Berita Viral
Sosok Iptu Murry, Polisi yang Pernah Jadi Sales Tas Anak, Keliling Tawari Dagangan ke Ibu-ibu
Inilah kisah polisi dulu pernah jadi sales tas anak. Ia mengaku saat itu mencari kerja susah setelah lulus SMK.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah polisi dulu pernah jadi sales tas anak.
Ia mengaku saat itu mencari kerja susah setelah lulus SMK.
Akhirnya ia mencoba menjadi sales tas anak-anak.
Sosok tersebut ialah Iptu Murry Rifia.
Iptu Murry Rifia merupakan Plt Kasie Humas Polres Metro Jakarta Barat.
Sebelum menjadi polisi, ia mengawali karirnya sebagai sales tas anak.
Baca juga: Sosok Aura Cinta, Rumahnya Digusur Malah Ribut Soal Wisuda, Gubernur Dedi Mulyadi: Biasa Anak Muda
Iptu Murr menceritakan perjalanan kariernya sebagai anggota Polri sejak 2003.
Setelah lulus pendidikan pembentukan bintara (Diktukba) Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Bogor, Jawa Barat.
Sebelum memutuskan mendaftar sebagai anggota Polri, Iptu Murry pernah bekerja sebagai di beberapa tempat, salah satunya sales tas anak-anak.
Ia harus membawa belasan hingga puluhan tas anak-anak berkeliling wilayah Tanjung Priok menawarkan dagangannya.
Awalnya ketika ia baru lulus sekolah pada 2001 mencoba mencari kerja bersama beberapa temannya.
Murry mendapatkan informasi adanya lowongan pekerjaan dan mencoba mendaftarkan diri bersama teman-temannya.

Hari itu melamar kerja, ia langsung diterima dan dibawa oleh mentornya ke wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk menawarkan tas kepada ibu-ibu.
"Pemikiran anak remaja pada saat itu, saya baru lulus sekolah SMK, kok cari kerja susah ya, saya mau melamar apa, malah disuruh jadi sales tas. Akhirnya pas lagi istirahat di musala, semuanya pada salat sunnah, saya selesai salat langsung kabur saja tinggalin tas-tas itu," ungkap Murry, Jumat (25/4/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.
Setelah itu, ia tidak pernah lagi berkeinginan mencari kerja karena takut tidak sesuai dengan harapannya.
Terlebih, beberapa temannya menyerah mencari pekerjaan dan memutuskan untuk kuliah.
Murry mengaku tidak punya tujuan dan orangtuanya saat itu belum memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Ayah tiga anak itu pun menyatakan kepada orangtuanya ingin daftar sebagai anggota TNI.
Kebetulan, kata Murry, ia memiliki kakak sepupu seorang anggota TNI Akmil tahun 1988 yang berdinas di Bandung.
Baca juga: Penampakan Tanda Tangan Kapolda Babel Pakai Emoji Senyum, Ternyata Asli Bukan Candaan, Ada Maknanya
"Akhirnya orangtua menghubungi kakak sepupu saya, terus sudah persiapan beli tiket buat berangkat ke Bandung, ternyata kakak saya pindah tugas ke Ambon. Saya rencananya tinggal di sana satu tahun buat latihan fisik persiapan daftar TNI," ungkapnya.
Ia pun tidak mau daftar TNI di Ambon, sehingga memutuskan batal untuk menjadi seorang prajurit.
Namun, ia menyatakan kepada orangtuanya untuk daftar polisi saja karena enggan ke Ambon.
Pada 2002, ia daftar sebagai anggota Polri di Polres Metro Tangerang tapi harus menelan kepahitan karena saat dites kesehatan dinyatakan gugur oleh panitia seleksi.
Tak patah arang, Murry kemudian mempersiapkan diri untuk daftar di tahun berikutnya dengan berlatih setiap pagi dan sore serta belajar soal-soal tes akademi.
"Alhamdulillah singkat ceritanya di tahun 2003 saya lolos seleksi dan diterima untuk pendidikan di SPN Lido. Ya alasan saya jadi anggota Polri karena cari kerja susah, saya pernah magang di pabrik besar waktu itu lihat senior-senior dipaksa untuk pindah ke anak perusahaan pabrik itu dengan gaji dari bawah lagi, kalau enggak mau di PHK," tegasnya.
