Berita Viral
Susi Teriak saat Tas Berisi Rp 24 Juta Miliknya di Toko Kelontong Digondol Maling, Pura-pura Belanja
Maling itu diketahui bernama M Miftahudin (38), warga Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
“Saat itu mau beli sandal, kebetulan HP tertinggal di kolong motor, kejadiannya sangat singkat,” ungkap Zabir yang merupakan warga Kota Bangkalan saat ditemui usai membuat laporan di SPKT Polres Bangkalan.
Meski telah membuat laporan polisi, Zabir masih berharap agar pria yang terekam CCTV bersedia mengembalikan HP miliknya.
Menurutnya, nilai kerugian materi atas kehilangan HP itu tidak seberapa dibandingkan dengan nilai kegunaan atau manfaat dari barang miliknya itu.
“Saat kejadian ada seorang pembeli melihatnya mengambil, saya cek di CCTV. Saya ingin segera ditangani karena saya butuh HP itu, mohon kepada yang mengambil untuk dikembalikan ke saya, nilainya tidak seberapa. Cuma saya perlu data-data di HP itu,” pungkas Zabir sambil berlalu meninggalkan sejumlah awak jurnalis.
Baca juga: Konser Tipe-X di Tulungagung Jadi Sasaran Empuk Copet, 49 HP Penonton Hilang, 47 Ditemukan Polisi
Sementara itu, aksi maling lainnya juga pernah terjadi di Surabaya, Jawa Timur.
Sepak terjang dua maling kambuhan (residivis) spesialis sepeda pancal (roadbike) senilai belasan juta rupiah berhasil ditumpas oleh Anggota Unit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya.
Kedua tersangka merupakan warna Wonocolo, Surabaya, berinisial MIA dan BTT. Mereka bukan penjahat 'kemarin sore' atau amatiran.
Tercatat, keduanya, sudah pernah dipenjara tiga kali atas kasus yang sama.
Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi mengatakan, keduanya mencuri sepeda angin jenis balap (roadbike) senilai Rp19 juta di sebuah teras rumah kawasan Jalan Jemursari Gang I, Wonocolo, Surabaya.
Pada Senin (2/9/2024) malam, mereka beraksi dengan cara berkeliling mengendarai motor sarapan aksi di kawasan permukiman tersebut.
Baca juga: Update Kasus Begal Bercelurit di Surabaya Ditembak Mati Polda Jatim, Masih Ada 7 Orang yang Diburu
Nah, sebelum itu, ternyata keduanya baru saja berpesta minuman keras di emperan teras Gedung Jatim Expo, Jalan Frontage A Yani, Surabaya, sejak sore hari.
Lantaran teras rumah dalam keadaan sepi, dan pagar pembatas area halaman juga tak terkunci sehingga memudahkan si eksekutor Tersangka BTT mencuri sepeda tersebut.
"Mencuri sepeda roadbike harganya sekitar Rp19 juta. Mereka residivis kasus yang sama. Objeknya sepeda angin. Mereka spesialis sepeda angin sepeda Roadbike (RB)," katanya, saat di Mapolsek Wonocolo, pada Sabtu (8/3/2025).
Baca juga: Maling Motor di Surabaya Ditembak Mati Polisi Ternyata DPO sejak 2024, Jual Hasil Curian di Madura
Lalu, Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya AKP Kusminto mengatakan, para tersangka menyimpan sepeda angin tersebut di salah satu rumah mereka.
Lalu, memfoto sepeda angin hasil curian itu menggunakan ponsel dan mengunggahnya melalui fitur penjualan barang (marketplace) yang tersedia pada aplikasi medsos Facebook (FB) milik pribadi mereka.
Ternyata, ungkap Kusmianto, keduanya memasang tarif harga sekitar lima juta rupiah sepeda angin yang sejatinya memiliki harga pasaran sekitar belasan juta rupiah.
Setelah beberapa hari diunggah, para tersangka memperoleh pembeli yang meminta proses transaksi secara cash on delivery (COD) di Kabupaten Menganti.
Baca juga: Motor Milik Guru Ngaji di Wonocolo Surabaya Dicuri Maling, Kunci Gembok Pagar Dibobol
"Modusnya, mereka keliling, tapi didahului pesta miras di Jatim Expo. Lalu masuk ke rumah yang sepi terasnya. 1 naik motor, dan 1 eksekutor. Mereka spesialis pencuri sepeda angin sepeda balap merek tertentu," ujar Kusmianto.
Sementara itu, Tersangka MIA mengaku sudah pernah dipenjara beberapa kali. "Iya pak saya tertangkap tiga kali," ujarnya.
Lalu, Tersangka BTT mengaku mengetahui harga prestisius dari sepeda angin yang dicurinya karena memiliki hobi bersepeda.
Baca juga: 9 Warga Rungkut Bertetangga Ini Kompak Jadi Maling Motor, 41 Sepeda Motor Raib
"Saya tahu harga mahal sepeda itu, karena hobi sepeda pak," ujarnya saat diinterogasi Kompol Haryoko Widhi.
Kemudian, sepeda angin hasil curian tersebut, dijual melalui layanan marketplace pada FB. Proses penjualan terhadap pembeli di Kabupaten Menganti dilakukan secara cash on delivery (COD).
"Enggak mau motor pak, karena gampang sepeda. Saya jual ke Menganti. Saya jual di medsos FB lalu janjian," katanya.
Nah, uang hasil penjualan sepeda angin curian itu dibagi berdua untuk dipakai berfoya-foya, pesta miras, berkunjung ke tempat hiburan malam, dan bermain judi online.
"Sepeda dijual Rp5 juta, buat minum-minum, pesta, iya (LC), kadang slot," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
| Murid SD Trauma ke Sekolah setelah Dipukul Guru yang Pakai Cincin, Kepsek Bantah: Semuanya Perhatian |
|
|---|
| Korban Telanjur Setor Rp 300 Juta Demi Anak Jadi Polisi, Briptu Zaenal Malah Kabur usai Beri Janji |
|
|---|
| Terungkap Nilai Bidan Farida di Ujian Kenaikan Pangkat, Pantas Tak Lulus, Cabut Ucapan Kena Pungli |
|
|---|
| Ambisi Budi Arie Masuk Gerindra sudah Deklarasi di Hadapan Projo, Sempat Digoda Prabowo: Secepatnya |
|
|---|
| Sosok Rakyat Jelata yang Bikin Pangeran Andrew Kehilangan Gelar dan Dimiskinkan: Kemenangan Sejarah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Penjelasan-Bank-soal-Nasabah-Bingung-Saldo-Rp-200-Juta-Mendadak-Masuk-Deposito-Tidak-Pernah-Datang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.