Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

SPMB di Surabaya Digelar Bulan Juni, Tak Ada Zonasi, Komisi D Ingatkan Dispendik untuk Sosialisasi

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati mengingatkan agar Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan sosialisasi secara masif

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Nurarini Faiq
TAK ADA ZONASI - Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati mengingatkan agar Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan sosialisasi secara masif dan dibarengi dengan simulasi.  

 Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sistem Pendaftaran Siswa Baru (SPMB) di Surabaya dijadwalkan digelar mulai awal Juni 2025 ini.

Bahkan jika Perwali SPMB itu bisa segera diteken, proses pendaftarannya bisa dimulai Minggu ketiga April ini. 

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati mengingatkan agar Dinas Pendidikan Kota Surabaya melakukan sosialisasi secara masif dan dibarengi dengan simulasi. 

"Tata cara dan pedoman pendaftaran online harus dipahami calon siswa baru bersama orang tuanya. Sebab semua melalui aplikasi. Permudah calon pendaftar," kata Ajeng, Jumat (11/4/2025).

Politisi perempuan Gerindra ini mendesak agar Dinas Pendidikan selaku panitia SPMB secara masif melakukan sosialisasi mekanisme SPMB hingga tingkat paling bawah. Sebab tahun ini tak ada lagi PPDB tapi SPMB.

Baca juga: Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ungkap Skema Menggratiskan Biaya Seluruh Siswa SMP Swasta

Namun Ajeng melihat pelaksanaan SPMB tidak jauh berbeda dengan PPDB. Namun yang membedakan adalah dihapusnya Jalur Zonasi dan digantikan dengan Jalur Domisili. 

Dalam SPMB nanti, calon siswa baru berkesempatan berebut sekolah impian melalui 4 jalur. Yakni Jalur Domisili dengan kuota 40 persen. Jalur Prestasi 35 persen, Jalur Afirmasi (gakin, pramiskin dan inklusi) 20 persen, dan Jalur Mutasi 5 persen. 

Jalur Afirmasi menjadi titik tekan Ajeng untuk terus dilakukan sosialisasi yang efektif dan masif.

Baca juga: Pemkot dan DPRD Surabaya Tentukan Arah Pembangunan, Tetapkan Rancangan Awal RPJMD 2025-2030

Siswa dari keluarga kurang mampu atau gakin tidak salah pilih jalur. Keluarga gakin maupun pramiskin harus memanfaatkan jalur Afirmasi Gakin.

"Jangan salah di Jalur Prestasi misalnya. Persaingan lebih ketat. Keluarga gakin lebih baik optimalkan Jalur Afirmasi dan tidak perlu buru-buru ke swasta dulu. Biar tidak membebani keluarga," ingat Ajeng.

Khabar baik bagi siswa gakin. Mereka berkesempatan mendaftar di tiga jalur sekaligus. Apalagi masing-masing jalur biasanya berbeda waktu pendaftaran. Siswa gakin berkesempatan mendaftar di Jalur Afirmasi, Prestasi, dan Domisili. 

Jika tak diterima di Afirmasi bisa domisili. Kalau pede bersaing di Jalur Prestasi juga bisa.

Baca juga: Bela Rakyat, Wakil Wali Kota Surabaya Cak Ji Malah Dilaporkan ke Polisi Kasus Pencemaran Nama Baik

Perempuan berhijab ini memprediksi persaingan memang akan ketat di Jalur Domisili. 

Surabaya sendiri membagi Jalur Domisili 40 persen menjadi dua yakni Domisili 1 (untuk wilayah kelurahan yang dekat sekolah) 20 persen. Kemudian Domisili 2 (wilayah kelurahan yang jauh dari sekolah) 20 persen. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved