Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunakan Dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Revitalisasi 6 TPS di Kota Malang Rampung

Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang menyatakan revitalisasi enam tempat penampungan sementara (TPS) seluruhnya sudah tuntas.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
TPS - Pekerja membangun kembali tempat penampungan sementara (TPS) di Merjosari Malang pada Januari 2025. Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang menyatakan, revitalisasi enam TPS seluruhnya sudah tuntas. Dana pembangunan enam TPS tersebut bersumber dari dukungan dana tanggung jawab sosial perusahaan, Jumat (14/3/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang menyatakan revitalisasi enam tempat penampungan sementara (TPS) seluruhnya sudah tuntas.

Dana pembangunan enam TPS tersebut bersumber dari dukungan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, mereka juga telah melakukan serah terima.

"Pengerjaan revitalisasi TPS program dukungan CSR sudah 100 persen, sudah diserahterimakan," ujarnya, Jumat (14/3/2025).

Sejumlah TPS berada di Jalan Kartini, Wilis, Sulfat Purwantoro, Merjosari, Kedungkandang dan Tunjungsekar.

Seluruh TPS sengaja didesain tertutup untuk memenuhi standar teknis.

TPS juga dilengkapi bak penampung lindi. 

Rahman menerangkan, pengangkutan menerapkan sistem pengatur waktu sehingga tidak mengganggu pengguna jalan.

Ia berharap, dengan adanya sistem yang diatur, TPS yang semula kumuh bisa bersalin citra ramah lingkungan.

Khusus TPS di Jalan Kartini, akan ada penataan, mengingat lokasinya berada di sebagian badan jalan.

"Khusus TPS Kartini memanfaatkan sebagian badan jalan karena daya tampung tidak besar, memang sejak dulu berada di situ. karena itu DLH akan membuat manuver lebih baik sesuai konsep bangunan sehingga tidak mengganggu pengguna jalan," katanya.

Pembangunan TPS krusial mengingat kemajuan Kota Malang menjadi destinasi pariwisata nasional selain sebagai Kota Pendidikan.

Kini, wisatawan mancanegara dan Nusantara banyak berkunjung ke Kota Malang. 

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi mengatakan, banyak wisatawan yang berkunjungan ke Kota Malang untuk mencari kuliner.

Selain pemandangan alam dan perkotaan, kuliner di Kota Malang memang menjadi tujuan wisata.

Baca juga: DLH Tulungagung Susun Dokumen AMDAL Perluasan TPA Segawe, Akan Ada Penambahan 15 Hektare

Disporapar menggandeng mitra dari hotel dan restoran untuk menarik minat wisatawan datang ke Kota Malang.

Kebersihan menjadi salah satu aspek yang diperhatikan.

Pemerintah Kota Malang menargetkan 3,3 juta kunjungan wisatawan ke Kota Malang pada 2025.

"Untuk mencapai target yang telah dicanangkan itu, kami tentu berkolaborasi dan bergerak bersama, mulai pengusaha agen perjalan, perhimpunan hotel, sampai badan promosi pariwisata," kata Baihaqi.

Sesuai data di Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah di Kota Malang sebanyak 778,34 ton per hari, sehingga total timbulan sampah setahun mencapai 284,095.41 pada tahun 2024.

Sumber sampah terbanyak dari rumah tangga sebanyak 371,09 ton menyusul perkantoran 2,44 ton, perniagaan 112,37 ton, pasar 23,45 ton, fasilitas publik 49,30 ton, kawasan 186,80 ton, dan lainnya 32,89 ton.

Adapun komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 54,39 persen, kayu ranting 13,60 persen, kertas karton 4,47 persen, plastik 13,66 persen, logam 0,98 persen, kain 0,52 persen, karet-kulit 0,21 persen, kaca 1,78 persen, dan lainnya 10,39 persen.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved