Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gubernur Khofifah Minta Guru Agama Tak Ambil Referensi dari Akun Media Sosial: Berbahaya

Khofifah mengajak semua guru agama untuk tidak mengambil sumber referensi bahan ajar dari akun di media sosial karena berbahaya: Harus dari Al Quran.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Benni Indo
GURU AGAMA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi ratusan pegawai berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang sedang mengikuti masa pendidikan di Gedung BPSDM Provinsi Jatim di Jalan Kawi, Kota Malang, Rabu (16/4/2025). Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengajak semua guru agama untuk tidak mengambil sumber referensi bahan ajar dari akun di media sosial. 

SPMB adalah sistem yang dikenalkan pemerintah untuk menggantikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sebelumnya digunakan.

Khofifah mendorong agar pihak sekolah memahami regulasi SPMB, sosialisasi efektif, pelayanan prima, pengawasan dan pemantauan, koordinasi dengan stakeholder, serta pemanfaatan TIK.

Untuk diketahui, berdasarkan statistik SPMB Jatim 2025, jumlah lulusan SMP Sederajat sebanyak 682.252 siswa.

Daya tampung SPMB Jatim untuk SMAN sebanyak 126.180 siswa dan SMKN sebanyak 135.216 siswa.

Dengan demikian persentase daya tampung SMAN dan SMKN sebanyak 261.396 atau 38,31 persen.

Jumlah lulusan SMP sederajat yang tidak dapat tertampung di SMAN dan SMKN sebanyak 420.856 murid atau 61,69 persen.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengatakan, untuk mengatasi daya tampung sekolah negeri yang relatif kecil, pemerintah telah mencarikan alternatif lain.

"Kami sedang membahas dan berdiskusi terkait biaya SPP sekolah gratis dari kuota 10 persen di masing-masing sekolah swasta yang kita harapkan bisa menerima siswa yang tidak diterima di SPMB. Akan ada MoU tanggal 2 Mei nanti, insyaallah kita berkomitmen memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat sehingga tidak ada yang sampai putus sekolah," tuturnya.

Aries menjelaskan langkah strategis Dinas Pendidikan antara lain membangun komunikasi swasta (beasiswa dan biaya pendidikan terjangkau) bagian dari ikhtiar untuk mengatasi calon murid yang tidak tertampung di sekolah negeri.

“Di Jatim terdapat 1.083 SMA swasta dan 1.860 SMK swasta. Jika masing-masing sekolah menyediakan 10 beasiswa untuk murid baru, maka akan tersedia 29.430 murid yang terbantu,” jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved