Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tukang Servis Payung Ngotot Tinggal di Rumah Kolong Sungai, Tolak Kontrakan Dibayari Dedi Mulyadi

Kisah ayah dan anak tinggal di kolong sungai menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok INSTAGRAM @DEDIMULYADI71
KDM CEK BANJIR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat mengecek warga yang tinggal di kolong rumah di Cikapundung Bandung. Seorang tukang servis payung yang tinggal di sana menolak tawaran pindah ke kontrakan dari Dedi Mulyadi. 

Menjelang Lebaran, Dedi mendapat banyak laporan mengenai tindakan kriminal oleh kelompok preman, termasuk pemaksaan pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada instansi pemerintah maupun swasta.

Salah satu contoh yang disoroti adalah kejadian di Subang dan Bekasi, di mana oknum dari organisasi masyarakat (ormas) dan LSM melakukan aksi pemerasan.

Satgas ini tidak hanya akan melibatkan kepolisian, tetapi juga unsur TNI dan Polisi Militer (POM/PM).

Dedi menekankan pentingnya sinergi antarlembaga untuk memastikan bahwa tindakan terhadap premanisme dapat dilakukan secara menyeluruh dan efektif.

"Satgas Anti-Premanisme terdiri dari unsur TNI-Polri dan POM atau Polisi Militer. Nanti akan ada lembaga khusus yang menangani ini di tingkat kabupaten dan kota, serta akan disediakan nomor telepon khusus untuk pengaduan," jelasnya.

Dengan adanya koordinasi antarlembaga, Dedi berharap setiap aksi premanisme dapat ditindak secara cepat, tanpa menunggu laporan berlarut-larut.

Dedi turut mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menangani aksi premanisme.

Ia menyoroti penangkapan enam orang yang diduga terlibat dalam pemerasan di kawasan Industri Smartpolitan, Cipeundeuy, Subang.

Selain itu, di Bekasi, pihak yang terlibat dalam aksi serupa telah meminta maaf, meskipun Dedi menegaskan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup.

"Di Subang, Kasat Serse menangkap preman. Di Bekasi sudah minta maaf, walaupun menurut saya, minta maaf saja tidak cukup. Harus ada langkah hukum. Di Kota Bekasi juga sudah bergerak," kata Dedi.

"Di wilayah Provinsi Jabar, jangan coba-coba bergaya jadi jagoan kalau ujung-ujungnya saat ditangkap malah nangis," tegasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved