Berita Viral
Guru Kursus Didenda Rp 17 Miliar usai Buka Kelas Panduan Nikahi Pria Kaya, Dikecam Pemerintah: Rusak
Seorang wanita menjadi guru di media sosial dan membuka kelas daring yang berisi kursus panduan agar bisa menggaet pria kaya untuk dinikahi.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
"Bukan berarti tidak ada manfaatnya sama sekali, tapi logistik dan kapasitas guru-guru kita itu belum sampai situ. Nanti ujung-ujungnya swastanisasi lagi," imbuhnya.

Bagaimana agar siswa menggunakan AI dengan etis?
Untuk menjaga penggunaan AI tetap sesuai dengan koridor etika, pendidik perlu mengajarkan agar para siswa tetap menghargai proses berpikir.
Selain itu, memupuk kebiasaan bertanya juga mampu melatih daya berpikir.
"Apa saja yang perlu diperhatikan agar pembelajaran AI itu etis? Yang paling mendasar sebenarnya menanamkan sikap mental yang baik: jangan suka cari jalan pintas, jangan cari jawaban yang instan; daripada dibiasakan untuk menjawab pertanyaan, biasakan anak untuk bertanya dan berbagi perspektif.... terdengar utopis memang ya? Tapi hal hal yang fundamental seperti itu yang lebih diperlukan," tuturnya.
Lebih lanjut, Arkhadi Pustaka berpendapat bahwa AI seharusnya diperlakukan sebagaimana kalkulator canggih.
Baca juga: Siswa SMA Bayar Rp 1,35 Juta untuk Acara Perpisahan di Hotel, Ortu Syok Biaya Kenangan Rp 16,5 Juta
"Artificial Intelligence, khususnya Generative AI yang membuat orang-orang heboh, itu kan pada dasarnya hanya sebuah fancy calculator, kalkulator bahasa lebih tepatnya," ucapnya.
"Jadi ya perlakukan saja AI itu seperti kalkulator matematika," tambah Arkhadi Pustaka.
Untuk penerapan secara langsung, baik guru maupun orang tua bisa melibatkan anak-anak berdiskusi secara sehat untuk mengetahui lebih dalam mengenai cara kerja AI.
"Libatkan anak-anak dalam diskursus yang sehat. Anak-anak muda sekarang lebih maju pemahaman dan empatinya terkait GenAI. Mulai dari anak saya, sampai mahasiswa saya, tanpa saya ajari, mereka semacam 'anti-AI' terutama AI yang dipakai untuk menghasilkan gambar. Mereka sadar kalau AI itu secara tidak langsung menjiplak karya-karya seniman tanpa konsen dan bayaran," pungkasnya.
Apalagi, para siswa saat ini juga menggunakan media sosial untuk berdiskusi hingga kesadaran mereka tentang cara kerja AI terbentuk lewat pertukaran pikiran antar sesama generasinya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Tiongkok
influencer
Ququ Big Woman
Administrasi Perpajakan Negara China
otoritas pajak Shanghai
berita viral
TribunJatim.com
Tukang Las Kaget Rumahnya Dihargai Pemerintah Rp 1,2 Miliar, Bikin Pajaknya Naik 500 Persen |
![]() |
---|
Pelihara Burung untuk Suara Alam, Hotel ini Malah Ditagih Royalti: Harus Jelas |
![]() |
---|
Sosok Dono Sukmanto Kapolri yang Hanya Menjabat 9 Hari, Sebulan Kemudian Pensiun |
![]() |
---|
Sosok Kades yang Meninggal Dunia Setelah Divonis Karena Terjerat Korupsi, Dibui 2 Tahun 6 Bulan |
![]() |
---|
Penentuan Nasib Ridwan Kamil Jelang Hasil Tes DNA, Peluang Anak Lisa Mariana Dinafkahi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.