Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dedi Mulyadi Beri Rp2 Juta ke Wanita PSK Agar Tinggalkan Lokalisasi, Awalnya Tanya Tarif: Buat Bekal

Turun langsung mendatangi tempat lokalisasi di Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut bicara dengan wanita PSK.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/dedimulyadi17
DEDI DAN PSK - Tangkapan layar unggahan di Instagram @dedimulyadi17, Minggu (20/4/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan penertiban lokalisasi di Subang. 

"Kalau warga sebenarnya sudah mulai resah semuanya. Soalnya kata informasi yang beredar, lima tahun ke depan mau dijalankan lagi (jalur KA Bandung-Ciwidey)."

"Jadi warga sudah resah, semua resah," ungkap Dadan saat ditemui pada Jumat (18/4/2025).

Selama hampir 18 tahun tinggal di kampung tersebut, banyak warga telah mendirikan bangunan permanen maupun semi permanen.

Bahkan ada rumah yang dibangun di atas jalur kereta api, dan beberapa di antaranya masih memiliki rel kereta api di dalam rumah mereka.

KEBIJAKAN DEDI MULYADI - Banyak warga di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang dan Desa Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat membangun rumah di atas rel kereta api Bandung-Ciwidey, Sabtu (19/4/2025). Kini mereka resah karena Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menghidupkan kembali jalur kereta api yang sudah lama tidak beroperasi tersebut.
Banyak warga di Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang dan Desa Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, membangun rumah di atas rel kereta api Bandung-Ciwidey, Sabtu (19/4/2025). Kini mereka resah karena Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana menghidupkan kembali jalur kereta api yang sudah lama tidak beroperasi tersebut. (KOMPAS.COM/M Elgana Mubarokah)

Dadan menjelaskan bahwa hampir seluruh warga di RT 07/RW 01 membangun rumah di atas jalur rel kereta api yang telah lama tidak beroperasi.

Jalur rel kereta api tersebut juga dimanfaatkan oleh warga sebagai jembatan transportasi.

Mereka menutupi rel dengan beton dan semen, sehingga jalur tersebut berfungsi sebagai fondasi yang kokoh.

Namun, banyak jalur rel yang terputus karena sudah ada bangunan di atasnya, dan ada pula yang dijadikan jalan setapak untuk aktivitas sehari-hari warga.

Jika rencana aktivasi KA Bandung-Ciwidey dilanjutkan, sekitar ratusan warga di Kampung Ciluncat, khususnya yang terancam kehilangan tempat tinggal, akan terdampak.

"Di sini Kepala Keluarganya (KK) ada sekitar 60. Kalau ditambah dengan warga yang ngontrak, ada sekitar 70-an KK. Jika dihitung jiwa, mungkin lebih dari 200 orang," tambah Dadan.

Selain bangunan rumah, satu fasilitas umum, yaitu masjid, juga terancam tergusur.

Meskipun demikian, Dadan dan warga lainnya tidak sepenuhnya menolak rencana tersebut.

Mereka memahami bahwa jalur kereta api dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Barat, namun mereka juga menuntut keadilan dan kemanusiaan.

"Kami sebagai warga, sebenarnya tidak apa-apa mau dijalankan kembali (KA Bandung-Ciwidey), asalkan pemerintah tidak menelantarkan masyarakat. Yang penting kami ada hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga," tegas Dadan.

Baca juga: Demi Nonton Bareng Film Jumbo, SD UMP sampai Sewa 47 Angkot Buat Antarkan Siswa ke Bioskop

Kekhawatiran serupa juga dirasakan Iim (36), warga Kampung Cibeureum Jati, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved