Pembeli Tak Terima Makan di Restoran Mewah Bayar Rp 23 Juta, Sikap Tak Pantas Dikuak Pihak Restoran

Mereka menambahkan empat hidangan keju ekstra.

Mereka menambahkan dua menu tambahan untuk hidangan utama.

Tagihan untuk hal-hal tambahan tersebut adalah sebesar £300 (Rp 6,5 Juta) dan mereka menolak untuk membayarnya dan malah bersikeras bahwa hanya akan memberikan £100 (Rp 2 Juta) untuk semua hal di atas,"

“Lalu orang ini memutuskan untuk mengunggah tagihannya (yang omong-omong tidak dibayar lunas) di media sosial,"

Baca juga: Keluh Pengunjung Kapok Makan di Alun-alun Ponorogo, Pesan Pecel dan Campur Digetok Harga Tak Wajar

Pihak restoran juga menantang Harris untuk mencari di restoran lain, membeli menu tambahan di atas dengan harga Rp 2 Juta. Pihak restoran yakin tak ada yang menjual menu tambahan di atas senilai Rp 2 Juta.

“Baiklah Tuan, saya tantang Anda untuk pergi ke mana saja dan membeli barang di atas dengan harga sedikit di atas £100.

“Anda tahu harga makanannya £95 per orang, Anda tahu harga wine yang dipadukan juga £95 per orang, Anda memilihnya atas kemauan bebas dan Anda menambahkan hal-hal di atas.

Dan kamu masih berutang sisanya. Postingan di media sosial berjalan dua arah, Tuan Harris, dan kami tidak akan terintimidasi.”

Restoran itu kemudian mengunggah pembaruan yang berbunyi: "Pria itu telah melakukan hal yang benar dan membayar sisa tagihan melalui transfer bank. Sangat dihargai."

Sementara itu di Indonesia, sempat viral warga luar kota digetok harga makanan di Alun-alun Ponorogo saat event Grebeg Suro 2024.

Yang mengalaminya adalah pemilik akun facebook @saka olshoop.

Ketika dikonfirmasi, akun facebook @saka olshoop mengaku bernama Yuni Anjarwati warga Kabupaten Madiun. Dia pun membenarkan mengunggah postingan yang menyebut telah digetok harga oleh pemilik warung.

“Tadi malam kejadiannya. Mau lihat reog pada event Grebeg Suro. Kan memang biasa melihat grebeg suro. Setiap tahun malah,”ungkap Yuni Anjarwati, Senin (1/7/2024).

Atik—sapaan akrab—Yuni Anjarwati mengaku bahwa tadi malam kondisinta lapar. Sehingga memilih makan di warung hang berlokasi di Alun-alun Ponorogo.

“Padahal dulu-dulu ndak pernah. Makan pasti di luar Alun-alun Ponorogo. Ya karena lapar makan lah di Alun-alun Ponorogo,” kata warga Pagotan, Kabupaten Madiun ini.

Baca juga: Wisatawan Kaget Beli Nasi Pecel Campur di Warung Alun-alun Ponorogo Habis Rp70 Ribu, Dinas Bertindak