Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Perhiasan Siswa SD Raib usai ada yang Mengaku Guru Baru Masuk Kelas, ada yang Dirampas

Perhiasan siswa itu dirampok oleh seorang yang mengaku sebagai guru baru di sekolah. Selain mengaku sebagai guru baru, ia juga melakukan razia

Editor: Torik Aqua
Dokumen Humas Kemenkeu via KOMPAS.com
GURU GADUNGAN - Foto arsip ilustrasi siswa SD mengikuti kegiatan di sekolah. Seorang pelaku mengaku guru baru langsung merampas perhiasan siswa SD, ternyata guru gadungan. 

Saat itu, kondisi pintu gerbang sudah terbuka dan posisi guru sedang beristirahat di kantor. 

"Terus, pelaku itu langsung masuk ruangan kelas 1 dan itu kejadiannya sangat cepat sekali. Jadi, guru baru duduk, tidak lama kemudian ada anak menangis laporan ke kantor guru. Itu ternyata sudah terjadi kejadiannya," kata Idah.

Korban bernama Ina, kelas 1 SD mengalami kerugian berupa kalung emas 4 gram, cincin emas 1 gram, gelang emas 3 gram.

Korban bernama Airin, kelas 1 SD mengalami kerugian barang berupa kalung emas 3 gram, dan Desi kelas 1 SD berupa kalung emas.

"Modusnya, pelaku mengaku sebagai guru baru dan menceritakan bahwa ada razia dari polisi bagi anak yang memakai perhiasan dan disuruh untuk melepaskan," ucapnya.

Terjadi di 5 Sekolah

Peristiwa perampokan perhiasan anak SD dengan modus mengaku sebagai guru rupanya terjadi di lima sekolah di Kecamatan Kalipucang.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Kalipucang, AKP Iman Sudirman.

Lima SD tersebut yaitu SDN 2 Sukahurip, SDN 1 Banjarharja, SDN 1 Bagolo, SDN 4 Putrapinggan, dan SD Negeri 3 Putrapinggan.

"Pertama, yang terjadi di SDN 1 Banjarharja. Dan terjadi saat jam istirahat sekolah pukul 09.00 WIB, saat ketiga korban berada di dalam ruangan kelas," ujar Iman kepada Tribun Jabar, Selasa (15/4/2025).

Saat berada di ruangan kelas, kemudian ditemui oleh seorang pria yang masuk ke dalam kelas mengaku sebagai guru baru.

"Pria itu meminta korban menyerahkan perhiasannya untuk dikumpulkan di ruang guru. Sehingga, korban menurutinya," katanya.

Sementara itu kasus di SDN 1 Bagolo terjadi pada 15 April 2025 pukul 07.30 WIB di mana pelaku laki-laki masuk ke dalam ruang kelas 3.

"Pelaku mengatakan akan ada razia dari kepolisian dan meminta agar para siswi menyerahkan perhiasannya. Korbannya bernama, Rasya Putri, dan Qisti," ucap Iman.

Ketiga, terjadi di SDN 4 Putrapinggan. Pada Selasa tanggal 15 April 2025 pukul 07.08 WIB, ada seorang pria mengaku sebagai guru baru.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved