Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Anak 3 Tahun sebelum Meninggal usai Disuntik Dokter Magang karena Flu: Tak Bisa Lihat Apapun

Seorang anak tiga tahun meninggal dunia usai disuntik dokter magang karena sakit flu. Peristiwa ini terjadi di Malaysia.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Freepik
MENINGGAL USAI DISUNTIK - Foto ilustrasi untuk berita anak 3 tahun meninggal dunia usai disuntik dokter magang di Malaysia karena sakit flu. Rumah sakit sebut disebabkan infeksi bakteri. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang anak tiga tahun meninggal dunia usai disuntik dokter magang karena sakit flu.

Peristiwa ini terjadi di Malaysia, melansir dari WorldofBuzz via TribunJateng, Selasa (4/3/2025).

Kejadian tersebut berawal dari seorang ibu yang membawa anaknya berobat ke rumah sakit di Malaysia.

Anak tersebut diketahui sakit flu namun tak kunjung membaik.

Pihak dokter yang memeriksanya, mengungkap jika anak tersebut mengalami deidrasi hingga memerlukan suntikan sebelum dilakukan tes darah.

"Kondisi anakku lemah, dan aku melihat dokter magang memberi suntikan tanpa anestesi apapun," tulis sang ibu dalam unggahannya.

Diketahui, anak tersebut mengalami perubahan kondisi yang cukup drastis setelah menerima suntikan.

Anak itu menangis dan tubuhnya gemetar sebelum akhirnya mengucapkan kata-kata terakhirnya pada sang ayah.

"Ayah, aku tidak bisa melihat apa-apa," ungkap anak tersebut dengan suara yang mulai melemah.

Situasi semakin memburuk ketika dokter magang lainnya, memberikan suntikan tambahan kepada anak itu.

Gadis malang tersebut mengalami peningkatan detak jantung yang cukup drastis.

Baca juga: Pilu Tangan Bayi Lumpuh Diduga Akibat Malpraktik, Cedera saat Proses Lahiran, Orangtua Lapor MKDIKI

Pihak keluarga segera diminta untuk keluar ruangan, sementara tim medis tengah berupaya menyelamatkan nyawa anak itu.

Namun, upaya yang dilakukan oleh tim medis rupanya tak membuahkan hasil.

Pada pukul 09.00 waktu setempat gadis tersebut dinyatakan telah meninggal dunia.

Sementara itu, pihak rumah sakit menyatakan bahwa gadis kecil itu meninggal dunia akibat mengalami infeksi bakteri.

Sang ibu lantas mempertanyakan prosedur yang dilakukan, khususnya terkait suntikan yang diberikan tanpa izin orang tua yang bersangkutan.

"Mengapa Anda memberikan suntikan booster? Anda bilang itu obat, selanjutnya Anda bilang itu booster. Bahkan, Anda tidak meminta izin apapun kepada kami," ungkapnya.

Baca juga: Syarifah Syok Anak Kejang Tewas Disuntik di Puskesmas, Kapus Bantah Malpraktik, Komnas KIPI Tangani

Ibu gadis itu juga menyesalkan keputusan pihak rumah sakit lantaran memintanya keluar ruangan saat kondisi sang anak mulai kritis.

Pihak rumah sakit diketahui menawarkan otopsi atas keberatan keluarga, unntuk memastikan penyebab kematian gadis kecil tersebut.

Namun, pihak keluarga kemudian memilih membawa jenazah sang anak untuk dimakamkan.

Selanjutnya, ibu anak tersebut bertekad untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak rumah sakit.

"Kepada dokter magang, berhenti menghilangkan nyawa orang lain," tulisnya dalam unggahan terakhirnya.

Tampak dalam unggahan tersebut, sang ibu merasa sangat kecewa dan terpukul atas apa yang telah terjadi.

Sementara itu, seorang TikToker wanita asal Thailand mengidap penyakit kulit langka hingga meninggal dunia.

Penyakit tersebut menjangkit wanita cantik ini karena dirinya terlalu keras dalam bekerja.

Sayangnya, wanita ini akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit, ini kisahnya.

Dikutip dari World of Buzz, Selasa (4/3/2025), seorang TikToker asal Thailand, Yui, mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh.

Hal itu terjadi setelah ia bekerja terlalu keras dalam waktu lama. 

Yui baru-baru ini meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan oleh alergi obat yang parah.

Yui awalnya pergi ke rumah sakit untuk berobat karena pembengkakan kelenjar getah bening di lehernya.

Namun pada bulan Desember 2024, ia dirawat di rumah sakit karena reaksi alergi yang parah.

Baca juga: Akhir Tragis Bocah 6 Tahun di Malang, Diduga Jadi Korban Malpraktik saat Dirawat di Rumah Sakit

Ia mengalami gejala-gejala seperti ruam, demam tinggi, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Kemudian berkembang menjadi pneumonia.

Yui pun harus mengandalkan mesin jantung-paru sambil menunggu transplantasi paru-paru.

Dalam sebuah posting Facebook, para ahli medis menunjukkan bahwa Yui menderita Sindrom Steven Johnson (SJS).

Itu adalah penyakit kulit yang langka dan fatal.

Penyakit ini biasanya disertai dengan rasa sakit yang menyebar luas pada kulit. 

SJS sangat langka sehingga hanya terjadi pada dua hingga tujuh kasus per satu juta orang, lapor Sin Chew.

Yui mengunggah di akun TikTok miliknya @mos8299, mengungkap sekujur tubuhnya dipenuhi borok dan nanah, dan ia berkata kesakitan,

"Aku tidak pernah menyangka bahwa hidup ini akan menyakitkan dan menyiksa. 

Jika aku bisa menyingkirkan ini, aku tidak ingin memiliki apa pun dalam hidup ini, aku tidak ingin mendapatkan apa pun lagi,"

Baca juga: Sosok Septia TKW Asal Jember yang Lumpuh Diduga Korban Malpraktik di Singapura, Merasa Terasing

“Saya tidak ingin menjadi kaya lagi. 

Yang saya inginkan hanyalah bertahan hidup.

Hidup aman dan tenteram.

Melihat anak-anak saya tumbuh dewasa.

Serta mampu mengurus orang tua saya,” tambahnya.

Namun sayangnya Yui meninggal dunia pada tanggal 26 Februari 2025 setelah menerima perawatan selama dua bulan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved