 5, RW 5 yang dialihkan dari Gang Seruni. Sampai saat ini proyek itu belum direalisasikan padahal anggaran sudah dialokasikan di papan informasi proyek," ucap Fattah. 

Baca juga: Geregetan Korupsi di Desa Ugal-ugalan, Puluhan Warga Geruduk Kantor DPMD Jombang, ini Tuntutannya

Ia juga menyinggung terkait proyek-proyek yang di pihak ketiga kan. Dimana ia menyebut jika kontraktor telah memasok material namun tidak kunjung dibayar. Karena itu membuat proyek mangkrak dan nilainya mencapai Rp 100 juta. 

"Penggunaan DD untuk pembangunan fasilitas umum di lapangan Pulo juga kami sorot. Itu terjadi perubahan anggaran yang mencurigakan, dari Rp 200 juta jadi Rp 164 juta," katanya. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved