Berita Viral
Dedi Mulyadi Beri Rp2 Juta ke Wanita PSK Agar Tinggalkan Lokalisasi, Awalnya Tanya Tarif: Buat Bekal
Turun langsung mendatangi tempat lokalisasi di Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut bicara dengan wanita PSK.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
"Kalau warga sebenarnya sudah mulai resah semuanya. Soalnya kata informasi yang beredar, lima tahun ke depan mau dijalankan lagi (jalur KA Bandung-Ciwidey)."
"Jadi warga sudah resah, semua resah," ungkap Dadan saat ditemui pada Jumat (18/4/2025).
Selama hampir 18 tahun tinggal di kampung tersebut, banyak warga telah mendirikan bangunan permanen maupun semi permanen.
Bahkan ada rumah yang dibangun di atas jalur kereta api, dan beberapa di antaranya masih memiliki rel kereta api di dalam rumah mereka.

Dadan menjelaskan bahwa hampir seluruh warga di RT 07/RW 01 membangun rumah di atas jalur rel kereta api yang telah lama tidak beroperasi.
Jalur rel kereta api tersebut juga dimanfaatkan oleh warga sebagai jembatan transportasi.
Mereka menutupi rel dengan beton dan semen, sehingga jalur tersebut berfungsi sebagai fondasi yang kokoh.
Namun, banyak jalur rel yang terputus karena sudah ada bangunan di atasnya, dan ada pula yang dijadikan jalan setapak untuk aktivitas sehari-hari warga.
Jika rencana aktivasi KA Bandung-Ciwidey dilanjutkan, sekitar ratusan warga di Kampung Ciluncat, khususnya yang terancam kehilangan tempat tinggal, akan terdampak.
"Di sini Kepala Keluarganya (KK) ada sekitar 60. Kalau ditambah dengan warga yang ngontrak, ada sekitar 70-an KK. Jika dihitung jiwa, mungkin lebih dari 200 orang," tambah Dadan.
Selain bangunan rumah, satu fasilitas umum, yaitu masjid, juga terancam tergusur.
Meskipun demikian, Dadan dan warga lainnya tidak sepenuhnya menolak rencana tersebut.
Mereka memahami bahwa jalur kereta api dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Barat, namun mereka juga menuntut keadilan dan kemanusiaan.
"Kami sebagai warga, sebenarnya tidak apa-apa mau dijalankan kembali (KA Bandung-Ciwidey), asalkan pemerintah tidak menelantarkan masyarakat. Yang penting kami ada hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga," tegas Dadan.
Baca juga: Demi Nonton Bareng Film Jumbo, SD UMP sampai Sewa 47 Angkot Buat Antarkan Siswa ke Bioskop
Kekhawatiran serupa juga dirasakan Iim (36), warga Kampung Cibeureum Jati, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
Mamah Tati
Kecamatan Cangkuang
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Sosok Pasha Ungu Minta Tak Ada Lagi Ojol Dilindas Rantis Brimob: Sengaja atau Tidak, Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Mardi Dagang Siomay Sambil Was-was di Lokasi Demo Bisa Dapat Rp 500.000, Apes Kalau Rusuh: Saya Lari |
![]() |
---|
Sosok Jerome Polin Ajak Tolak Tawaran Jadi Buzzer Rp150 Juta, Singgung Uang Rakyat dan Gaji Guru |
![]() |
---|
Warga Arak Sepasang Kekasih Jalan 2 Km, Pergoki Wanita Bawa Anaknya di Rumah Pria Lajang Usia 39 |
![]() |
---|
Muncul Slogan ACAB dan Kode 1312 di Media Sosial Pasca Demo 28 Agustus, Apa Maknanya? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.