Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Perhiasan Siswa SD Raib usai ada yang Mengaku Guru Baru Masuk Kelas, ada yang Dirampas

Perhiasan siswa itu dirampok oleh seorang yang mengaku sebagai guru baru di sekolah. Selain mengaku sebagai guru baru, ia juga melakukan razia

Editor: Torik Aqua
Dokumen Humas Kemenkeu via KOMPAS.com
GURU GADUNGAN - Foto arsip ilustrasi siswa SD mengikuti kegiatan di sekolah. Seorang pelaku mengaku guru baru langsung merampas perhiasan siswa SD, ternyata guru gadungan. 

"Dia langsung masuk area sekolah menemui siswi bernama Najwa dan meminta perhiasan cincin dengan alasan akan ada Razia," ujarnya.

Keempat, terjadi di SDN 3 Putrapinggan. Pada Selasa 15 Apri 2025 pukul 06.45 WIB pelaku seorang pria menemui korban di ruang kelas.

"Pelaku mengaku sebagai guru baru dan meminta perhiasan kalung milik siswi bernama Sahila dengan alasan akan ada razia kepolisian," katanya.

Peristiwa viral lainnya yang juga terjadi di Sekolah Dasar (SD): Kepsek dicopot Dedi Mulyadi

Kepala SDN Sawahkulon Purwakarta, Dedi Mulyadi, dicopot sementara dari jabatannya karena membuat aturan nyeleneh.

Ia meminta siswa SDN Sawahkulon Purwakarta wajib mengenakan baju Lebaran pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Idulfitri.

Kebijakan ini pun menuai reaksi keras karena dianggap tidak relevan dengan tujuan pendidikan.

Baca juga: Pantas Solihin Tak Pernah Mau Bawa Keluarganya Merantau ke Jakarta, Khawatir Perkembangan Anak

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengumumkan penonaktifan sementara Dedi Mulyadi dari jabatan Kepala SDN Sawahkulon Purwakarta.

Keputusan tersebut diambil setelah mendapat instruksi langsung dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, terkait kebijakan kontroversial yang diterapkan oleh Dedi Mulyadi.

"Yang bersangkutan (Dedi Mulyadi) sudah kami nonaktifkan. Untuk sementara, Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas," ujar Purwanto saat dikonfirmasi Tribun Jabar, Selasa (8/4/2025).

Dia menegaskan bahwa kebijakan semacam ini tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pendidikan yang seharusnya menjadi fokus utama sekolah.

Purwanto, yang akrab disapa Kang Ipung, mengingatkan agar kebijakan di sekolah tetap relevan dengan esensi pendidikan.

"Hal-hal seperti pakaian Lebaran itu tidak ada relevansinya dengan kegiatan pendidikan atau silaturahmi," tuturnya.

"Jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang justru merugikan atau membingungkan orang tua siswa," tambah Kang Ipung.

"Kebijakan tersebut tidak ada hubungannya dengan tujuan pendidikan," ujar Purwanto.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved