Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pria di Ponorogo Berbagi Kurma Muda yang Tumbuh di Halaman Rumahnya, Gratis Bagi Pejuang Garis Dua

Kurma tunisia tumbuh subur di halaman rumah milik Wahyu Eko Widodo di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
KURMA MUDA - Pejuang garis dua antre mendapatkan kurma muda milik Wahyu Eko Widodo mdi halaman rumahnya di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (7/4/2025). Wahyu membagikan kurma muda kepada pejuang garis dua sejak 2016 lalu. 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Pohon kurma tak bisa tumbuh disembarang lokasi. Biasanya identik bisa tumbuh di negara seperti Arab Saudi.

Namun, kurma tunisia tumbuh subur di halaman rumah milik Wahyu Eko Widodo di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Wahyu sendiri tidak ingin merasakan manisnya kurma sendiri. 

Bahkan pria berusia 39 tahun membagikan secara gratis kurma muda miliknya kepada pejuang garis dua.

Rumah Wahyu sudah dipadati oleh pejuang garis dua. Warga yang berjumlah ratusan itu sebelumnya sudah mendaftar ke Wahyu melalui pesan singkat di media sosial miliknya.

Baca juga: 5 Jenis Kurma untuk Menu Buka Puasa, Kurma Amber Rasanya Sedikit Pedas Cocok untuk Diet

“Saya berbagi untuk pejuang garis dua. Gratis tanpa biaya sepeser pun,” ungkap pemilik pohon kurma, Wahyu Eko Widodo, Jumat (7/3/2025).

Wahyu menjelaskan bahwa ibunya adalah eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) negara Arab Saudi. Orang tuanya pulang ke tanah air sekitar 1994.

“Saat itu membawa kurma, kurmanya dimakan dan bijinya dibuang ke halaman. Tidak sengaja, ternyata malah berbuah, kemudian 2012 berbuah pertama kali,” katanya.

Baca juga: Pemuda di Ponorogo Ngabuburit Beli Takjil dengan Naik Sapi, Jadi Tontonan Warga, Punya Tujuan Mulia

Dua tahun berselang, kata dia, tepatnya 2016, Wahyu memilih berbagi kepada pejuang garis 2. Karena menurut pengetahuan dirinya, kurma muda menjadi penyubur.

“Jadi 2016, saya bagikan mereka yang membutuhkan untuk program hamil. Sampai sekarang, hanya 2024 yang tidak karena memang tidak berbuah,” tegasnya.

Menurutnya, mulai 2016 itu sudah ada 3000 orang merasakan kurma muda. Dan beberapa memang menyebut telah berhasil mendapatkan anak.

Baca juga: Tawarkan 16 Jenis, Para Penjual Kurma di Pasar Lamongan Mulai Rasakan Berkah Ramadan: Alhamdulillah

“Kalau hari ini paling jauh dari Tulungagung. Tetapi dulu-dulu ada yang dari Klaten Jateng maupun Surabaya,” papar Wahyu ketika ditemui.

Wahyu menjelaskan bahwa kurma yang dibagikan gratis. Namun, dia hanya bisa membagikan kurma muda 5 sampai 7 buah saja.

“Keterbatasan, banyak yang ingin jadi biar rata.  Sepengetahuan saya dikonsumsi atau dimakan. 7 kurma itu di blender dicampur air setengah gelas diminum berdua (suami istri),” urainya.

Baca juga: Suami Pejuang Garis Dua Jalan Kaki Sejauh 46 Kilometer Demi Tepati Nazar usai Istrinya Hamil

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved