Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Tak Kuat Bayar Rp 500 Ribu untuk Nyeberang 2 Menit di Sungai, Sudah Lama, Dishub: Tak Ada Izin

Warga mengeluhkan mahalnya biaya penyeberangan di Sungai Sebakis, yang menghubungkan daerah Sebakis dan Pembeliangan di Kecamatan Sebuku

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
TARIF MAHAL PENYEBERANGAN - Penampakan aktivitas penyeberangan di Sungai Sebakis, yang menghubungkan daerah Sebakis dan Pembeliangan di Kecamatan Sebuku, Nunukan, Kalimantan Utara. Pemilik usaha mengenakan biaya yang dikeluhkan masyarakat. Orang ditarif Rp 30.000. Sepeda motor Rp 50.000, mobil Rp 250.000. 

Fasilitas penyeberangan ini awalnya digunakan untuk pengangkutan kayu dan menjadi jalur alternatif terdekat dari Sebakis menuju Pembeliangan, Sebuku.

“Kalau via darat jauh memutar memang. Kalau lewat sungai tinggal menyeberang. Kami masih dalami, apakah ini masih fasilitas perusahaan, atau memang dikomersilkan masyarakat,” kata Amin.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah memberikan izin untuk aktivitas penyeberangan ini.

Sementara itu sebelumnya, seorang polisi terekam melakukan pungutan liar atau pungli ke penumpang kapal hendak menyeberang di Pelabukan Kuala Tungkal, Jabung Barat, Jambi.

Kasus pungli ini viral di media sosial karena postingan korban.

Masalah ini kemudian diselidiki Propam.

Diketahui, korban pungli ini adalah seorang petualang dengan sepeda motor bernama Andri.

Ia menjadi korban pungli saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi menuju Batam.

Pria dengan nama akun Instagram @lie_brothers atau Andri | keliling Indonesia membagikan pengalaman tidak mengenakkan dirinya saat hendak menaiki kapal menuju Batam.

Baca juga: Sosok Briptu Nur Alam, Polisi Viral Terjang Sungai Meluap Demi Bantu Warga Nyebrang: Situasi Darurat

Dalam video singkat yang diupload itu, dia menunjukkan uang sebesar Rp 5.000.

“Bayar oknum polisi Kuala Tungkal-Batam, di sini saya kasih 5.000 saja untuk kopi satset. Stop pungli tapiii bayar surat jalan sukarela,” tulisnya dalam video Instagram, melansir dari TribunJambi.

Ia juga menuliskan bahwa dia belum pernah membuat surat jalan.

Namun, untuk penyeberangan Kuala Tungkal - Batam, pengendara disuruh bikin surat jalan.

"Selama keliling Indonesia saya belum pernah membuat surat jalan.  Tapi saat di pelabuhan Kuala Tungkal - Batam saya dan semua pengendara disuruh bikin surat jalan. Mau yang pemotor mobil truck semuanya," tulisnya.

Unggahan ini pun mendapat banyak respons dari warganet.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved