Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Viral Patung Penyu Diduga Rp15 M Terbuat dari Kardus, Dedi Mulyadi Akan Audit: Mohon Sabar

Patung penyu rusak di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, disoroti Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/mood.jakarta - YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Tangkapan layar unggahan video akun IG @mood.jakarta, Selasa (4/3/2025). Video menayangkan rusaknya Patung Penyu yang diduga senilai Rp15 miliar di Alun-alun Gadobangkong, Sukabumi, yang kini ditanggapi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. 

Warga yang merekam video tersebut lantas membuka lapisan luar patung yang ternyata dibuat dari karton berwarna coklat seperti kardus.

"Masya Allah ini pembuatan kura-kura," kata perekam video.

Unggahan video tersebut lantas menyulut kemarahan netizen.

Banyak yang mempertanyakan kualitas serta transparansi anggaran proyek, terlebih pembuatan patung penyu tersebut diduga mencapai Rp15 miliar.

Bahkan tidak sedikit yang menandai akun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memperhatikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Kepsek Bantah Keluarkan Siswi SMP Korban Rudapaksa dari Sekolahnya, Emosi ke Ibu Korban: Pergaulan

Menanggapi viralnya isu patung penyu berbahan kardus, pihak rekanan proyek, Imran Firdaus, akhirnya angkat bicara.

Ia menegaskan bahwa anggaran untuk ornamen patung penyu tidak mencapai miliaran rupiah, melainkan hanya sekitar Rp30 juta.

"Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp 30 juta, sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek," ujar Imran, Rabu (5/3/2025).

Terkait material yang tampak seperti kardus dalam video, Imran menjelaskan bahwa patung tersebut sebenarnya dibuat dari resin dan fiberglass, bukan kardus.

Material kardus yang terlihat hanyalah alat bantu dalam proses pencetakan.

"Ornamen ini dibuat dari resin dan fiberglass, yang memang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem."

"Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat," jelasnya.

Baca juga: Tangis Dedi Mulyadi Lihat Tempat Wisata di Puncak Rusak Alam, Dulu Nyaris Diresmikan, Kini Disegel

Lebih lanjut, Imran menyebutkan bahwa jika patung tersebut benar-benar berbahan kardus, tentu tidak akan mampu bertahan lama di lingkungan terbuka, apalagi dengan kondisi cuaca pesisir yang ekstrem.

"Kalau benar terbuat dari kardus, tentu sejak awal sudah hancur terkena hujan dan panas," ujarnya.

Selain itu, Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung tersebut untuk berfoto.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved