Punya Sekolah Bibit Unggul, Pemkot Surabaya Siap Buka Sekolah Rakyat Pertengahan Tahun 2025
Punya Sekolah Bibit Unggul, Pemkot Surabaya siap membuka Sekolah Rakyat yang dicanangkan Persiden Prabowo pada pertengahan tahun 2025.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Tantangan lainnya, Pemkot Surabaya tak memiliki cukup lahan untuk membuka sekolah baru.
Mengingat, luasan lahan yang dibutuhkan mencapai 5 hektare untuk tiap sekolah seperti yang disyaratkan pemerintah provinsi.
"Untuk lahan di perkotaan, luas tersebut tentu cukup besar," katanya.
Karenanya, Pemkot Surabaya akan terlebih dahulu berkonsultasi dengan pemerintah provinsi dan pusat terkait usulan tersebut.
"Kami akan instruksikan Dinas Sosial untuk mendata jumlah kelompok rentan (miskin) serta berkoodinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A-PPKB) untuk mematangkan konsep ini," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Kepala Dinas Sosial Surabaya, Anna Fajriatin, menjelaskan, pihaknya akan terlebih dahulu mendata target keluarga rentan ekonomi dari desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Kami akan cocokkan dengan data Dinas Pendidikan untuk mengetahui mana yang masuk usia SD, SMP, dan seterusnya," kata Anna saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (16/3/2025).
Nantinya, pihaknya juga akan melaporkan evaluasi program Sekolah Bibit Unggul yang saat ini sudah berlangsung di UPTD Kampung Anak Negeri (KANRI).
Total, ada 164 orang yang telah mendapat intervensi untuk pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Pada prinsipnya, kami siap untuk melaksanakan Sekolah Rakyat sesuai dengan arahan pemerintah pusat, namun dengan sedikit modifikasi seperti petunjuk bapak wali kota. Kami akan menambahkan beberapa yang belum ada di program pemkot," kata Anna.
Satu di antara penyesuaian lainnya ada pada penguatan nilai-nilai kebangsaan.
"Kami sudah bertemu dengan Menteri Sosial juga terkait teknis Sekolah Rakyat ini. Termasuk, satu di antaranya terkait dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan nilai Pancasila," katanya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menargetkan pendirian Sekolah Rakyat di seluruh kabupaten/kota sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.
"Satu kabupaten satu Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul sebelumnya.
Indikator kemiskinan yang digunakan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem asrama, tetapi tetap memungkinkan orang tua untuk menengok anaknya, terutama bagi siswa tingkat SD.
Pemerintah juga akan menjamin sekolah ini sepenuhnya gratis, termasuk asrama, seragam, perlengkapan sekolah, hingga kebutuhan lainnya.
Pemkot Surabaya
Sekolah Rakyat
Eri Cahyadi
Sekolah Bibit Unggul
Anna Fajriatin
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Imbas Sejumlah Agen Menarik Produknya, Emak-emak di Mojokerto Beralih ke Beras Premium Lokal |
![]() |
---|
Pemain Asing Madura United Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Massa Aksi Solidaritas Affan Bakar Water Barrier, Kapolresta Malang Kota: Penabrak Sudah Ditahan |
![]() |
---|
Basha Market Surabaya 2025 Suguhkan Instalasi Emas dan Ruang Kolaborasi Kreatif Fesyen hingga Seni |
![]() |
---|
Pimpin Apel Peringatan Hari Pramuka ke-64 Kwarcab Nganjuk, Bupati Kang Marhaen: Gerakan Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.