Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Haji Mumu Tangan Kanan Dedi Mulyadi, Resign karena Ingin Rawat Orangtua Sakit: Lebih Penting

Inilah sosok Haji Mumu, orang yang disebut tangan kanan atau orang kepercayaan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
SEPUTAR DEDI MULYADI - Kebersamaan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Haji Mumu asal Ciamis. Di balik keceriaan, kisah hidup Haji Mumu ternyata sedih. 

Haji Mumu mengatakan bahwa ia resign karena ingin menjaga orangtua yang sedang sakit.

Ia bahkan merelakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk pulang ke Purwokerto dan menjenguk sang ibu yang usai dioperasi. 

Terlihat ibu Haji Mumu hanya bisa terbaring di atas kasur karena masih belum diperbolehkan untuk banyak bergerak.

“Nah inilah kenapa saya resign dari Kang Dedi. Saya untuk sementara lebih memilih untuk mengurus ibu dulu. Biar bagaimanapun lebih penting ibu kandung sendiri,” ucap Haji Mumu.

Baca juga: Nasib Karyawan Hibisc usai Pembongkaran, Dedi Mulyadi Janji Beri THR, Tiap Hari Dibayar Rp135 Ribu

Berita Terbaru Terkait Dedi Mulyadi

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar memeriksa potensi kerugian negara dari kasus alih fungsi lahan yang terjadi di kawasan hutan hingga sungai.

Permintaan itu disampaikan Dedi Mulyadi saat menghadiri acara di Gedung BPK Kanwil Jabar, Jalan Moch Toha, Kota Bandung, Kamis (13/3/2025). Dalam kasus alih fungsi lahan, kata dia, terdapat banyak kerugian.

"Pertama adalah kerugian material dari alih fungsi itu, kan perhitungan dan penilai ekonominya harus dihitung dengan cermat, itu yang pertama,” ujar Dedi Mulyadi.

Kedua, alih fungsi lahan menyebabkan hilangnya karbon dan sumber-sumber mata air, karena pepohonan berubah menjadi bangunan. Alih fungsi juga menyebabkan turunnya debit mata air. 

"Nah, turunnya debit air itu adalah kerugian sebenarnya,” katanya, melansir dari TribunJabar.

Kerugian berikutnya adalah akibat dari bencana yang dialami langsung oleh masyarakat dan terakhir kerugian yang dialami oleh negara.

"Negara mengeluarkan sejumlah uang yang berasal dari sumber belanja APBN, APBD Kabupaten Kota, APBD Provinsi yang itu memiliki implikasi terhadap menurunnya belanja untuk kepentingan sektor publik lainnya. Kan belanja untuk penangan bencana besar,” katanya.

Menurutnya belanja Jawa Barat untuk mengatasi bencana saja semisal Rp2 triliun, jika bencana bisa dicegah maka anggaran yang ada bisa dibelanjakan untuk kepentingan pendidikan dan kesehatan. 

"Jadi, ya bagi saya alih fungsi lahan bukan hanya sekadar aspek-aspek yang bersifat ekologi tetapi juga berdampak pada ekosistem ekonomi dan ekosistem keuangan negara,” katanya.

Dalam sambutan di BPK, Dedi pun meminta BPK turun menyikapi lahan-lahan milik BUMN dan negara yang beralih fungsi atau disewakan secara ilegal pada masyarakat. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved