Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesanan Kerupuk Rambak Tulungagung Meningkat Jelang Lebaran, Segini Harganya

Produsen kerupuk rambak mengalami  peningkatan pesanan menjelang hari Raya Idul Fitri.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/David Yohanes
SUDAH MATANG - Seorang pekerja mengangkat kerupuk rambak yang sudah matang setelah digoreng di dapur produksi Intan Jaya Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (18/3/2025). Pesanan kerupuk rambak di Intan Jaya naik hampir 200 persen menjelang Idul Fitri. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Produsen kerupuk rambak mengalami  peningkatan pesanan menjelang hari Raya Idul Fitri.

Namun peningkatan permintaan ini masih kalah jika dibanding menjelang Idul Fitri tahun lalu. 

Hal ini disampaikan salah satu produsen rambak terkenal di Tulungagung, Waluyo (55), pemilik merek Intan Jaya.

"Saat ini naiknya belum signifikan seperti tahun lalu. Tahun lalu mencapai 300 persen, sekarang hampir 200 persen," ungkap Waluyo, saat ditemui di tempat produksinya di Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung, Selasa (18/3/2025). 

Intan Jaya memproduksi rambak kulit kerbau yang mencapai  75 persen total produksi, dan rambak kulit sapi 25 persen sisanya.

Dalam situasi normal, Intan Jaya menghasilkan 100 kuintal kerupuk rampak per hari.

Baca juga: Laris Manis Usaha Kue Kering, UMKM Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Palm Cheese Terfavorit

Sementara menjelang Idul Fitri saat ini produksi harian hampir  mencapai 200 kg kerupuk matang. 

"Kalau saat ini lebih banyak melayani permintaan lokal Tulungagung dan sekitarnya. Kalau permintaan luar kota sudah dipenuhi sejak sebelum Ramadan," ujar Waluyo. 

Kerupuk rambak Intan Jaya banyak dikirim ke wilayah Jabodetabek.

Namun karena mayoritas permintaan sudah dipenuhi, kiriman ke Jabodetabek sudah banyak berkurang.

Permintaan terbesar lainnya ke wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya. 

Baca juga: Kue Kembang Goyang, Jajanan Lawas yang Selalu Eksis di Meja Lebaran Warga Jombang

Untuk 1 kg rambak sapi dijual Rp 115.000, sementara rambak kerbau dibanderol Rp 185.000 per kg. 

Krecek atau rambak mentah sapi dijual Rp 120.000 per kg dan rambak kerbau dijual Rp 90.000 per kg. 

Meski ada kenaikan permintaan, Waluyo tidak menaikkan harga jual kerupuk maupun krecek.

"Harga tetap seperti harian. Bahan baku yang tahun lalu susah, tahun ini lancar semua," ucapnya. 

Bahan baku kulit kerbau dipasok dari Makassar Sulawesi Selatan dan NTT, sedangkan bahan baku kulit sapi dipasok dari wilayah Kediri Raya. 

Baca juga: ASN Lumajang Dibolehkan Pakai Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran, Sekda: Biar Tetap Terawat

Kulit kerbau kering dibeli seharga Rp 55.000 per kg, sedangkan sapi Rp 42.000 per kg.

Saat ini ada sekitar 11 produsen kerupuk rambak kategori besar di Kelurahan Sembung dan puluhan lain berskala kecil. 

Namun Waluyo mengaku tidak pernah ikut perang harga, melainkan tetap mematok harganya sendiri.  

Ia beralasan lebih memilih menjaga kualitas agar para pelanggan tetap terjaga dan tidak berpaling ke produk lain.

Salah satunya dengan resep bumbu rahasia dan proses produksi secara manual. 
 
"Kalau bicara kualitas, konsumen yang memilih. Mereka menilai kualitas produk kami baik, dan rasanya juga disebut lebih enak," katanya.

Selama musim hujan proses pengeringan krecek mendapat kendala. 

Saat cuaca panas, krecek butuh 10 hari proses pengeringan di bawah panas matahari.

Namun di saat musim hujan seperti saat ini, pengeringan bisa lebih dari 15 hari

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved