Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Balik Minta Maaf ke SMAN 6 Depok, Beber Alasan Sebenarnya Melarang: Apa Gak Trauma?

Polemik study tour, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya mengungkapkan permintaan maafnya dan membeberkan alasan sebenarnya membuat larangan.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TikTok @jhon_man.lp
DEMUL MINTA MAAF - Tangkapan layar momen Dedi Mulyadi meminta maaf kepada Paspampres protokol istana karena naiki mobil maung Presiden Prabowo saat pelantikan presiden oleh MPR RI, Rabu (23/10/2024). Dedi Mulyadi kini meminta maaf balik kepada pihak SMAN 6 Depok karena merasa kebijakannya soal study tour banyak membuat orang marah. 

Kemudian, katanya, para pemangku kepentingan, mulai pihak sekolah, orang tua siswa, hingga sektor wisata, misal travel diajak berdiskusi untuk bisa menghadirkan regulasi ke depannya.

"Nanti kan akan keluar tuh SOP dan lainnya. Lalu, sisi kebijakan studi dilihat metodologi, kan itu (study tour) sebagai metode pembelajaran mengenalkan anak-anak pada lingkungan luar. Tapi, kan soal jaraknya enggak melulu harus jauh, bisa juga yang dekat, namun tetap berkaitan dengan mata pelajarannya," katanya.

Cecep pun menegaskan tak setuju bila lebih banyak mainnya ketimbang studinya.

Baca juga: Viral Siswa Belajar Renang di Tanah, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tak Paham Esensi, Kepsek: Itu Simulasi

Sehingga, hal tersebut harus diperbanyak porsi studinya.

 "Lalu, jangan sering-sering juga study tour, serta jangan jauh-jauh, bisa lingkup kecil namun masuk dengan mata pelajarannya," ujarnya. 

Cecep, pada prinsipnya, berharap kepada Dedi Mulyadi lebih bijak dalam mengambil keputusan, termasuk dalam hal memberhentikan kepala sekolah.

"Saya kira harus dipertimbangkan ulang. Sebab, dengan tindakan pecat begitu enggak menyelesaikan masalah. Mesti diajak berdialog dengan berbagai pihak guna menghasilkan solusi yang terbaik. Jadi, Pak Dedi harus pikirkan bagaimana pendidikan Jabar ini bisa istimewa ke depan," ucapnya.

Menurutnya, bicara pendidikan itu bukan kasus per kasus.

"Tapi mesti holistik dan perlu dukungan para ahli dari berbagai perguruan tinggi supaya kebijakannya tepat," katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved