Kuliner
Gurihnya Serabi dan Kuah Lodeh Jadi Paduan Kuliner Unik di Tuban, Harga Murah, Rasanya Bikin Nagih!
Jika biasanya serabi disajikan menggunakan kuah santan atau parutan kelapa. Di Kabupaten Tuban, ada cara unik untuk menyajikannya, yaitu kuah lodeh
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muhammad Nurkholis
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Jika biasanya serabi disajikan menggunakan kuah santan atau parutan kelapa. Di Kabupaten Tuban, ada cara unik untuk menyajikannya, yaitu dengan menggunakan kuah lodeh, Senin (28/4/2025).
Serabi merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari adonan tepung beras dan di cetak di sebuah wajan khusus yang terbuat dari tanah liat.
Dalam proses pembuatannya, adonan tepung beras akan dituangkan kedalam wajan yang telah dipanaskan diatas tungku, lalu ditutup menggunakan tutup wajan dari tanah liat.
Setelah 15 menit, adonan tepung beras yang awalnya berbentuk cair, mulai mengembang dan memadat, itu menandakan kue serabi sudah matang dan siap disajikan.
Baca juga: Panen Raya di Tuban Petani Justru Mengeluh, Harga Padi Masih Dibawah HPP, Untung Rp100 Perak per Kg
Kue serabi memiliki rasa lembut di mulut, gurih, dan sedikit rasa manis. Namun di Kabupaten Tuban ada cara unik untuk menikmati kudapan tradisional ini, yaitu dengan menambahkan kuah lodeh yang memiliki cita rasa gurih dan pedas.
Dan salah satu penjual serabi lodeh di Kabupaten Tuban adalah Sugeng (64), warga Desa Sumurgung, Kecamatan/Kabupaten Tuban.
Sugeng bercerita bahwa ia telah berjualan serabi selama 17 tahun. Usaha serabi ini merupakan warisan dari ibunya yang ia teruskan hingga sekarang. Namun, menu serabi lodeh baru muncul sejak ia sendiri yang menjalankan usaha tersebut.
"Dulu ibu juga jualan serabi terus tak teruskan. Saya sendiri sudah menjual serabi selama 17 tahun, dan menu serabi lodeh ada sejak saya yang jualan,” ujarnya.
Sugeng menambahkan, keberadaan serabi lodeh bermula saat ia mencoba peruntungan dengan menambah menu jualannya berupa lontong lodeh.
Kemudian seiring berjalannya waktu, ada beberapa pemuda yang iseng memadukan serabi dengan kuah lodeh. Bukannya menjadi aneh, menurut mereka rasanya ternyata jauh lebih enak. Kebiasaan tersebut kemudian mempengaruhi pembeli lainnya, hingga saat ini.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tuban, Dua Motor Terlibat Adu Banteng di Jalan Daendels, Satu Orang Tewas
“Awalnya ada remaja iseng di campur kuah lodeh, terus katanya enak, kemudian orang-orang pada menirunya hingga sekarang,” imbuhnya.
Saking uniknya makanan ini, pembeli yang datang tidak hanya dari Kabupaten Tuban saja, banyak pembeli dari luar kota seperti Bojonegoro, Lamongan, Gresik, dan Surabaya rela datang jauh-jauh ke Tuban untuk menikmati kuliner tersebut.
Dalam menjual serabi lodeh, Sugeng hanya menggunakan gubuk terbuat dari kayu dengan ukuran 2 kali 2 meter.
Di bawah gubuk dari kayu dengan ukuran 2 kali 2 meter dengan tungku-tungku yang berkobar, Sugeng tampak lihai membalikan serabi-serabi buatannya.
Setelah Vakum 6 Tahun, Ngikan Reborn Kembali Hadir di Surabaya, Kuliner Ikan & Sambal Lebih Variatif |
![]() |
---|
Kuliner Khas Vietnam Hadir di Surabaya, JW Marriott Hotel Gelar A Taste of Hanoi |
![]() |
---|
Legitnya Sate Laler Cak Nur, Kuliner Malam Legendaris di Alun-alun Sidayu Gresik |
![]() |
---|
Primadona Thai Tea, ChaTraMue Resmi Buka Gerai Perdana di Surabaya, Hadirkan Rasa Autentik |
![]() |
---|
Lezatnya Bakso dengan Bumbu Khas Tiongkok di Jember Digemari Pecinta Kuliner |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.