Lulus sebagai anggota Polri berpangkat Brigadir Dua (Bripda), Iptu Murry mengawali dinas pertamanya di Polres Metro Jakarta Barat di patroli motor (Patmor) tahun 2004.
Beberapa bulan kemudian, ia dipercaya sebagai anggota Patroli Kota mengendarai mobil.
Namun, nama tersebut kini sudah berganti dengam sebutan Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Barat.
Baca juga: Sosok Dumatno Budi Utomo, Fotonya Diduga Dipakai untuk Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Saya Pastikan
Empat tahun kemudian, Iptu Murry mengawal mobil bank untuk mengisi di mesin-mesin ATM di wilayah Jakarta.
"Tahun 2008 saya pindah ke Polsek Tambora sebagai anggota SPKT. Akhir tahun 2008, saya pindah ke Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat," tuturnya.
Murry pernah melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi dengan mengambil Fakultas Hukum.
Selama 12 tahun pernah bertugas sebagai anggota Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Murry mendapat kesempatan untuk melanjutkan sekolah perwira di tahun 2020.
Selama 7 bulan menjalani pendidikan di SPN Lido, Bogor, Jawa Baratsebagai Inspektur Dua (Iptu).
Ia sempat mengenang masa-masa ketika pendidikan Bintara Polri karena masih satu lingkungan di SPN Lido.
Setelah lulus sekolah, ia sempat menduduki sejumlah posisi perwira dan kini sebagai Plt Kasie Humas Polres Metro Jakart Barat.
"Pas pandemi Covid-19 saya pendidikan perwira. Alhamdulillah dikasih kemudahan selama menjalani pendidikan sampai selesai," jelasnya.
Baca juga: Sosok Pencetus Nama Titiek Puspa, Bukan Bung Karno, Sempat Tak Terima Tapi Langsung Diubah
Kasie Humas
Menjadi Kasie Humas di Polres Metro Jakarta Barat memiliki tantangan tersendiri bagi Iptu Murry.
Sebab, kata dia, dinas di Humas memiliki peranan yang sangat sentral bagi institusinya.
Selain harus siap siaga dengan perintah pimpinan, ia juga harus bisa menjaga hubungan baik dengan seluruh lapisan terutama kepada awak media.
Pemberian informasi yang akurat kepada media massa, maka akan menghindari mis komunikasi atau menghilangkan stigma negatif Polri di mata masyarakat.
"Kapan pun dibutuhkan, kita harus siap. HP 24 jam itu harus tetap nyala karena kita enggak pernah tahu jam berapa pimpinan atau rekan media butuh," terangnya.
Ia sering mengikuti pendidikan kehumasan di Bidang Humas Polda Metro Jaya untuk menambah wawasan tentang tugasnya.
Muri saat ini menikmati tugasnya sebagai Humas di Polres Metro Jakarta Barat.
Ia belum punya rencana atau keinginan untuk pindah ke kesatuan lain.
"Sekarang saya nikmati saja di Humas, belum ada rencana pindah ke mana-mana. Anak-anak saya belum tahu ada atau tidak yang ingin jadi polisi, saya tidak pernah maksa dia harus jadi polisi seperti saya," ungkapnya.
Briografi Iptu Murry Rifia
Bintara: Tahun 2003
Perwira: Tahun 2020
Pengalaman dinas :
Anggota Patroli Motor
Anggota Patroli Kota
Anggota SPKT Polsek Tambora 2008
Anggota Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat 2008-2019
Humas Polres Metro Jakarta Barat 2024-Sekarang.
polisi dulu pernah jadi sales tas anak
sales tas
Iptu Murry Rifia
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Bantu Ambil Layangan Nyangkut di Pohon, Bocah 11 Tahun Malah Ditendang Sekdes |
![]() |
---|
Sosok Yuda Heru, Dokter Hewan Produksi Sekretom Ilegal untuk Manusia, Dosen UGM Dinonaktifkan |
![]() |
---|
Sering Bolos Ngajar, Guru SD Ternyata Jahit Baju di Rumah, Ortu Ngeluh Siswa Telantar |
![]() |
---|
Isi Menu MBG Penyebab 427 Siswa Keracunan di Lebong, Tak Ada Nasi, Ramai Tuai Kritik Warga |
![]() |
---|
Prabowo Ngaku Malu usai Tahu Noel Ebenezer Jadi Tersangka KPK: Kadang-kadang Ngeri Juga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.