Dipimpin oleh Gubernur Jatim Khofifah, Misi Dagang di Maluku Catatkan Transaksi Rp 460,7 Miliar
Dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, misi dagang di Maluku mencatatkan transaksi sebesar Rp 460,7 miliar.
Sehingga neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku defisit Rp 310 miliar.
"Maluku selama ini menyuplai beberapa komoditas utama antara lain seperti pelat tembaga, minyak kelapa sawit mentah, kayu gelondongan, rempah-rempah, karet alam, alkohol, kayu lembaran, buah, ikan beku dan komoditas lainnya untuk Jawa Timur," ungkapnya.
"Sebaliknya Jawa Timur banyak menyuplai komoditas truk, beras, obat-obatan, daging ayam beku, tepung, minyak kelapa murni, pasta mentah, gula, kendaraan bermotor, bumbu masak dapur dan komoditas lainnya ke Maluku," tambahnya.
Orang nomor satu di Jatim ini menuturkan, misi dagang kali ini adalah kesempatan untuk membuka peluang baru, meningkatkan volume perdagangan, dan memperkuat jaringan bisnis antara Jawa Timur dan Maluku.
Harapannya mampu memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerja sama di berbagai bidang termasuk ekonomi dan budaya antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Maluku.
"Semoga kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat menciptakan sinergitas hubungan kerja sama di sektor industri dan perdagangan, mewujudkan kedaulatan pasar dalam negeri dengan melestarikan, mencintai, bangga dan mau membeli serta memakai produk buatan negeri sendiri," jelasnya.
"Pada akhirnya dapat memacu peningkatan transaksi perdagangan dalam negeri," harapnya.
Lebih dari itu, Gubernur Khofifah menuturkan, misi dagang kali ini juga memiliki tujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ia mengatakan, semula pada misi dagang kali ini juga akan dilakukan kerja sama di bidang pendidikan khususnya untuk SMA Taruna.
"Kita berharap kerja sama di bidang pendidikan akan secara signifikan meningkatkan kualitas SDM masing-masing," ucapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan, Jawa Timur merupakan satu-satunya provinsi yang memiliki 6 SMA Taruna berbasis boarding school yang bekerja sama dengan TNI, Polri, dan IPDN.
Ia berharap Pemerintah Provinsi Maluku bisa mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk menimba ilmu di SMA-SMA Taruna di Jawa Timur.
"Hanya 20 persen kita buka untuk siswa-siswi non Jawa Timur, kalau ada kerja sama dengan Pemprov Maluku tentu kita akan memberikan prioritas kuota, terutama yang boarding school untuk anak-anak lulusan SMP," ujarnya.
Khofifah berharap siswa-siswi SMA Taruna di Jawa Timur akan mampu menjadi speaker keIndonesiaan, speaker nasionalisme, speaker kenusantaraan.
Menurutnya untuk menyambut Indonesia emas juga dibutuhkan generasi berwawasan kebangsaan yang kuat selain capaian akademik.
Jawa Timur
Misi Dagang
Maluku Tengah
Khofifah Indar Parawansa
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Kabur Usai Ditusuk, Pria di Surabaya Renang Seberangi Sungai Kalimas Minta Tolong Warga |
![]() |
---|
Siapa Kapolsek di Kendal yang Kepergok Selingkuh Sama Janda 2 Anak? Kapolres: Saya Mohon Maaf Ya |
![]() |
---|
Buntut ‘Ngemis’ Seragam ke OPD, Anggota DPRD Arif Fahlevi Dinonaktifkan, Daftar Nama Ukuran Tersebar |
![]() |
---|
Pasca Kepsek Sempat Dicopot usai Tegur Anak Wali Kota Arlan, Gubernur Minta Polemik Tak Diperpanjang |
![]() |
---|
Nasib Anggota DPRD yang Viral Ngaku Ingin Habiskan Uang Negara untuk Foya-foya: Kita Rampok Saja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.