Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Takut Lewat Jalan Sepi & Gelap, Pasutri Berurusan dengan Polisi Imbas Postingan di FB, Warga Resah

Kejadian yang dialami ternyata hanyalah kesalahpahaman yang dipicu oleh rasa takut suami saat melintas di lokasi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
DOK POLRES MANGGARAI TIMUR
PASUTRI SEBAR HOAKS - Bripka Vinsensius Sahu sedang melakukan Pulbaket terkait informasi yang beredar di media sosial Facebook bahwa ada aksi begal di Lokpahar, ruas jalan Colol-Watunggong. Pasutri yang menyebarkan postingan meresahkan warga. 

TRIBUNJATIM.COM - Ketakutan ketika melintas di jalan yang sepi dan gelap, pasangan suami istri kini malah harus berurusan dengan kepolisian.

Pasalnya pasangan suami istri ini malah menyebarkan kabar terkait aksi begal gara-gara rasa takut tersebut.

Mereka memposting dan menyebarkan berita palsu atau hoaks terkait dengan kejadian begal.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siap Proses Hukum 3 Lembaga yang Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot: Lumayan Rp100 Juta

Informasi yang tersebar melalui media sosial Facebook ini sempat meresahkan masyarakat.

Hingga akhirnya pihak kepolisian turun tangan untuk melakukan klarifikasi.

Sepasang suami istri tersebut berasal dari Desa Satar Nawang, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka akhirnya meminta maaf setelah menyebarkan informasi yang tidak benar terkait adanya aksi begal di Lokpahar, ruas Jalan Colol-Watunggong

Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, mengungkapkan bahwa informasi mengenai adanya begal pertama kali muncul pada Selasa, 1 April 2025, sekitar pukul 23.00 WITA.

Sebuah akun Facebook bernama Asty Rofina Msi mengunggah sebuah postingan di grup Demokrasi Manggarai Timur.

Postingan tersebut berisi peringatan bagi pengguna jalan yang hendak melintas di Lokpahar pada malam hari.

Dalam postingannya, akun tersebut menulis:

"Kejadian di Lokpahar malam ini, bagi teman-teman yang mau jalan malam ke Ruteng hati-hati mau masuk di Lokpahar karena barusan saya dihadangi begal."

Melansir Tribun Flores, postingan ini pun dengan cepat menarik perhatian netizen.

Berbagai respons dan tanggapan dari masyarakat yang khawatir akan keselamatan mereka saat melintasi jalan tersebut.

Kisah pasutri di NTT yang sebar berita hoaks hingga bikin resah warga sekampung.
Kisah pasutri di NTT yang sebar berita hoaks hingga bikin resah warga sekampung (Facebook)

Menanggapi beredarnya informasi ini, Kapolres Manggarai Timur langsung memerintahkan Bhabinkamtibmas Kecamatan Congkar, Bripka Vinsensius Sahu, untuk melakukan penyelidikan (Pulbaket).

Petugas mendatangi langsung lokasi kejadian, menemui sumber informasi, serta melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran klaim tersebut.

Dari hasil penyelidikan, Kapolres Suryanto mengungkapkan bahwa penyebar informasi hoaks berinisial NA.

Ternyata kejadian yang dialami hanyalah kesalahpahaman yang dipicu oleh rasa takut NA saat melintas di lokasi.

Pada malam kejadian sekitar pukul 20.00 WITA, NA baru saja pulang dari Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.

Ketika melintas di ruas jalan Lokpahar, ia melihat ada potongan seng dan batang kayu yang melintang di jalan.

Baca juga: Sia-sia Dwi Ngaku Dibegal saat Mudik, Kebohongan Terkuak, Malu Pulang Kampung Tak Bawa Uang Rp8 Juta

Berinisiatif untuk membersihkan jalan, NA turun dari sepeda motornya untuk mengangkat benda-benda tersebut.

Namun, tiba-tiba ia merasa dilempar oleh sesuatu dari semak-semak di sekitar jalan.

Dalam kondisi panik dan ketakutan, ia segera meninggalkan lokasi dan menuju rumah warga yang berada sekitar 500 meter dari tempat kejadian.

Sesampainya di rumah warga, NA bertemu dengan Ronsianus Jebarus dan Gregorius Woi.

Mereka kemudian mengantar NA kembali ke lokasi untuk memastikan situasi.

Saat mereka kembali sekitar pukul 20.20 WITA, potongan seng dan batang kayu tersebut masih ada di tempatnya.

Tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain di sekitar lokasi.

Setelah informasi tentang adanya begal menyebar di media sosial, masyarakat Desa Satar Nawang merasa resah.

Warga keberatan karena wilayah mereka dianggap sebagai daerah rawan kejahatan.

Kemudian warga meminta kepolisian untuk segera menindaklanjuti dan memberikan teguran kepada NA serta istrinya, ARM, yang juga ikut menyebarkan informasi tersebut melalui akun pribadinya.

Bripka Vinsensius Sahu sedang melakukan Pulbaket terkait informasi yang tidak benar di media sosial Facebook bahwa ada aksi begal di Lokpahar, ruas jalan Colol-Watunggong.
Bripka Vinsensius Sahu sedang melakukan Pulbaket terkait informasi yang tidak benar di media sosial Facebook bahwa ada aksi begal di Lokpahar, ruas jalan Colol-Watunggong. (DOK POLRES MANGGARAI TIMUR)

Setelah mendapat laporan dari masyarakat, Bhabinkamtibmas langsung mendatangi rumah NA di Kampung Golo Tado, Desa Satar Nawang.

Dalam pertemuan dengan petugas, NA mengakui bahwa kejadian tersebut tidak seperti yang ia unggah di media sosial.

Ia menyampaikan bahwa saat itu ia hanya merasa ketakutan karena situasi jalan yang gelap dan spontan mengira bahwa dirinya dihadang oleh begal.

Di hadapan petugas, NA dan ARM menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat.

Mereka berjanji tidak akan menyebarkan informasi tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

Keduanya juga langsung menghapus postingan yang telah mereka unggah di Facebook.

Hasil pengecekan di lokasi kejadian juga menunjukkan bahwa potongan seng dan batang kayu yang ditemukan kemungkinan besar merupakan benda yang jatuh dari kendaraan yang melintas, bukan sengaja diletakkan oleh pelaku kejahatan untuk menjebak pengendara.

Dengan demikian, tidak ada indikasi adanya aksi begal di wilayah tersebut, sebagaimana yang sempat diberitakan secara keliru di media sosial.

Baca juga: Peziarah Berdoa di Pinggir Laut Imbas Makam Tenggelam, Jasad Tak Bisa Dipindahkan dari Kuburan

Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, menegaskan bahwa masyarakat harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial.

Pihak kepolisian mengimbau agar warga tidak mudah panik dan tidak langsung menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

Karena hal itu dapat menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan di masyarakat.

Sebagai langkah preventif, Kapolres mengingatkan agar masyarakat segera menghubungi layanan kepolisian melalui call center 110 yang bebas pulsa apabila mengalami kejadian mencurigakan atau membutuhkan bantuan.

Kepolisian akan segera merespons dan melakukan pengecekan langsung ke lokasi apabila ada laporan dari masyarakat.

Ini tentu saja jadi pelajaran, jangan pernah bermain dnegan fakta yang keliru di media sosial karena dampaknya bisa sangat luas dan merugikan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved