Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Tony Blair yang Bakal Jadi Dewan Pengawas Danantara, Dulu Pernah Jabat Perdana Menteri Inggris

Para jajaran yang akan menduduki posisi struktural di Danantara mulai disoroti. Di antaranya, Tony Blair.

KOMPAS.com/Dian Erika
DEWAN PENGAWAS DANANTARA - Foto dokumen mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Tony Blair akan menjadi salah satu dewan pengawas Danantara. Adapun Danantara resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. 

TRIBUNJATIM.COM - Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025) menjadi perbincangan.

Para jajaran yang akan menduduki posisi struktural di Danantara pun turut disoroti.

Di antaranya mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Tony Blair masuk struktur Danantara.

Masuknya Blair dikonfirmasi oleh Kepala atau Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani.

Ia mengatakan, Blair akan menjadi salah satu Dewan Pengawas Danantara.

Baca juga: Sosok Penasihat dan Pengurus Danantara yang Diluncurkan Prabowo, Ada 7 Aset BUMN yang akan Dikelola

Namun, Rosan tidak menjelaskan alasan di balik pemilihan mantan Pemimpin Partai Buruh Inggris tersebut.

“Iya, salah satunya,” ujar Rosan usai peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta dikutip dari Antara, Senin (24/2/2025), via Kompas.com.

Lalu, seperti apa sepak terjang Tony Blair yang kini masuk struktur Danantara?

Blair adalah eks Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 yang lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 6 Mei 1953.

Sebelum terjun ke dunia politik, Blair sempat menempuh studi hukum di Universitas Oxford.

Blair kemudian bekerja sebagai pengacara setelah lulus dari universitas tersebut.

Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair ditunjuk menjadi Dewan Pengawas Danantara.
Eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair ditunjuk menjadi Dewan Pengawas Danantara. (gov.uk)

Pada 1975, Blair memutuskan bergabung dengan Partai Buruh, salah satu partai terbesar di Inggris yang menjadi rival Partai Konservatif di parlemen.

Merujuk laman resmi Pemerintah Inggris, karier Blair berlanjut sebagai anggota parlemen (MP) dari wilayah Sedgefield.

Dari situlah, karier Blair di kancah politik mulai meroket hingga ia menduduki beberapa jabatan di Kabinet Bayangan.

Pada 1992, ia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Bayangan dan terpilih sebagai Pemimpin Partai Buruh pada 1994.

Di bawah kepemimpinan Blair, Partai Buruh mampu memenangkan Pemilihan Umum pada 1997 dengan perolehan 179 kursi.

Blair kemudian terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris pada 2 Mei 1997 menggantikan John Major.

Baca juga: Datang Bersama Jokowi & SBY, Momen Prabowo Cium Tangan Maruf Amin saat Peluncuran Danantara Disoroti

Kekuasaan Blair sebagai perdana menteri semakin kuat ketika partainya menjadi pemenang Pemilihan Umum pada 2001 dengan perolehan 167 kursi.

Ia melanjutkan masa kepemimpinannya yang kedua dengan meningkatkan laju reformasi sektor publik yang dibentuk dalam Unit Penyelenggaraan Perdana Menteri, rancangan UU tentang rumah sakit yayasan, sekolah akademi, dan biaya kuliah universitas.

Partai Buruh kembali memenangkan Pemilihan Umum pada 2005, namun perolehan kursi yang diperoleh lebih kecil sebanyak 66 kursi.

Pengaruh Blair mulai menurun ketika Inggris dilanda aksi teror dan dinamika politik yang terjadi di Timur Tengah.

Blair akhirnya mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Inggris pada 27 Juni 2007.

PIMPINAN DANANTARA - Logo Danantara, Senin (24/2/2025). Simak deretan pimpinan Danantara yang dilaunching Presiden Prabowo Subianto.
PIMPINAN DANANTARA - Logo Danantara, Senin (24/2/2025). Simak deretan pimpinan Danantara yang dilaunching Presiden Prabowo Subianto. (Danantara)

Tony Blair dan IKN

Setelah tidak menjabat sebagai PM Inggris, Blair ditunjuk sebagai Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ia juga mendapat tugas khusus untuk mempromosikan IKN ke dunia internasional.

Komitmen Blair dalam pembangunan IKN muncul ketika ia bertemu dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Pada saat itu, Blair memberikan saran supaya Indonesia mempromosikan IKN ke Uni Emirat Arab, China, dan sejumlah perusahaan di kawasan Asia.

Blair kemudian ditunjuk menjadi Dewan Penasihat Danantara yang digadang-gadang menjadi sovereign wealth fund terbesar di dunia.

Secara keseluruhan, Danantara akan mengelola aset kekayaan negara senilai 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.648 triliun.

Jumlah tersebut lebih besar ketimbang Temasek di Singapura atau Khazanah di Malaysia.

Baca juga: Sosok CEO Danantara yang Sepak Terjangnya Tak Main-main, Hartanya Rp 800 M, Dulu Gabung TKN Jokowi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved