Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas DPUPR Klaten Bangun Polisi Tidur Kelewat Tinggi, Ternyata Request Warga, Dibongkar usai Viral

Polisi tidur yang berada sebuah ruas jalan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu menuai protes dari publik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Kompas TV - Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
POLISI TIDUR VIRAL - Tangkapan layar video yang viral di media sosial menunjukkan polisi tidur kelewat tinggi di Kabupaten Klaten dan momen petugas Dinas PUPR membongkar polisi tidur yang dinilai terlalu tinggi di jalur lambat Jalan Pemuda, di seberang kantor Pemkab Klaten, Minggu (27/4/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial polisi tidur kelewat tinggi di Klaten.

Polisi tidur yang berada sebuah ruas jalan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu menuai protes dari publik.

Padahal terungkap, bahwa pembangunan polisi tidur juga berdasarkan permintaan warga.

Dalam video yang viral di X, terlihat empat polisi yang dipasang berjejer di ruas jalan seberang kantor Pemerintah Kabupaten Klaten, tepatnya di Jalan Pemuda.

Polisi tidur itu menuai sorotan karena dinilai terlalu tinggi dan mengganggu pengguna jalan.

Usai viral, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo turun ke lokasi untuk melakukan pembongkaran, pada Minggu (27/4/2025). 

Hamenang menjelaskan, bukan pihak pemkab yang memasang polisi tidur tersebut.

"Polisi tidur ini usulan dari warga masyarakat. Barangkali pemilik dari (toko) Januputra dan Delima yang mungkin niatnya baik karena agar warga masyarakat tidak kebut-kebutan di jalan tersebut, karena jalan tersebut adalah jalur lambat," katanya, dikutip dari Instagram @hamenang, melansir dari Tribunnews.

"Karena mungkin terlalu tinggi justru menjadi tidak baik," lanjutnya.

Baca juga: Dishub Tegaskan Polisi Tidur yang Viral di Kota Malang Bukan dari Pemda, Cari Sosok Pembuat

Hamenang dalam kesempatannya mengakui mendapat keluhan dari pengguna jalan terkait keberadaan polisi tidur tersebut.

Sehingga dirinya merespons cepat dengan melakukan pembongkaran.

"Kita minta DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) melakukan eksekusi," tambah Hamenang.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Klaten, Suryanto menceritakan, sebelum ada polisi tidur, terdapat marka kejut di lokasi tersebut.

Tanda tersebut sudah terpasang sejak pada Rabu (23/4/2025) lalu.

Diketahui memang lokasi yang berupa simpang tiga sering terjadi kecelakaan.

Oleh karenanya, warga minta dibuatkan polisi tidur.

Baca juga: Polisi Tidur di Malang Dinilai Bahayakan Pengguna Jalan, Sebabkan Dua Motor Terlibat Kecelakaan

"Kemudian untuk memperlambat (laju kendaraan), diminta untuk membuat anggelan (polisi tidur)."

"Tapi, ternyata anggelan (gundukan) itu terlalu tinggi sehingga pengguna jalan merasa tidak nyaman," kata Suryanto, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (28/4/2025).

Suryanto melanjutkan, setelah dibongkar, polisi tidur akan dibuat lebih rendah.

"Hari ini (minggu) kami perbaiki untuk merevisinya. Sementara ini kami bongkar dulu, besok kami haluskan lagi. nanti dikembalikan lagi ke pendek," tambah dia.

Terakhir, Suryanto mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut.

Berita Lain

Adanya polisi tidur atau speed bump yang berada di Jalan Terusan Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang, tepatnya depan Masjid Al Huda justru membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Saat TribunJatim.com datang ke lokasi pada Minggu (8/12/2024) siang, speed bump itu terbuat dari gundukan aspal dan jumlahnya ada tiga speed bump. Yang mana ukurannya cukup tinggi dan berjarak rapat saling berdekatan.

Speed bump tersebut tidak dicat sama sekali alias serupa dengan aspal jalan.

Kondisi itupun dikeluhkan para pengguna jalan.

Selain itu, kehadiran speed bump itu telah menimbulkan kecelakaan lalu lintas dua sepeda motor.

Salah satu korbannya adalah seorang ibu bersama anaknya.

Beruntung para korban hanya mengalami syok dan luka ringan.

Juru parkir Masjid Al Huda Malang, Fredi (58) mengatakan, peristiwa laka lantas akibat speed bump itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

"Kejadiannya terjadi hari ini, tahu-tahu ada bunyi bruk, sesama sepeda motor matic. Yang satu posisinya rem mendadak, mungkin kaget ada polisi tidur ini, dan yang di belakangnya juga kaget serta tak sempat mengerem. Sehingga, terjadi kecelakaan tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (8/12/2024).

Usai kejadian tersebut, warga sekitar menolong kedua pengendara sepeda motor bersama penumpangnya.

"Kalau yang rem mendadak, ketabrak itu ibu-ibu bawa anak kecil. Sedangkan yang di belakang, merupakan perempuan sendirian," tambahnya.

Baca juga: Ribut Masalah Polisi Tidur, Pemuda Tusuk Tetangganya Sendiri, Polisi Kuak Fakta

Dirinya menjelaskan, polisi tidur itu baru dibangun pada Sabtu (7/12/2024) pagi.

Namun, ia tidak mengetahui siapa yang membangun polisi tidur tersebut.

"Dan menurut saya, polisi tidur itu ketinggian dan jumlahnya kebanyakan. Sebenarnya, dua polisi tidur saja sudah cukup dan kalau bisa dicat dengan warna yang terang dan menonjol," terangnya.

Sementara itu, hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pengguna jalan bernama Yohanes.

Ia yang sering melewati lokasi tersebut mengaku kaget dengan adanya polisi tidur itu.

"Ini saya baru tahu kalau ada polisi tidur. Sempat kaget juga, karena setiap hari lewat sini juga," ujarnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved