Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Bocah 10 Tahun Penemu Muntahan Ikan Paus 8 Kg saat Main di Pantai, Sudah Ada yang Menawar

Kisah bocah 10 tahun temukan muntahan ikan paus viral di media sosial. Penemuan tersebut membuat warga sekitar sempat heboh.

Dok. DEFRIATNO NEKE/KOMAPAS.com
PENEMU MUNTAHAN PAUS - La Ode Muhamad Fathan Al Hafiz (kaus coklat), bocah sepuluh tahun yang berasal dari Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menemukan benda yang diduga muntahan ikan paus, Kamis (3/4/2025). 

“Saya sangat senang temukan itu. Beratnya tidak terlalu berat, hanya sekitar 8 kilogram,” ucapnya.

Sementara itu, kakak Fathan, Aril (20), mengatakan keluarga mereka percaya benda tersebut adalah muntahan paus.

Keyakinan itu diperkuat dengan hasil percobaan sederhana yang mereka lakukan di rumah.

Baca juga: Bocah Ketiduran Tertinggal di Rest Area saat Arus Balik, Ortu Resi Baru Sadar setelah Tempuh 29 Km

“Kami dari keluarga itu muntahan paus karena saat kami coba dibakar, dia seperti lilin, langsung meleleh menjadi minyak,” kata Aril.

Bahkan, menurut Aril, sudah ada pihak yang menawar bongkahan tersebut.

Namun, soal nilai tawaran, ia menyerahkannya kepada sang ayah.

“Sudah ada yang menawar (bongkahan) muntahan ikan paus, kalau nilainya bapak saya yang tahu,” ujarnya.

Meski begitu, pihak keluarga tetap berupaya memastikan jenis benda tersebut melalui uji laboratorium.

“Bapak saya sedang mencoba untuk melakukan uji lab dulu, tapi kami belum tahu dimana mau dilakukan uji lab,” ucap Aril.

Nelayan Narit Suwansang menemukan muntahan paus seharga Rp 46 miliar.
Nelayan Narit Suwansang menemukan muntahan paus seharga Rp 46 miliar. (Viral Press)

Muntahan paus atau ambergris adalah zat keras dan berwarna abu-abu yang terbentuk dalam usus paus sperma (Physeter macrocephalus).

Menurut Clarke R. dalam jurnal The Origin of Ambergris (2006), muntahan paus terbentuk ketika paus mengonsumsi bahan yang sulit dicerna, seperti paruh dari cumi-cumi.

Karena paruh cumi sangat keras untuk dicerna, bahan ini diselimuti oleh substansi yang melindungi usus paus, membentuk ambergris.

Ambergris kemudian akan menumpuk di dalam usus paus selama hidupnya.

Ketika paus mati, akhirnya dikeluarkan saat paus mengalami dekomposisi.

Setelah terlepas, ambergris mengapung di lautan dan mengalami perubahan bentuk serta aroma karena terpapar sinar matahari dan air laut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved