Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wanita Kehilangan Rp189,9 Juta usai Didatangi 4 Pria Ngaku Intel, Dituduh Terlibat Transaksi Narkoba

Seorang wanita kehilangan tabungan ratusan juta rupiah usai didatangi empat pria ngaku intel polisi. Peristiwa ini terjadi di Kota Kendari, Sulawesi

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid 
KASUS PEMERASAN - Wanita inisial YNW (27) di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban dugaan tindak pidana pemerasan dan pengancaman yang dilakukan empat pria mengaku intel polisi, Kamis (13/3/2025). Ia mengaku kehilangan tabungan sebesar Rp189.900.000 usai didatangi empat pria yang mengaku sebagai intel polisi. 

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menginterogasi empat saksi inisial GSM, TD, SD, dan MSF (Anggota Tim Penyidik Ditresnarkoba Polda Kalimantan Selatan).

Penyidik juga mengumpulkan dan mencari dokumen yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana tersebut.

Surat perkembangan hasil penyelidikan telah dikirimkan kepada pihak pelapor.

“Rencana tindak lanjut tim penyidik masih proses lanjut dan pendalaman terhadap laporan ini, hasil perkembangan lanjutannya akan disampaikan kembali,” tutupnya.

Sementara itu sebelumnya, dua pria bernama Ahmad Nurul Hidayah (33) dan Mohammad Arif (45) ditawari seorang agency inisial RZ untuk kerja di Arab Saudi.

Dua warga asal Karangtembok, Surabaya itu tertarik dengan tawaran tersebut. Namun, sudah menghabiskan dana Rp125 juta, keduanya tidak pernah berangkat.

Ahmad Nurul menuturkan, mulanya ibunya yang kini sedang kerja di Arab Saudi menginginkan anaknya agar kerja di sana.

Menggantikan ibunya agar bisa kembali Indonesia. Ahmad mengiyakan kemauan ibunya.

"Umi terus mengenalkan sama orang agency itu," ujarnya.

Pada 04 Mei 2022, RK datang ke rumah Ahmad Nurul Hidayah. Bapak dua anak itu pun mengajak sepupunya, Mohammad Arif agar ikut kerja di Arab Saudi.

Karena posisi sepupunya juga sama-sama belum bekerja. 

Awalnya keduanya diminta Kartu Tanda Penduduk (KTP). Lalu diminta agar mengurus paspor dan pemeriksaan kesehatan.

Keduanya juga diminta mengurus biaya pendaftaran sebesar Rp30 juta.

"Besoknya ada berita ada tambahan Rp10 juta karena sepupu saya gak lolos cek medical," ujarnya.

Baca juga: Geram Diperas Oknum LSM sampai Puluhan Juta Rupiah, Kepala Desa di Madiun ini Pilih Lapor ke Polisi

Permintaan itu dituruti. Selisih satu hari, RK mengajak keduanya berangkat ke Jakarta untuk mengurus paspor di kantor Imigrasi. Ahmad Nurul juga mengatakan, bahwa RK menjanjikan  jika semua berkas selesai akan langsung berangkat ke Riyadh.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved