Kebakaran Rumah Dua Lantai di Surabaya
Tangis Istri Pecah Suami-Anak Tewas Dalam Kebakaran Rumah di Kedung Rukem Surabaya: Tolong Dimaafkan
Isak tangis ketiga korban selamat saat kebakaran sebuah rumah bertingkat di kawasan Jalan Kedung Rukem IV, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, pada Kamis
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Isak tangis ketiga korban selamat saat kebakaran sebuah rumah bertingkat di kawasan Jalan Kedung Rukem IV, Kedungdoro, Tegalsari, Surabaya, pada Kamis (17/4/2025) dini hari, pecah tatkala melihat kedua jenazah keluarga mereka disalatkan.
Insiden kebakaran tersebut, menyebabkan dua orang meninggal dunia. Yakni, laki-laki berinisial WO (69) pemilik rumah, tubuhnya ditemukan tergeletak di bawah anak tangga penghubung lantai satu dan dua bangunan rumah
Sedangkan, wanita berinisial SR (36) merupakan anak kandung dari WO, yang tubuhnya ditemukan tergeletak di depan kamar lantai dua bangunan rumah.
Setelah dilakukan olah TKP, kedua jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan visum lanjutan dan autopsi.
Kedua jenazah akhirnya dibawa ke rumah duka dan disalatkan di Masjid At-Taqwa yang berlokasi sekitar 10 meter dari rumah kejadian kebakaran.
Tangis istri WO, berinisial US (65) pecah tatkala melihat peti jenazah berwarna putih yang kedua korban disalatkan di masjid tersebut, sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca juga: BREAKING NEWS - Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya Telan Korban Jiwa, 2 orang Meninggal

Baca juga: Tangis Calon Tunangan Korban Kecelakaan Jemaah Umrah di Gresik, Pesan Terakhir Aqib: Hidup yang Lama
Wanita berkerudung hitam itu, terus menerus menyebut nama suaminya dan sesekali memintakan permohonan maaf kepada beberapa orang tetangga, terutama para ibu-ibu yang bertakziah di masjid tersebut.
Sementara waktu, para pelayat berdatangan ke masjid tersebut untuk menyampaikan belasungkawa, karena rumah para korban yang terdampak kebakaran masih belum memungkinkan untuk dijadikan tempat penerima tamu atau pentakziah.
Terpantau kondisi rumah dua lantai tersebut begitu porak-poranda. Seluruh bagian depan rumah sepanjang lima meter tersebut, telah ditutupi plastik.
Terdapat garis batas polisi yang terpasang menandai bahwa area tersebut merupakan kawasan terbatas selama berlangsungnya penyelidikan.
"Tolong dimaafkan kesalahan Abah Warsono engge bu," ujar US seraya menyalami dan memeluk beberapa pentakziah yang menemui dirinya di depan serambi masjid.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Rumah di Kedung Rukem Surabaya yang Tewaskan Bapak dan Anak
Raut wajah kesedihan ditinggal dua orang terdekat juga tak dapat disembunyikan oleh anak bungsu korban, LHA.
Mengenakan kaus sweater lengan panjang warna cokelat dan bersarung motif kotak-kotak, pemuda berpostur tinggi dan berambut curly itu, cuma bisa meratapi kedua kotak peti mati jenazah keluarga mereka, dari ujung teras masjid.
Ia cuma bisa berdiam, seraya membopong sang ibunda US yang terhuyung-huyung karena terus menerus berkalang tangis selama menjabat tangan para pelayat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.