Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Reaksi Rektor PTS di Jombang Soal Rencana Bupati Warsubi Bangun PTN, Singgung Kajian dan Dialog

Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kecamatan Wonosalam

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
PTN JOMBANG - Tampak depan kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (28/4/2025). Pertanyakan Niat Warsubi mendirikan PTN di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kecamatan Wonosalam memantik respon dari sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kabupaten Jombang.

Rektor Universitas Darul Ulum (Undar) Kabupaten Jombang, Dr. Amir Maliki Abitolkha mengatakan, wacana pendirian PTN di Kabupaten Jombang yang letaknya akan berada di Kecamatan Wonosalam ini menurut Amir bukan hal baru.

Gagasan itu sejatinya sudah pernah muncul di masa lalu. Ketika itu, Kabupaten Jombang hanya memiliki satu Universitas yakni Undar.

Amir menjabarkan, bahwa pada masa itu Pemkab bahkan sempat menggagas kerja sama dengan Universitas Brawijaya yang terinspirasi dari pengembangan kampus di Kediri.

Baca juga: Tagihan Listrik Penjual Gorengan Rp 12,7 Juta, PKL Jombang Kecewa Donasi untuk Masruroh Ditolak PLN

"Sekarang kondisinya sudah berbeda. Jombang bahkan punya 5 Universitas. Ditambah 8 Institut dan Sekolah Tinggi dan ada 4 Ma’had Aly. Totalnya ada 17 kampus. Dengan jumlah itu membuat Kabupaten Jombang menjadi daerah dengan jumlah kampus yang banyak," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (28/4/2025).

Lebih lanjut, Amir melanjutkan kekhawatirannya terhadap keberlangsungan kampus swasta yang saat ini tengah berjuang mendapatkan mahasiswa baru.

Menurutnya, basis mahasiswa di Jombang sebagian besar berasal dari pinggiran Jombang dan daerah sekitar, bukan dari kota-kota besar.

"Yang pintar dari lukisan SMA Negeri 1, 2 dan 3 atau dari SMK Negeri Jombang itu kebanyakan lulusannya kuliah keluar Jombang. Sedangkan kampus swasta di Jombang ini mengandalkan mahasiswa dari pinggiran Jombang dan daerah sekitarnya," ungkapnya.

Terlebih, salam kurun waktu tiga tahun terakhir, ia menyebut jumlah mahasiswa baru di kampus-kampus swasta di Jombang mengalami penurunan drastis.

Baca juga: Berkoordinasi dengan Perhutani, Bupati Warsubi Janji Bangun Jalan Menuju Desa Jipurapah Jombang

Faktor persaingan dengan kampus negeri di kota besar menjadi pengaruh, ditambah dengan kebijakan nasional yang dinilai turut mempengaruhi seperti tidak adanya pembatasan jumlah mahasiswa baru di kampus negeri serta manajemen pengolahan Universitas Terbuka (UT).

Walau begitu, Amir tidak menolak kehadiran PTN di Jombang, namun ia menilai rencana tersebut harus dikaji matang dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya Perguruan  Tinggi swasta yang sudah ada.

"Kalau kemarin, seperti UPN atau Brawijaya mau masuk yah silahkan. Tapi tolong jangan buru-buru membuat keputusan strategis. Karena ini menyangkut masa depan kampus-kampus yang sudah berdiri, jika gagal dampaknya bisa ke semua pihak," bebernya.

Amir juga menyarankan supaya Pemkab menginisiasi dialog terbuka dengan seluruh pengelola kampus swasta di Jombang sebelum mengambil keputusan seperti pendirian PTN.

"Pemkab harusnya mengundang kita, diskusi bareng. Kalau hasil kajiannya baik, yah silahkan. Tapi kalau cuma demi rame-rame, buat apa?," bebernya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Kabupaten Jombang KH. Zulfikar Asad atau Gus Ufik juga berkomentar, ia ingin pendirian PTN harus melalui studi kelayakan terlebih dahulu.

"Saya kira sebagai lembaga resmi, ketika membuat sesuatu yang kira-kira itu adalah untuk kepentingan masyarakat dan daerah, harus ada segi kelayakan. Segi kelayakan itu melihat potensi, situasi, dan prospek kedepan bagaimana. Tidak hanya berdasarkan pada keinginan-keinginan saja," bebernya.

Gus Ufik mengaku tidak tahu apakah dari Pemkab sudah membuat studi kelayakan itu. Jika nanti memang Kabupaten Jombang layak berdiri PTN, pihaknya mengaku siap mendukung dan berkompetisi.

"Coba nanti, kalau dikatakan Jombang bisa membuka PTN, kalau baik yah silahkan. Tapi kalau melihat situasi Jombang yang dimana sudah ada belasan PTS. Ketika kami mendirikan, ada studi kelayakan yang kami buat, ketika itu di Jombang jumlah kampusnya sedikit memang membutuhkan kampus," ungkapnya.

Gus Ufik juga memberi saran untuk Pemkab harus ada langkah pasti, seperti membuat studi kelayakan jika ingin membangun institusi. "Saya kira akan sangat baik sekali agar seluruh pimpinan dan pengelolaan PTS di Jombang diajak duduk bersama," imbuhnya.

Sementara itu, mengomentari pendirian PTN, Universitas Wahab Hasbullah (Umwaha) Jombang, melalui Wakil Rektor 3 Dr. H. M. Wahfiyul Ahdi atau Gus Wafi menyebut niat Bupati Jombang untuk membangun PTN harus dipikir ulang.

"Saya kira itu pak Bupati untuk membangun PTN di Jombang ini harus dipikir ulang. Perlu dibuatkan riset terkait dengan keberadaan Jombang memungkinkan atau tidak dibangunnya PTN," katanya.

Ia juga menyinggung perihal jumlah PTS di Jombang sudah mulai menjamur. "Karena kita tahu orang-orang Jombang ini banyak yang tingkat perguruan tingginya sudah banyak, kemudian kalau dibuat PTN di Jombang kira-kira pasarnya ada apa tidak? Saya rasa perlu dibuatkan risetnya terlebih dahulu," ujarnya melanjutkan.

Jika memang pendirian PTN menjadi prioritas unggulan dari Bupati, pihaknya berharap ada riset yang sangat teliti tentang berdirinya keberadaan PTN di Kabupaten Jombang. "Kalau memang bagus kita dukung dan PTS yang di Jombang pasti akan siap untuk berkompetisi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, karena disebut punya potensi wisata, Bupati Jombang Warsubi ingin adanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Dengan potensi wisata yang melimpah, Warsubi yakin jika adanya PTN bisa menjadi magnet investasi guna meningkatkan perekonomian dan pendapatan asli daerah (PAD).

"Ini potensi, karena kita tahun Kecamatan Wonosalam punya magnet wisata yang luar biasa. Kemarin paparan dengan Bappeda, jika ingin membangun wisata di Wonosalam setidak membutuhkan anggaran Rp 140 miliar," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (7/4/2025).

Dengan anggaran yang terbilang besar itu, pastinya membutuhkan investor. Karena itu, guna memancing investor masuk adalah dengan mendirikan PTN yang menjadi pusat studi kancah nasional.

Harapan Warsubi ingin adanya PTN di Kecamatan Wonosalam ini juga telah dipaparkan ke Menteri Sosial (Mensos) dan juga Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab).

Bagi Warsubi, jika nantinya di Wonosalam terdapat Universitas Negeri, maka perekonomian investasi sampai ke pariwisata akan ikut terdongkrak.

"Adanya universitas bisa mendongkrak perekonomian dan wisata, itu berdampak positif ke masyarakat hingga potensi PAD di Jombang tentunya," katanya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved